Life 2 : Budak

103 4 0
                                        

Desa Grass, sebuah desa kecil di kaki gunung Greetius. Desa ini cukup di kenal kalangan masyarakat karena menyajikan pemandangan yang cukup indah. Dan di salah satu kedai di desa itulah Aku berada sekarang, sambil menyantap makanan yang tersaji di depanku dengan lahap.

"Huaah... Kenyang.."

Aku menepuk-nepuk perutku yang sedikit buncit karena banyak makan itu sambil memandangi tumpukan piring di meja.. Ahaha..ternyata Aku banyak juga makannya..semoga saja uangku cukup untuk membayarnya.

Tiba-tiba Aku mendengar suara seperti seseorang yang terjatuh di luar kedai. Kebetulan Aku duduk di dekat jendela jadi Aku bisa langsung melihat keluar. Diluar ada kakak cantik yang terjatuh dan semua buah yang dia bawa jatuh ke tanah. Sesaat pandangan kami bertemu dan kakak itu langsung menundukkan kepalanya dan langsung membereskan buah-buahan yang jatuh kemudian pergi menjauh. Kakak itu...matanya..

"Hey nak.. Ini bonmu..."

Aku dikejutkan oleh suara pemilik kedai yang entah sejak kapan sudah ada di depan mejaku, dia juga memegang selembar kertas di tangannya..sepertinya itu kertas bon. Aku ambil kertas bon itu dan meihat harga yang tertera disana...seketika mataku membelalak lebar..

"EEEEEEHHHHHH !!!!"

•••••••

"Ahh... Sial..."

Aku berjalan dengan lesu menuju gerbang desa sambil memandangi dompetku yang telah kosong.. Haahh..seandainya saja Aku melihat harga di menu terlebih dahulu sebelum memesan, mungkin tidak akan seperti ini.. Kumasukkan kembali dompetku ke dalam saku celanaku..

"Hmm... Itu kan ?"

Aku melihat rombongan kereta kuda yang mengangkut bahan makanan, kain, persediaan air, dsb..termasuk gerobak dengan jeruji besi dengan orang-orang yang di rantai di dalamnya.. Aku juga melihat kakak cantik tadi siang.. Apa jangan-jangan mereka budak ? Kakak cantik itu juga ?

"Haruskah Aku... Ahh..masa bodoh lah.."

Aku diam-diam mengikuti rombongan yang bergerak keluar desa itu dengan jarak yang cukup jauh dari mereka.. Entah kenapa sesuatu dalam diriku memgatakan untuk menyelamatkan mereka, jadi Aku harus segera menyelamatkan mereka.. Uhh..mereka cepat sekali.. Aku harus mempercepat langkahku.. Aku sebisa mungkin menjaga jarak aman dari mereka...

"Wahh...wahh... Lihat apa yang kutemukan.."

Tiba-tiba Aku mendengar suara seseorang di belakangku.. Aku hendak berbalik namun rasa sakit dibagian belakang kepalaku membuat pandanganku mengabur dan setelah itu Aku tidak sadarkan diri..

•••••••

Ugh.. Kenapa gelap sekali disini.. Aku mencoba meraba sesuatu untuk dijadikan pegangan lalu Aku menyentuh sesuatu yang datar dan dingin disebelahku.. Ahh..ternyata dinding.. Perlahan Aku mulai menyusuri jalan yang kuasumsikam sebagai sebuah lorong itu sambil meraba dinding disebelahku..


[Cprakk... Cprakk...]

Air ? Apa Aku berjalan diatas genangan air ? Tapi..mengingat sepatuku yang terasa basah..dapat dipastikan jika Aku perlahan sedang berjalan diatas genangan air.. Tiba-tiba.. Muncul cahaya entah dari mana yang menerangi lorong..ternyata benar, ada genangan air.. Tanpa sadar Aku menghela nafas lega..

"Eehh ? Eehhh ?!"

Namun kelegaanku sirna ketika di depan sana..bergalon-galon air datang dan mengarah padaku.. Aku segera berlari menjauh namun terlambat karena Aku sudah terseret arus itu dan...

[Byuurr...]

"Uuaaahhh !!"

"Akhirnya kau sadar juga makhluk rendah.."

Ugh.. Mmnn ?? Ini.. Jadi yang barusan itu mimpi ? Huah... Syukurlah itu cuma mimpi.. Tapi kenapa tubuhku basah ? Dan kenapa Aku di ikat seperti ini ? Kulihat sekelilingku secara perlahan dan kemudian Aku baru menyadari kalau...

"Terkejut eh ?"

Aku menoleh kearah suara itu berasal dan menemukan seorang pria kekar tengah tersenyum angkuh kearahku..sepertinya dia yang telah mengikatku..

"Dimana ini ?! Lepaskan Aku brengs--"

"Berisik !"

"Guaahk !!"

Aku mengerang menahan sakit di perutku setelah pria itu menendangku dengan keras hingga Aku harus terseret beberapa meter sebelum seseorang menahanku.. Ugh..tenaganya kuat sekali...dia bukan manusia biasa...atau mungkn dia memang bukan manusia..

"Kau baik-baik saja ?"

Aku mengangguk dan perlahan mencoba untuk duduk tapi seseorang--yang kuasumsikan seorang wanita--menahanku agar tetap bersandar di tubuhnya..

"Cih..sebenarnya Aku masih belum puas..tapi Aku harus pergi sekarang.."

Pria itu lalu pergi meninggakan kami.. Aku seketika menyadari kalau Aku sekarang tengah berada di dalam jeruji besi dimanaa semua tawanan itu berada..

"Kenapa kau mengikuti kami ?"

Alu terdiam sesaat...kemudian Aku menoleh kesamping dan... Aku melihat wajah kakak itu..menatapku dengan sendu..

"Mmnn... Kakak.. Aku ingin menolong kalian.."

Aku dengan setengah berbisik mengatakan tujuanku datang kesini... Ya.. Aku datang kesini untuk menolong kalian... Kulihat kakak itu begitu terkejut memandangku..

"Kenapa kau ingin menolong kami ?"

Kakak itu bertanya dengan suara bergetar.. Mmnn... Aku jadi bingung mau menjawab apa.. Jadi, Aku hanya mengatakan apa yang terlintas di kepalaku..

"Aku menolong karena Aku ingin.. Lagipula kakak cantik sepertimu tidak cocok di tempat seperti ini.."

Sepintas Aku melihat pipi kakak itu merona.. Mmnn ?? Aku sendiri tidak mengerti jadi Aku mengabaikannya dan fokus pada bagaimana cara melepaskan tali ini... Ugh..sial.. Talinya kencang sekali..

"Apa kau punya rencana ?"

Tiba-tiba seorang pria tua bertanya padaku dengan suara pelan.. Aku menatap pria tua itu sambil tersenyum lebar..

"Err... Hehehe... Soal rencana... Aku tidak punya.."

[Gubraakk]

Aku meringis saat melihat pria tua itu terjatuh komikal setelah mendengar perkataanku..hehe..maaf ya..

"Kau mematahkan harapanku.."

Setelah mengatakan itu..pria tua itu kembali berkumpul dengan budak yang lain.. Aku kembali berusaha melepaskan ikatan tali yang mengikatku..

"Biar kubantu.."

Aku mengangguk mengiyakan dan kemudian kakak itu segera membantuku membuka ikatan tali itu..

"Namaku Melody..dan jangan panggil Aku kakak karena Aku seumuran denganmu.."

"Ehh ? Benarkah ?"

"Hihi.. Tentu saja.."

Dia--Melody--terkikik geli sambil terus berusaha membuka ikatanku..dan sepertinya berhasil..ikatanku mulai longgar..

"Hehe... Namaku Ace Cloud.."

Aku tersenyum lebar kearahnya..lalu sesaat kemudian tali yang mengikatku akhirnya lepas dan Aku bebas.. Sekarang saatnya menyusun rencana untuk melarikan diri dari tempat ini.. Semoga saja rencanaku ini berjalan lancar..


Three WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang