Kau sempat ucapkan pisah saat ku beranjak pergi
tapi perasaanku tak berpaling darimu
kau ucapkan jangan pergi saat ku datang kembali
tapi luka ini telah membeku, tak mencairtahukah kamu semalam tadi
aku menangis mengingatmu mengenangmu
mungkin hatiku terluka dalam
atau selalu terukirkan kenangan kita
Album indexliriklagu.info
kau telah hadirkan dia untuk menggantikan aku
tanpa kau sadari aku takkan pernah terganti
kau ingin tinggalkan dia dan menyandingku kembali
ini takkan adil buatku ataupun dirinyatahukah kamu semalam tadi
aku menangis mengingatmu mengenangmu
mungkin hatiku terluka dalam
atau selalu terukirkan kenangan kitatahukah kamu semalam tadi
aku menangis mengingatmu mengenangmu
mungkin hatiku terluka dalam
atau selalu terukirkan kenangan kita(Audy - Menangis Semalam)
Aku bukan cuma nangis semalam aja gara-gara inget kamu Ndhik. Gak tau udah berapa lama dan gak tau bakalan sampai kapan. Mungkin aku bakalan berhenti nangis kalau air mata aku udah bener-bener kering gak bersisa. Nasi udah jadi bubur, semuanya gak akan bisa balik lagi kayak dulu Ndhik. Sama kayak batu akik Kalimaya hitam yang kamu kasih ke aku waktu itu.
Retak...
Hancur dan nggak bakalan bisa balik lagi kayak semula. Tapi Ndhik hati aku hancurnya lebih-lebih dari si batu akik itu. Hati aku hancur dan jadi butiran debu yang bisa terbang dan menghilang meskipun kena sapuan angin yang kecil banget Ndhik. Tapi, ngelupain kamu tuh rasanya susah banget Ndhik. Kamu udah bener-bener jadi bagian diri aku, kamu jantungku Ndhik. Sekarang apa bisa aku dibilang "hidup" kalau jantung aku udah nggak ada?Andai aku bisa dan dikasih kesempatan buat memutar waktu. Aku pasti bakalan maafin kamu Ndhik, meskipun keadaannya nanti nggak akan sama lagi seperti sedia kala. Harusnya aku nggak ngebiarin Chia tertawa puas karena udah bikin hidup aku - hidup kita jadi hancur kayak begini Ndhik. Tapi, lagi lagi nasi udah jadi bubur. Semuanya udah terjadi dan nggak akan bisa balik lagi kayak semula. Aku pun udah nggak punya kesempatan lagi buat memperbaiki semuanya, memperbaiki rumah tangga kita Ndhik.
Karena sekarang kamu udah tenang disana. Kamu udah nggak akan ngerasain lagi kesel karena kelakuan aku. Kamu udah tinggal pusara Ndhik, tanah kuburanmu udah kering tapi aku masih ngerasa kalau semua ini cuma mimpi. Masih berharap kalau kamu cuma pergi sementara karena tugas atau penataran di luar kota seperti biasanya. Bukan pergi selamanya dan ninggalan aku kayak gini. Dengan perasaan bersalah yang bener-bener besar. Aku durhaka jadi istri Ndhik. Hiks... hiks...
"Ray, lagi apa kamu ngelamu disini?" Tiba-tiba Mas Rendra datang dan duduk disampingku.
"Ish, Mas Rendra bikin kaget aja deh. Tiba-tiba muncul nggak ketahuan kapan datangnya." Timpalku sambil mengelus-elus dadaku karena kaget.
"Kamu itu kerjaannya melamun terus, Mas udah ada disamping kamu sejak satu jam yang lalu." Mas Rendra misuh-misuh.
"Ish, Mas ini lebay banget deh. Lha aku disini baru setengah jam juga." Timpalku ikutan kesel. Mas Rendra pasti tahu, sangat tahu apa yang lagi aku lakuin sambil gelap-gelapan di halaman belakang.
"Udahlah, Ray. Gandhi udah tenang disana, ikhlasin, biar dia nggak merasa kebebanin. Mas juga nggak percaya kalau Gandhi pergi ninggalin kita secepat ini." Tutur Mas Rendra dengan tatapan menerawang ke depan.
"Aku punya banyak banget salah sama dia, Mas. Aku... aku..." lagi-lagi aku terisak, tapi nggak ada sedikit pun air mata yang keluar. Air mataku bener-bener sudah kering sepertinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAYYA - THE UNBROKEN MARRIAGE
FanfictionHai hai, saya disini cuma ikutan GA yang diadakan sama mak @malashantii Yuk dibaca dan di komen dan di vote yang banyak biar menang #plaakk xixixixixi. Maaf juga kalau tulisannya aneh dan amburegul, soalnya gak pernah nulis cerita pake bahasa yang...