rahasia hidupku

180 15 10
                                    

Dalam cerita ini, aku akan mengungkapkan semua rahasia yg mungkin kalian belum ketahui bahwa diriku tak setegar apa yang kalian lihat dari luar. Mungkin kalian pernah melihat saya dalam keadaan lemah tak berdaya berulang kali, dalam benak kalian mungkin timbul tanya. Kenapa hal itu terjadi? Sosok ku yang tinggi besar ternyata sudah tak dapat menutupi dan mengalahkan rasa sakitku.

Ok, aku mulai awal ceritanya. Tahun 2009 awal dimana aku mulai opname dan divonis penyakit ini. Tak seperti biasanya badan serasa tak bergairah dan sedikit lunglai, padahal malam ini aku akan ada pertandingan semifinal Futsal melawan team dari surabaya. Selepas sholat maghrib aku memutuskan untuk tetap ikut rombongan team futsal "SUKOWATI FC". Untuk menghilangkan rasa kurang bugar aku hanya meminum jamu nya orang pintar yaitu tolak angin. Setelah minum aku merasa sudah Fit dan siap untuk bertanding. Waktu telah menunjukkan pukul 21.00 WIB, aku pun memulai pemanasan dan sangat siap untuk bertanding, tak ada perasaan cemas ato firasat buruk akan menimpaku. Sesuai instruksi pelatih namaku masuk dalam starting line up atau pemain inti. Pertandingan pun dimulai, nampak dewi fortuna berpihak padaku. Baru lima menit berjalan, aku mendapat Sodoran bola lambung dari rekan ku cekly bola langsung ku kontrol dengan dada dan lalu ku tendang. Bammmm, bola meluncur deras dan berbuah goal. Aku pun melakukan selebrasi layaknya pemain kelas dunia. Namun ada yg aneh, setelah aku menendang bola tadi, tulang belakang ku terasa sakit sekali. Beberapa menit kemudian pandangan ku menjadi kabur, aku tak tahu apa yg terjadi pada tubuhku. Sesaat kemudian aku tak sanggup lagi menahan tubuhku, brak tubuhku pun ambruk tergeletak di tengah lapangan. Dalam tak sadar aku melihat banyak orang yang datang mengerumuniku. Aku pun dibawa lari ke rumah sakit. Setelah di diagnosa dokter aku positif terkena demam berdarah, tipes dan infeksi ureter. "Infeksi ureter apakah itu berbahaya dok", ucapku. Itu bisa disembuhkan kata dokter sembari tersenyum.

Seminggu setelah opname, akhirnya aku keluar dari rumah sakit.. Semenjak keluar dari rumah sakit aku merasa ada keanehan dalam tubuhku yg sering mengalami keram perut, dimana efeknya itu bisa membuat semua anggota tubuhku dari ujung kaki sampe ujung rambut keram tak bisa di gerakkan.. Sering aku keluar masuk rumah sakit, kata dokter hanya asam lambung dan tipes nya saja yg kambuh. Tapi dalam benakku aku merasa tak yakin akan diagnosa dokter.

4 tahun lebih aku seperti ini, keluar masuk rumah sakit tempat yang sangat akrab bagiku. Di pertengahan tahun 2014 semua nya akhirnya terungkap. Entah ini opname yang keberapa di rumah sakit, pada suatu malam tubuh ku terasa berat sekali. Aku ingat yang menjaga ku saat itu ada kawan2 kost ku septian dan angga. Aku berteriak sekencang-kencang nya, tubuhku sudah kaku gbs di gerakkan sama sekali, nafasku sesak, badan terasa panas aku tak tahu apa yang sebenarnya terjadi padaku. Tiba2 sekeliling ku menjadi gelap, aku tak sanggup berbicara, yg keluar hanyalan derai air mata. Dalam hati aku berfikir apakah ini yang namanya "sakaratul maut", seandainya ini memang ajalku aku hanya bisa pasrah. Aku sudah tak bisa melihat sekeliling, semua gelap. Aku hanya bisa mendengar suara kawan ku septian yg membisikkan kalimat istighfar dan syahadat telingaku sambil menangis, serta suara tamparan yg keras yg didaratkan kawanku angga kepada perawat yg merasa kesal kepada perawat karena gbs berbuat apa2. Setelah moment itu akhirnya aku menutup mata tak merasakan apa2 lagi.

Alhamdulillah aku masih diberi kesempatan menatap dunia lagi. Pukul 11.00 WIB aku terbangun dari tidur panjang ku. Akupun masih belom tau apa sebenarnya yg terjadi padaku. Saat ku terbangun aku melihat seluruh keluarga dan kawan2 baikku telah berkumpul. Mereka semua tampak lebam seperti habis menangis. Sejenak kemudian aku bertanya aku bertanya pada ibuku, "mak, apa yg terjadi padaku" ibuku tak menjawab namun malah menangis. Lalu adikku datang menghampiriku sambil berkata,"kak yg sabar e semua penyakit pasti bisa disembuhkan, kita semua sayang kakak. Sambil mencium tanganku, tak biasanya adikku seperti ini. Adikku lalu menceritakan padaku bahwa sebenarnya aku terkena infeksi ureter dan ada kelainan susunan belakang di ruas 32 dekat tulang ekor. Adikku bercerita semua apa bahaya dari penyakit tersebut. Di ureter (saluran kencing) ternyata tertanam batu selebar 2,8 cm ukuran yang sangat besar, dokter pun terheran kenapa aku bisa bertahan selama itu (5 tahun). Dokter pun berkata, mau tidak mau ini harus di operasi karena sudah sangat berbahaya. Aku diam, takut, ragu semuanya jadi satu. Keluarga dan kawan2 ku datang menguatkan ku dan akhirnya aku bersedia di operasi.
Menjelang operasi pertama aku gabisa tidur, takut membayangkan apa yg akan tjd besok. Esok pun tiba, pukul 05.30 aku dibawa ke ruang operasi. Terlihat alat2 operasi di sekelilingku membuatku takut. Dokter pun membiusku agar aku tenang dan operasi berjalan lancar. Alhamdulillah operasi pertama sukses dan harus operasi lagi ke 2X dalam tempo 2 minggu, hari hari terberat dalam hidupku karena harus melalui antara hidup dan matiku.

Alhamdulillah operasi yg ke 2 pun berjalan lancar, setelah 1 bulan lebih di rumah sakit akhirnya aku bisa kembali ke dunia semestinya aku berada. 4 bulan kemudian aku merasa sakit lagi, tp kali ini keluhan tulang belakang dan lagi2 dokter menyarankan operasi, namun kali ini aku tak berani karena tingkat keberhasilan operasi sangat kecil. Aku hanya mengambil jalan terapi dan tak henti bermunajat kpd ALLAH semoga semua penyakit ku yg ada hingga detik ini segera terangkat dan bisa beraktifitas normal seperti 6 tahun lalu..

Dear muridku
Penyakit bukan suatu alasan untuk kita mengeluh, aku tak tahu sampe kapan aku bisa bertahan dalam keadaan seperti ini. Tapi sampe saat ini aku masih bisa bersama kalian, berbagi ilmu, berbagi tawa berbagi keceriaan, berbagi semua nya. Suatu saat jika aku pergi untuk selamanya aku ingin kalian sebagai sosok yg selalu menanamkan kebersamaan dan kebahagiaan bukan kesedihan. Bukan kah disaat alam menangis sesaat kemudian dia akan menimbulkan keindahan berupa "pelangi". Aku ingin seperti meninggalkan keindahan dan keceriaan disaat hati semua orang sedang sedih. Aku sayank kalian semua

catatan hati seorang guruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang