[3] Canadian Rockies

2K 197 24
                                    

Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba, mereka akan Hiking di gunung Rocky, Kanada. Pagi-pagi sekali Shawn, Matt, Nash, dan Aaron sudah berkumpul di rumah Cam. Tak lama setelah mereka tiba, Taylor, Jack J, dan Jack G menyusul.

Daerah pegunungan yang dikenal dengan Canadian Rockies ini terkenal dengan keindahan alamnya yang selalu berhasil membuat setiap mata yang memandangnya jatuh cinta, sehingga mereka memutuskan untuk menghabiskan waktu liburannya disini.

"Oke!Semuanya sudah datang kan? Ayo kita berangkat," Ucap Aaron semangat.

"Yap.. Let's Goooo!!" Jawab Nash.

Saat mereka sudah hampir sampai di ambang pintu "Hey..hey tunggu sebentar! Ada satu orang lagi yang kurang," Cam menghentikan langkah mereka.

"Siapa?" Tanya Shawn.

"Sepupuku, aku sudah cerita kan." Jawab Cam.

Belum sempat mereka menjawab, datang seorang gadis. Tubuh rampingnya dibalut kaus berwarna biru cerah, dan jaket kulit sebagai luarannya. Perpaduan celana jeans dan sepasang sepatu vans yang menutupi kakinya terlihat sangat serasi. Dia juga mengenakan kupluk dan menggendong ransel di punggungnya.

"Hai semua, maaf aku sedikit terlambat," Ucapnya sambil menyunggingkan senyum di kedua sudut bibirnya.

Jantung Shawn berdegup sangat kencang. Ini terasa aneh baginya. Dia tak bisa mengalihkan pandangannya dari wanita itu. Cantik adalah kesan pertama yang terlintas saat pertama kali melihatnya. Dia sangat cantik, benar-benar cantik.

"Hah? Kamu!" Sahut Aaron terkejut.

"Kamu yang waktu itu di bus kan? Kau masih ingat kami?" Tanya Nash.

Wanita itu berpikir sejenak "Kalian Magcon?"

"Yep!"

"Kalian sudah pernah bertemu?" Tanya Cam penasaran.

"Kita sudah, tapi Shawn belum," Taylor bicara dengan nada jahil.

Sedari tadi Shawn hanya terdiam, tidak mengeluarkan suara sedikit pun. Tak menghiraukan ucapan Tay sedikitpun.

"Shawn? Shawn?" ucap Matt setengah berteriak. Pria itu sama sekali tak sadar saat Matt memanggilnya, Dia masih sibuk mengagumi kecantikan gadis dihadapannya saat ini.

"SHAWN!" Teriak mereka berbarengan, membuyarkan lamunannya.

"O..hh Apaa?" Jawabnya dengan nada tak bersalah. Dari raut wajahnya dia terlihat sedikit bingung.

"Kau ini kenapa? Aneh sekali." gumam Taylor.

Shawn menggelengkan kepala "Hmm.. Tidak, Aku tidak apa-apa."

"Guys Kenalin ini sepupuku," Ucap Cam.

"Hai! Namaku Keisha Jane Lindsey, kalian bisa memanggilku Kei," Dia memperkenalkan diri.

"Aku Shawn Mendes. Senang bertemu denganmu Kei." Shawn mengulurkan tangannya dengan gugup.
Kei segera membalas uluran tangan Shawn sambil tersenyum kecil.

"Aku Matthew Espinosa, panggil aku Matt."

"Aku Nash Grier, Kau akan sulit melupakan mata biruku ini Kei," Nash terkekeh.

"Namaku Taylor Caniff."

"Aaron Carpenter, orang yang paling imut diantara mereka."

"Aku Jack Johnson."

"Namaku Jack Gilinsky."

Kei menyalami mereka satu per-satu.

Sesi perkenalan pun selesai. tanpa mengulur waktu lebih lama lagi, mereka pun berangkat.

Tujuan pertama mereka adalah kota Valemount. Kota ini adalah pintu gerbang menuju pegunungan Rocky. Hanya dengan menempuh perjalanan selama beberapa jam saja, kini Kei dan para Magcon tiba di kota Valemount.

Cam mengerang pelan sambil merenggangkan kedua tangannya "Uhhh.. Udara disini sangat sejuk."

"Hmm Benar, sangat sejuk," Timpal Jack J.

Baru sampai di pintu gerbangnya saja mereka sudah disuguhi suasana dan pemandangan yang indah. Tak bisa dibayangkan bagaimana suasana di sepanjang perjalanan nanti.

"Whoaa.. This is the real adventure" Shawn bergumam.

"Ini belum seberapa guys, simpan rasa kagum kalian untuk melihat pemandangan yang lain" Ucap Nash.

***

Langkah demi langkah mereka tempuh bersama untuk mencapai puncak pegunungan Rocky. Gelak tawa menghiasi suasana di sepanjang perjalanan.

Shawn membuka peta yang dibawanya dan tujuan selanjutnya adalah Jasper National Park.

Keringat yang menetes mengalahkan semilir angin sejuk yang menerpa. Semangat mereka untuk melanjutkan perjalanan mulai terkikis sedikit demi sedikit. Mereka kelelahan. Begitupun dengan Kei yang kewalahan menyusul langkah para lelaki di depannya.

"Aku lelah" keluh Aaron.

"Kita istirahat disini saja ya?" pinta Jacob.

Melihat kondisi yang memang tidak memungkinkan, akhirnya mereka memutuskan untuk beristirahat sejenak.

Hamparan rumput hijau menghiasi sekeliling tempat mereka berpijak. Pohon-pohon hijau menjulang tinggi diiringi dengan tebing-tebing bebatuan, pemandangan indah, juga kabut seputih salju yang dapat membuat setiap orang berdecak kagum. Inilah penampakan gunung Robson yang bisa mereka nikmati dari tempat mereka berada.

Cameron dan Shawn merebahkan tubuh mereka diatas rerumputan hijau.

Sedangkan Kei berdiri sambil merentangkan kedua tangannya. Dia memejamkan matanya untuk menikmati desiran angin yang menelusuk masuk kedalam tubuhnya.

Para Magcon lainnya hanya duduk sambil nenikmati pemandangan sekitar.

"Kamu mau minum apa Shawn?" Tanya Aaron.

"Apa aja deh, Teh juga boleh."

"Okay akan aku buatkan."

"Kau serius? Tumben sekali," Shawn terkekeh.

Setelah beberapa menit, Aaron datang membawa cup berisi teh "Ini tehnya".

"Thanks yaa!"

Tanpa kecurigaan apapun, Shawn langsung meneguknya. Cairan itu mengalir masuk ke dalam tenggorokannya, meninggalkan rasa asin di sekujur lidahnya.

"CUHHH" Shawn meludahkannya, "Teh apa ini? Kok asin?"

Aaron tertawa terbahak-bahak "Hahahaha.. Teh nya aku campur garam, soalnya gulanya habis!"

Darahnya seolah mengalir naik ke atas, membuat rasa kesal menguasai dirinya.

"AARONNNN!!! Awas kamu ya, JANGAN LARIII."

Tubuh Aaron tersentak memberinya peringatan, dia langsung lari terbirit-birit. Shawn segera mengejarnya dari belakang, namun dia tertinggal jauh.

Aaron terus berlari sambil tak kuasa menahan tawa. Tapi tiba-tiba langkahnya terhenti. Dia merasa seperti ada yang menarik celananya. Dengan gerakan Slow motion dia melirik ke belakang. Dan ternyata...

*****///*****

True Friends are never forgotten, they live within our hearts and souls.... forever, and always, dancing on our stage of memories.

- Shawn mendes-

Winter MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang