First Gaze

Chapter 1 : First Meet

Rasanya sangatlah lelah kalau menyimpan perasaan seperti ini terus-menerus. Lelah karena tidak bisa melawan diri sendiri.

Aku adalah Kim Ravi dengan nama asli Kim Wonshik. Aku sedang berada di sebuah toko record yang tentu saja banyak menjual berbagai album dan CD.

Ada seseorang yang selalu menarik perhatianku ketika aku datang kesini. Apakah ini yang namanya cinta pandangan pertama?.

Wajahnya sangatlah tampan. Selalu menarik edaran mata para pembeli yang datang kesini. Terutama para gadis.

Dengan sebuah nama yang tertera di name tag-nya, yaitu Hongbin, ia selalu melayani berbagai kostumer dengan baik. Ia berada disitu. Tepatnya bersampingan dengan meja yang terdapat album-album terkenal. Termasuk album yang ku partisipasi.

'Siapa nama aslinya?'

Tapi, tidak mudah bagiku untuk kesini, dengan alasan aku ingin melihat keadaan.. dan wajahnya. Mata tajamnya terus terbayang di kepalaku.
Dan juga bibirnya yang bagaikan sebuah cherry.

Setiap kali kesini, aku sering melihatnya berbicara dengan para gadis. Walaupun aku sedikit merasa tidak adil, tapi ada baiknya juga. Aku sangat bahagia saat ia mempromosikan albumku kepada setiap lawan bicaranya.

"Aku sangat suka dengan album ini. Album ini baru saja rilis 2 hari yang lalu. Lagu-lagunya pun juga enak didengar." ucapnya disana kepada gadis-gadis sambil menampilkan albumku

"Benarkah?, sebenarnya aku ingin beli, tapi bayaran bulanan ku menjadi naik." ucap salah satu gadis

"Iyakah? Hmm sayang sekali. Aku yakin album ini akan lekas habis." balasnya entah itu membujuk atau apa

'Ia begitu baik..'

"Eh?? Kalau begitu akan ku beli sekarang!" jawab salah satu gadis langsung mengambil albumku dan membayarnya dikasir

Tiba-tiba Hongbin melihat ke arahku. Mengetahui itu, sontak aku langsung menutupi wajahku dengan majalah yang ku pegang dan mencoba kabur.

'Kenapa hatiku berdebar..'

Saat aku berlari..

Brukk!

"Ah maafkan saya, saya tidak sen-"
DEG!
'Cha Hakyeon!'

"Wonshik-ah! Akhirnya aku menemukanmu juga!" ucapnya langsung memegang erat tanganku

"Lepaskan Cha Hakyeon! Apa kau lupa kalau aku sudah tidak memiliki masalah lagi denganmu.." balasku mencoba untuk melepaskan pegangan tangannya

Cha Hakyeon, adalah seseorang yang telah mencintaiku selama 3 tahun. Lebihnya, ia akan tetap mencintaiku selamanya. Tapi, sekian lama aku terus berdua dengannya, ku putuskan untuk mengakhirinya.

Ada sesuatu dari dirinya yang sangat tak kusukai. Walaupun aku berkata begitu, tapi Hakyeon tetap bersikeras kepadaku untuk tidak meninggalkannya.
Hingga sekarang, ia masih mencariku.

"Bukan begitu Wonshik-ah!" Katanya sedikit membentakku

"Maaf, apa yang sedang terjadi disini?"

Seketika, suara itu menarik perhatianku. Ku tolehkan kepalaku ke sumber suara dan ternyata itu adalah suara Hongbin. Ia tepat berdiri dibelakang Hakyeon dengan wajah yang serius. Lalu ia berjalan ke arahku dan melepaskan pegangan tangan Hakyeon dariku dengan santai. Aku terkejut.

'Apa yang ia lakukan..'

"Kau pergilah.." ucap Hongbin pelan kepadaku

"Err tapi.."

"Cepat pergi!"

Mendengar ia bersikeras padaku, kemudian aku langsung pergi meninggalkan mereka berdua.

