Seorang anak laki-laki menatap keramaian jalan raya yang sudah menjadi bagian dari dirinya selama hampir setengah hidupnya.
Dia duduk sambil menopang dagu dan sebelah tangannya memegang satu-satunya harta yang dia punya, okulele.Ya. Dia adalah satu dari sekian banyak pengamen cilik yang berada di kota besar seperti ini. Satu dari sekian banyak anak tidak beruntung yang terlantar atau ditelantarkan.
Mobil-mobil mewah itu berlalu begitu saja. Tidak memperdulikan 'kelompok kecil' mereka yang sedang menunggu lampu berubah menjadi merah.
Tidak memperdulikan mereka yang kelaparan. Tidak memperdulikan mereka yang haus akan kasih sayang.Tidak. Bukan salah mereka jika anak-anak seperti mereka harus menjalani kehidupan seperti ini. Mengamen untuk bisa bertahan hidup. Tentu saja itu adalah visi misi para pengamen cilik ini.
Termasuk dia. Gatra Rancano. Seorang anak lelaki berusia empat belas tahun.
Gatra atau yang biasa disebut Gata oleh teman-temannya, kini tengah menatap sebuah mobil silver dengan kaca jendela terbuka dan menampilkan sebuah keluarga kecil. Dimana sang anak berada dipangkuan ibunya sambil bertepuk tangan riang dan bernyanyi bersama sang ibu. Lalu Gatra melirik ke pria yang mungkin adalah ayah sang anak yang sedang tertawa kecil melihat tingkah putri kecilnya. Sungguh sebuah keluarga idaman bagi anak-anak seperti dirinya. Mendamba akan hangatnya pelukan sosok ayah dan merindukan kelembutan sentuhan ibu.Jangan tanya bagaimana Gatra bisa berakhir di tempat ini. Dia sendiri tidak mengingat terlalu jelas. Yang dia ingat, sekitar tujuh tahun lalu dia sedang menyusuri taman kota bersama ibunya. Melihat kolam ikan yang ditengahnya terdapat air mancur besar dengan kerlap kerlip lampu yang terlihat indah di malam hari seperti ini. Lalu ibunya berkata bahwa dia akan membelikan Gatra burger sebagai makan malam mereka di seberang jalan itu dan menyuruh Gatra agar duduk dibangku taman ini sampai ibunya kembali.
Gatra yang saat itu masih berumur 7 tahun, tentu saja menuruti perkataan ibunya. Dia menanti dengan tidak sabar karena burger adalah makanan favoritnya.
Tiba-tiba saja saat itu orang-orang ditaman berlarian dan terlihat heboh.Membuat Gatra merasa takut dan ingin menangis.
Air mata sudah menggenang di pelupuk mata kecilnya. Ia ketakutan.
"Ibu... ibuu.." ketakutan membuatnya melangkah pergi mengikuti kerumunan orang-orang itu untuk segera meninggalkan taman. Kaki-kaki kecilnya melangkah mengikuti insting.Dia terus menangis dan berteriak memanggil ibunya. Tapi orang-orang dewasa disekelilingnya mengabaikan Gatra kecil begitu saja.
"Ibu.. Gata takut. Ibu dimana???"
Hingga beberapa jam kemudian, Gatra sudah tidak tahu dimana posisinya saat ini. Dia tersesat, dan ibunya, satu-satunya orangtuanya, menghilang entah kemana. Bahkan sekarang Gatra tidak terlalu mengingat dengan jelas bagaimana wajah ibunya dulu.
Dia tidak tahu. Dan tidak ingin tahu. Karena yang Gatra tahu bahwa dia sudah diterlantarkan oleh ibu kandungnya sendiri. Satu-satunya orang dewasa yang dulu dia kenal."Gat.. Gata! Gatraa!" Seorang gadis kecil berambut hitam yang diikat ekor kuda, menyadarkan Gatra dari lamunan masa lalunya.
"Eh? Iya, fa? Ada apa?"
Ifa mendecak sebal melihat teman seperjuangan yang lebih tua dua tahun darinya. Melamun di siang bolong begini? Di pinggir jalan yang penuh asap polusi kendaraan? Heloo? Sadar tempat juga dong!
"Nggak ada apa-apa! Kamu daritadi ngelamun mulu! Liat tuh lampunya udah hijau lagi! Gimana sih?!"
Ifa merengut sebal membuat Gatra terkekeh kecil."Ya udah sih. Nggak masalah juga kan? Masih ada lampu merah lagi setelah ini, ifa..."
Masih dengan ekspresi yang sama Ifa berkata, "Ada sih ada! Tapi kita makan siangnya jadi telad kan?! Uang kita belum cukup. Masih segini, tau."
"Iyaiya. Kamu juga nggak perlu monyong-monyongin itu mulut. Nggak dimonyongin aja udah jelek, apalagi begini! Hahaha... Kulit dekil lagi!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Celengan Ayam
Romancekenapa? heran ya sama judulnya? wkwkwk... jangan salah paham dulu. Sebenarnya ini bakalan jadi tempat kumpulan-kumpulan cerita ONESHOOT. Kalo biasanya 'celengan' itu buat nyimpan uang, disini beda. hehehe... Jangan kecewa ya~ *v sign* -Onirecano-