Tika POV
3 hari lagi adalah ulang tahun sean. Aku sudah mempersiapkan sebuah kejutan untuknya. Dan sudah ada beberapa orang yg terlibat. Kecuali anak2ku ya. Karena mereka masih kecil2.
Sekarang aku tengah bersiap untuk memberi kejutan pada sean dikantornya. Aku sudah memasak makanan kesukaannya.
Ronald sopir pribadiku sudah bersiap mengantarku ke kantor sean. Dia menyapaku dan mempersilahkan aku duduk dibelakang. Diperjalanan menuju kantor sean, hatiku tiba2 gelisah. Seperti sedang terjadi sesuatu atau sedang akan terjadi sesuatu.
Semakin mendekat kearah kantor sean, hatiku semakin gelisah. Oh Tuhan ada apa ini??? Pikiranku tiba2 kacau, bahkan makanan yg aku bawa hampir saja jatuh kalau saja ronald tidak sigap menangkapnya.
Seperti biasa receptionis menyapaku dengan ramah. Ronald berada dibelakangku membawa makanan yg tadi sempat terlepas dariku.
Aku menaiki lift menuju ruangan sean berada, hatiku semakin gelisah, aku tidak pernah seperti ini sebelumnya. Apa ini karna aku tidak bilang2 pada sean? Apa dia akan marah karna itu? Ah sudah lupakan, mungkin ini hanya perasaanku saja.
Lift terbuka, aku berjalan selangkah demi selangkah menuju ruangannya, kulihat meja sekertarisnya yg bernama stella itu kosong. Aku langsung mengarah kepintu ruangan sean. Tanpa mengetuk pintu, aku langsung membukanya.
Duarr.........
Duniaku runtuh, hatiku hancur. Sean.. dia, dia sedang bercumbu dengan sekretarisnya. Aku ingin keluar dari sini, tapi kakiku menuntunku kesofa dimana sean n sekertarisnya bercumbu.
Langsung ku tarik rambut wanita itu. Dan aku tau kalau sean sedang tidak sadarkan diri. Entah apa yg terjadi. Kancing kemeja sean sudah terbuka semua menampilkan otot2 perutnya yg seksi itu.
"Apa yg kau lakukan hah? Dasar pelacur" kataku geram pada wanita ini.
"Owh nyonya tika,.. lama anda tidak kesini. Tidak tahukah anda?? Inilah pekerjaan kami disaat jam istirahat"
Tamparan meluncur dari tanganku. Hingga stella jatuh. Sebegitu kuatkah tanganku?
"Errghh"
Sean tersadar dan terkejut mendapatiku dikantornya dengan stella yg mukanya memerah habis kutampar tadi. Dan dia lebih terkejut lagi mendapati dirinya yg seperti itu.
"Sayang, kenapa kamu disini? What the hell. Ada apa dengan bajuku?"
"Tanya saja pada sekretaris tersayangmu" kataku sambil berlalu dari hadapannya.
"Sayang tunggu, tika!!!"
"Stella, apa yg kamu lakukan pada istriku hah?"
Suara sean seolah marah pada sekretaris nya. Entahlah apa yg sebenarnya terjadi. Aku sudah muak dengan semua ini. Apa sean sudah bosan denganku? Atau dia sedang balas dendam terhadapku, mengenai steve beberapa bulan lalu. Tapi bukankah masalah itu sudah clear.
Aku berlari keluar kantor sean. Tidak memperdulikan panggilan Ronald. Air mataku terus saja mengalir, ronald berusaha mengejarku tapi aku sudah masuk kedalam taxi terlebih dulu.
------
Hingga malam hari aku masih didalam taxi mengelilingi jalan yg semakin gemerlap oleh lampu2 jalan yg menyala."Maaf nyonya, kita sudah mengelilingi kota dari tadi siang. Apakah nyonya sudah memutuskan untuk berhenti dimana?"
Supir taxi itu melihat ku dengan iba. Ugh aku benci dikasihani seperti itu.
"Bawa saya ke jalan ......"
Hanya rumah itulah yg terpikir olehku sekarang. Rumah orang tuaku saat kami tinggal disini. Rumah itu mulanya mau dijual oleh ayah sewaktu mereka mau pindah kejakarta. Tapi aku menolak karena rumah itu menyimpan banyak kenangan ku dengan kedua orang tuaku dan juga Sean.
KAMU SEDANG MEMBACA
Musuh yg tak Terduga
Romanceini sequel nya tika n sean. g berharap banyak sih sama ceritaku ini. gak berharap menang juga. hehe cuman ngarep bgt buat kakak senior, hehe Siti NurAtika untuk ngasih vote n baca cerita ini. itu aja aku udah seneng pake buanget2. n hope u happy rea...