1

412 8 0
                                    

"HAH" aku mendesah kesal melihat ruang tengah yang sangat berantakan,ini pasti akibat dia.

seorang pria tampan yang berasil membuatku mencintainya namun aku tak tau apa rasa itu akan terbalas atau tidak,nama orang itu kim mingyu,dia adalah suami ku,yah aku seorang gadis berusia 17 tahun yang telah memiliki suami,jangan pernah berfikir kami menikah karena sebuah kecelakaan,aku menikah dengannya karena eomma dan appa telah melakukan perjanjian konyol dengan eomma dan appa pria itu,pernikahan ku dengannya baru berusia 4 bulan.

Kami menikah karena terpaksa bukan karena kami saling mencinta,dulu aku berfikir aku tidak akan pernah jatuh cinta dengan pria menyebalkan seperti dia,namun aku salah entah sejak kapan rasa itu muncul akupun tak tau,mungkin karena aku selalu bertemu dengan pria itu dan tinggal di satu rumah bahkan tidur di kamar yang sama walaupun kami tidak pernah berbuat apa-apa.

"Eoh kau sudah pulang"suara seseorang mengagetkan ku,aku melihat kearah suara itu dan melihat sosok pria yang sangat ku kenali berdiri tidak jauh dari ku,aku semakin kaget ketika melihat keadaan pria itu,dia kini berdiri menggunakan jelana pendeknya tanpa menggunakan baju di lehernya terdapat sebuah handuk yang dia gunakan untuk mengelap rambutnya yang masih basah.

"YA,GUNAKAN BAJU MU KIM MINGYU"aku sepontan menutup mata ku dengan tangan,orang tersebut tertawa melihat tingkah ku,masih sambil menutup mata aku melemparkan majalah di atas meja ke arah pria itu.

"tidak ada yang lucu"mingyu tidak menjawab dia berjalan ke arah ku dan berbisik tepat di telinga ku "chagiya kau yakin tidak suka ini",wajah ku kini memerah akibatnya aku meninggalkannya dan bergegas ke kamar,aku mengunci pintu kamar dan mengatur nafas ku mencari oksigen.

"apa yang telah iya lakukan,sangat menyebalkan"seru ku,aku merasa sesuatu yang aneh saat mingyu mengodaku dia akan berasil membuat pipi ku memerah.aku mengacak rambutku frustasi kenapa kau bisa jatuh cinta dengan bad boy seperti dia keyra-ya gerutuku dalam hati.terdengar suara ketukan pintu kamar membuat ku terkejut untuk kedua kalinya di malam ini.

"chagiya buka pintunya"ucap mingyu,mingyu memanggilku seperti itu bukan karena dia mencintaiku melainkan karena eommanya yang meminta,sebenarnya eomma memintanya memanggil ku dengan sebutan yeobo tapi aku merasa panggilan itu terlalu tua untuk ku jadi aku lebih memilih dia memanggilku dengan sebutan chagiya.

"Ani,aku tidak akan membukakannya" "ayolah aku hannya bercanda" "aku tidak peduli tidur saja kau di luar" mingyu mendesah panjang "kau tega melihat suamimu kedinginan" "sudah ku katakan aku tidak peduli kim mingyu" "keyra-ya bukakan pintunyaku mohon,aku tidak menggunakan baju kalo aku sakit bagaimana"ucapnya dengan sedikit nada manja,aku merasa sedikit tidak tega aku lalu pergi ke lemari yang berada di sudut kamar,aku mengambil sebuah selimut tebal dan kaos yang biasa di gunakan pria itu.aku membuka pintu dan mendapatkan seorang pria yang berdiri di depannya dengan senyuman yang mengembang karena aku telah mengabulkan permintaannya.

"gunakan ini"ku berikan selimut dan baju yang tadi kuambil ke padanya,senyuman atau yang lebih tepatnya cengiran pria itu hilang saat aku memberikan benda itu kearahnya.

"selamat malam chagiya"ucap ku dengan cepat sebelum pria itu berkoceh ria,aku mengunci kamar dan berjalan menuju ke kasur dari pintu ku dengar suara ocehan mingyu terhadap ku aku hannya terkekeh mendengarnya ku keluarkan sebuah penutup telinga dari laci."mianhae kim mingyu,mungkin untuk malam ini aku akan membiarkan mu tidur di luar untuk menenangkan prasaan ini"aku lalu memejamkan mata ku.

Aku merasa kesal dengan gadis itu ada apa denganya,aku hannya bercanda tidak sungguh-sungguh,aku mengakui gadis itu sungguh mudah marah,jika aku mengatakan hal itu pada wanita lain pasti mereka akan sangat senang berbeda dengan gadis ku itu.aku memandangi pintu itu dengan keadaan campur aduk,dia memperlakukan ku bukan seperti seorang suami,melainkan seperti anak tiri,begitu kejam.

My Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang