Suzy?Suzy

1K 89 14
                                    


'Kau hanya perlu mencari seseorang dengan kaos biru yang memesan caramel machiato. Good luck!'

Bae Suzy mendengus pelan membaca pesan yang entah keberapa dari salah satu eonninya. Benar, siapa lagi kalau bukan Min eonni. Gadis yang satu itu seakan tak ada henti-hentinya memasangkan dirinya dengan laki-laki kenalannya. Sebenarnya ia tak butuh usaha gadis yang lebih tua darinya itu untuk mengenalkannya pada beberapa teman laki-lakinya. Hanya saja, Suzy tak bisa berkata tidak. Dan ini entah keberapa kalinya gadis itu merancang pertemuannya dengan seorang laki-laki yang bahkan Suzy tak pernah ia temui sebelumnya.

"Kaos biru dan memesan caramel machiato?" Ingat-ingatnya dalam hati sebelum melangkahkan kakinya ke dalam sebuah cafe yang menjadi tempat sakralnya kali ini. Dengan hati berdebar ia lalu mengedarkan pandangannya pada seisi ruangan.

"Kaos biru dan memesan caramel machiato..." ucapnya masih meneliti tiap orang yang ada di sana. Tak semua yang ia lihat, hanya laki-laki yang terlihat sendirian di bangkunya, yang menjadi targetnya. Oh ayolah ia terdengar menjijikkan. Dan, bisakah seseorang memberikan clue yang lebih signifikan dari laki-laki berkaos biru dan segelas caramel machiato.

Suzy meraih ponselnya hendak menghubungi kembali eonnienya, namun ia lantas mendengus. Tak mungkin, ponselnya sekarat saat ini. Tanpa babibu ia lalu menekan power ponselnya sebelum akhirnya ia berjalan menuju kasir cafe.

"Caramel machiato, please," ucap Suzy pada salah satu pelayan yang tengah bertugas. Setelah beberapa menit berlalu akhirnya pelayan tersebut membawakannya pesanannya.

"T-tunggu, apakah disini ada seorang laki–oh bukan seseorang lain yang memesan caramel machiato selain aku?" Tanya Suzy memberanikan diri. Oh ayolah ia tak mau jika harus berjalan kemari dengam membawa segelas machiato demi mencari pasangan blind datenya kali ini. Itu akan terlihat menjijikkan bukan?

Pelayan tersebut terlihat mengedarkan pandangannya pada ruangan tersebut sebelum akhirnya ia menunjuk ke arah beberapa sisi. Pertama ia menujuk pada sekelompok remaja yang tengah berkumpul. Lalu jarinya kembali mengayun dan menunjuk pada sepasang kekasih yang terlihat bercengkrama. Lalu yang terakhir pada seorang laki-laki yang tengah duduk sendiri pada ujung cafe, sibuk dengan laptop miliknya.

Itu dia! Ia tersenyum lega melihat laki-laki itu yang seakan memungginya. Tak jelas bagaimana wajahnya, namun ia merasa yakin dengan hoodie bewarna biru navy yang dikenakan laki-laki itu.

Suzy berdehem saat entah sejak kapan ia sudah berada di depan meja laki-laki yang masih sibuk dengan laptop miliknya, namun bukan senyum yang biasa ditunjukkan partnernya sebelumnya, laki-laki itu terlihat tak peduli. Suzy mendengus pelan, ia tak pernah diacuhkan sebelumnya bahkan oleh partner sebelumnya.

Tak mau kalah, Suzy menarik bangku di hadapannya sebelum akhirnya ia duduk di sana dan meletakkan segelas machiato miliknya di atas meja, yang sontak membuat laki-laki itu kini memandangnya penuh.

Kesan pertama, laki-laki itu nampak lumayan. Oh baiklah, laki-laki itu memang tampan bila dibandingkan oleh beberapa laki-laki sebelumnya. Akhirnya Min eonnie mendengarkan permintaannya dengan sungguh-sungguh batinnya.

Manik kecokelatan itu memandangnya lekat, bahkan Suzy dapat melihat kening laki-laki itu berkerut sembari menatapnya. Suzy berdehem sekali lagi, namun laki-laki itu tak membuka mulutnya. Sangat berbeda dengan beberapa partner sebelumnya yang selalu memulai pembicaraan lebih dulu.

"A-aku Suzy. Bae Sou Ji. Tapi, kau bisa memanggilku Suzy for the short," ujar gadis itu mencoba mencairkan suasana, namun laki-laki itu masih memandangnya tanpa mau membalas. Ia lalu melipat kedua tangannya di dada setelah ia menutup laptop miliknya tadi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 03, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SUZY?SUZYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang