Line ku hanya dibaca oleh Namja itu. Sial! Apa ia marah karna aku pulang telat malam ini? Tapi tugasku benar benar banyak! Haish! Youngmin - ah jeongmalyo mianhae..
Aku mencoba sekali lagi mengirim line pada kekasihku itu. Sialnya, tidak ada tanda-tanda bahwa ia masih sadar atau berniat membuka ponselnya. Maklum, aku dan Youngmin kekasihku, dipisahkan oleh jarak dan waktu.. Aku tinggal di seoul, dia tinggal di Las Vegas.
Dahulu, kami tak sengaja bertemu di seoul saat ia sedang mengunjungi orang tuanya di korea bersama dengan adik kembar dan adiknya. Mulai dari situ kami saling tertarik, kemudian pacaran. Tapi seperti yang kalian lihat sekarang, dia sedang marah karna aku pulang larut malam..
'Aku tidur saja dulu lah.. Mungkin besok sudah tidak marah.. ' pikirku. Tak lama kemudian, mataku sudah terpejam.
Esok paginya, aku bangun agak siang. Aku duduk sebentar pada kasur empuk ku, kemudian, setelah nyawaku berkumpul, ku ambil ponselku dan ku cek, apakah ada notifikasi dari Youngmin? Sialnya, tidak ada.. Apa ia masih marah?
Ku buka halaman chat ku dengannya di Line dan baru aku mengerti. Dia belum membaca pesan dariku semalam. Ah, sedang apa ia? Apa segitu marahnya sampai chat dariku tidak dibaca?
"Pagi, " aku mengirimnya chat baru pagi ini. Ku matikan ponselku lalu ku tinggal mandi dan membantu eomma ku memasak.
Dua jam kemudian, aku kembali masuk ke kamar dan mengecek ponselku. Dia masih belum membacanya.. Tapi aku tak kehabisan akal. Aku bertanya padanya tentang budaya hidup di Amerika sana. Ku harap ia membacanya. Ku tinggal kembali ponselku keluar kamar karna di rumah sedang ada tamu.
Tiga jam kemudian, aku kembali mengecek ponselku. Masih belum dibaca olehnya. Aku menghela nafas antara sebal dan jengkel. Aku memutuskan untuk tidur siang sebentar. Aku harap, saat aku bangun nanti, ia membacanya.
Empat jam aku terlelap tidur. Aku terbangun pukul enam sore. Aku tahu eomma ku sedang tidak ada di rumah. Sebelum aku tidur tadi, ia sudah pamit. Ingin pergi ke rumah paman bersama appa, katanya.
Ku cek ponselku kembali, dan ajaib nya, pesanku masih belum dibaca olehnya. Aku menghela nafas berat. Ada perasaan khawatir dalam hatiku. Apa dia sakit?
"Oppaaaaaa, " aku mengirimkan pesan lagi padanya. Aku merindukanmu.. Maaf jika aku salah..
Karna ini malam minggu dan aku sendirian di rumah, ku putuskan untuk segera membersihkan diriku, kemudian pergi keluar rumah.
Tapi baru berjalan kaki sekitar setengah jam, aku menyesal telah membawa tubuhku ini keluar rumah. Mataku banyak melihat pasangan yang sedang berpacaran di malam minggu yang dingin ini. Sementara aku? Hanya sendirian karna Namjachingu ku menghilang begitu saja.
Entah apa yang membuat kakiku berjalan begitu saja ke pinggiran sungai buatan cheonggye stream, tempat pertama kali aku bertemu dengannya.
Pertama kali aku bertemu dengannya sekitar, satu tahun tujuh bulan yang lalu. Aku sedang duduk disini. Dan tiba-tiba, ia datang ke hadapan ku dan memberikan aku jus jeruk kaleng saat moodku sedang buruk kemudian duduk disebelahku.
"Jus jeruk dapat membuat Mood membaik, " begitu katanya. Aku pun tersenyum dan meminum jus tersebut dan mulai bercengkerama dengannya. Dan enam bulan setelahnya, ia menyatakan cinta padaku. Jadi, jika dihitung, kami sudah menjalani hubungan sebagai sepasang kekasih selama satu tahun satu bulan. Hehee..
Dan disinilah aku sekarang.. Kursi panjang tempat kami pertama kali bertemu. Aku duduk diam di kursi ini, kembali menghayal bagaimana pertemuan pertama kami.
"Youngmin oppaaaaaa, " aku kembali mengirimkan chat line padanya walau ku tahu, itu percuma.. Ia tak akan membacanya. Aku menghela nafas. Mataku mulai berkaca-kaca. Ingin menangis rasanya melihat semua pasangan menghabiskan malam ini berdua disini, sementara aku? Hanya sendirian tanpa kekasihku.
"Oppa, " gumamku mulai sesegukan dan air mataku mulai jatuh dan bermuara di daguku.
"Ini," seseorang menyodorkan jus jeruk kaleng padaku. "Jus jeruk dapat membuat Mood membaik," kata Namja tadi. Aku menerima jus jeruk darinya dengan bibir cemberut. Ia tersenyum lalu duduk disebelahku.
Aku diam tak berniat membuka pembicaraan dengan orang itu. Begitu pun orang itu yang tampaknya sibuk dengan pikirannya sendiri. Alih-alih aku tak dapat menahan diriku untuk tidak memulai pembicaraan, aku memeluk Namja disebelahku erat dan menangis dalam pelukannya.
"hei, waeyo?? " tanyanya khawatir.
"Dasar menyebalkan!" ungkapku dengan air mata yang berlinang. "Aku pikir kau marah! Aku pikir kau sakit! Youngmin oppa! Kau benar-benar kejam!" tangisku pecah begitu saja.
"Mianhae Namjoo-ya. Aku dalam perjalanan kesini kemarin. Dan ponselku dalam mode flight . Aku sengaja tidak memberitahu karna ingin membuat kejutan. Aku kesini karna aku merindukanmu dan ingin menjagamu jika harus pulang larut lagi, "jelas pacarku yang hari ini sukses membuatku sebal. Ia melepaskan pelukan ku kemudian menangkupkan wajahku dengan kedua tangannya. Ia menghapus air mataku dan mencium kening ku, kedua mata dan pipiku, hidungku, dan yang terakhir, bibirku.
Ia mengeluarkan sebuah kotak dari saku jaket nya dan membuka kotak itu. Cincin berlian.
"Will you marry me?" tanyanya tulus.
Spontan aku mengangguk bahagia. Ia memakaikan cincin di jari manis ku kemudian memeluk erat tubuhku.
"Saranghae, " bisik nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Neo Eodisseo??!!
RomanceCast: Jo Youngmin & Kim Namjoo Genre : romance Author : Rachel Rate: teen Note: hope you like it ^^