"Apa yang kau lakukan huh?! Ini bukan urusanmu!"

"Maaf, kalau kau ingin membentak seseorang, ingatlah dengan perasaannya."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Green Tea Latte satu."

Bagaimana aku bisa lari dengan mudah dari Hakyeon? Apakah karena perintah Hongbin?, tapi aku mematuhinya. Saat itu, aku sama sekali tidak merasa gugup didepan Hongbin. Entah itu kenapa, akupun juga tidak tahu.

Aku pergi ke kafe ini, hanya ingin memakan waktu. Bosan kalau dirumah.

"Selamat datang." Ucap sang pelayan kepada pelanggan yang masuk

Orang yang baru masuk itu menarik edaranku.

"Wonshik-ssi!"

Suara itu terdengar jelas ditelingaku. Seseorang memanggil namaku. Kulihat sumber suara itu dan ternyata orang itu adalah.. Hongbin. Aku terkejut. Aku merasa sangat gugup.

"Akhirnya aku menemukanmu.." ucapnya kepadaku seraya duduk didepanku yang membuatku agak bingung

"Hm? Maksudnya?" Tanyaku tidak mengerti

"Aku mencarimu, karena aku khawatir denganmu."

Deg! 'Khawatir.. denganku..'

"Oh iya, aku lupa memperkenalkan diriku. Namaku Lee Hongbin. Aku bekerja di toko Starlight Record."

"Namaku Kim Wonshik. Aku seorang komposer di agensi Jellyfish Entertainment." Jawabku sambil sedikit menunduk

"Eh? Apakah kau komposer lagu-lagu di album LeoxKen?", tanyanya yang seketika membuatku kaget

'Bagaimana ia tau..'
"Hmm.."

"Whoa, kau benar-benar komposer yang hebat! Aku sangat suka lagu 'Remember' yang menjadi salah satu tracklist di album LeoxKen itu." balasnya memujiku dengan sangat senang

Arh bagaimana ini.. Wajahku semakin memerah. Ini pertama kalinya seseorang memujiku yang langsung membuatku malu. Rasanya sangat berbeda. Dipuji oleh seseorang yang disukai. Bukan disukai, tapi dicintai.

Tak ku sadari, ternyata minuman Green Tea Latte-ku sudah tiba. Lalu ku minum dengan perlahan karena agak panas. Saat aku menghirupnya..

"Jangan bergerak!", ucap Hongbin kepadaku tiba-tiba

Otomatis, aku berhenti. Lalu ia mengambil sketchbook dan pensil. Tanpa aba-aba ataupun segalanya, ia menggambarku dengan posisiku sekarang.

Aku memegang cangkir berisikan Green Tea Latte dengan posisi seperti menghirupnya dan tatapan mataku... yang menghadap ke arah matanya. Aku sangat suka dengan matanya yang besar itu.

'Aku, memang hanya menyukai wajahnya..'

Sesekali ia menghadap ke arahku untuk beberapa detik. Itu, membuatku semakin gugup dan malu. Semburan merah dipipiku semakin bermunculan.

'Aish ada apa denganku ini..'

Lagi-lagi ia menatapku, dengan wajah yang bingung.

"Apa kau sakit? Wajahmu sangat merah." Ujarnya padaku yang terdengar sangat jujur

"Ah benarkah?.." Balasku sambil meletakkan cangkir lalu memegang wajahku untuk menyembunyikan warna merah dipipiku

'Arh, memalukan sekali aku ini!'

Lalu Hongbin meletakkan pensilnya. Ia pegang sketchbook-nya itu dan mendekat ke arahku.

Dan ia.. menciumku. Dengan ditutupi oleh sketchbook yang ia pegang tadi. Sontak, aku terkejut.

'A, apa yang terjadi.. Ia menyentuhku..'

Disaat itulah, aku mulai merasakan bagaimana jika seseorang yang kucintai, melakukan sesuatu yang lebih dari ku bayangkan.
Inilah.. arti cinta pandangan pertama.