Prolog

369 18 27
                                    


Cerahnya matahari sangat bertolak belakang dengan perasaannya saat ini, gadis itu hanya menunduk lesu di taman belakang yang terlihat sepi dengan novel ditangannya yang sedari tadi hanya ia mainkan. Pikirannya menerawang kemana-mana mengingatkannya akan kejadian yang sungguh membuat ia malu, sedih, kecewa.......

Flashback on

"Hmmm.... Dor boleh ikut aku bentar gak ?" terlihat seorang cowok dengan kacamata tebal yang memandangku dengan tatapan berharap.

"Mau kemana ?"tanyaku dengan nada malas dan mengalihkan pandangan ku kembali ke novel yang daritadi aku baca.

"Please, sebentaaaar aja ?" karna tidak tega aku memutuskan mengikutinya masih dengan novel di tangan. Dia membawaku ke tengah lapang, jujur ada perasaan tidak enak menyelimuti hatiku dan entah mengapa beberapa mahasiswa di kampusku mulai berdatangan dan mendekat menyisakan aku dan Jevin si cowok kacamata ditengah.

"Jevin kamu mau ngapain sih ?" Ucapku mulai panik.

"Maaf dor aku terpaksa" dengan suara yang nyaris tidak terdengar, nafasku tercekat saat ia mengatakan

"Dwi Andari maaa...mau kah kamu jadi pacar aku ?" Mereka yang berada disana pun langsung berteriak, ada yang mengeluarkan hp untuk di videokan, ada yang tertawa, ada yang secara frontalnya bilang "Terima dor, terima aja. Lo kan jomblonya udah lumutan !" nyeess gak gitu juga kali, ucapku dalam hati.

"Tapi Jev kita kan baru kenal kemarin nih, jadi gue pikir kita butuh waktu untuk lebih kenal. Kita temenan aja gimana ? Maaf ya" kata-kata itu sengaja aku rangkai supaya gak terlalu nyakitin hati dia. Ketika aku mengadahkan kepalaku yang sedari tadi menunduk demgan takut ku lihat wajah Jevin, bukan kekecewaan yang didapatnya melainkan matanya menampilkan sorot lega ?

Mahasiswa yang lain pun menampilkan ekspresinya yang berbeda beda ada yang menghina, kecewa, kasihan, dan... Senang ? Ya mungkin karna Dori *begitu mereka memanggilnya Pintar di berbagai bidang, Cantik dengan kulitnya putih langsat, rambutnya coklat dan matanya yang sungguh indah membuat cowok-cowok mengincarnya.

Keributan itu berganti diam ketika geng pembuat masalah dateng dan mengucapkan selamat pada Jevin. Lantas, dori yang sedari tadi bingung semakin bingung dibuatnya.

"Siapa cewek yang lo tembak jev ?" tanya Daniel *kakak seniornya yang hobi bikin masalah dengan andari

"Eungh... Iii..tttuu kak Dwi Andari dari" sambil menunjukku yang hanya diam terbujur kaku.

"Oh andari, lo udah minta maaf sama dia ?" Aku pun menatap seniorku itu dengan tatapan tajam seakan aku ingin menusuk matanya.

Sepertinya dia paham maksudku yang ingin meminta penjelasan darinya karena bukan sekali Dua Kali dia ngelakuin ini kepadaku.

"Eh bukan gue yang salah itu si Jevin mau aja nurutin omongan gue kalo dia harus nembak cewek di depan orang banyak padahal kan........"katanya polos. Jujur aku muak berada lama-lama disini, muka ku sudah memerah menahan amarah tanpa mendengar penjelasan lebih lanjut dari kak daniel aku langsung meleos pergi ke taman belakang sambil sedikit berlari .


Flashback off

G

Because of you ( SLOW UPDATE )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang