Sekarang, mencari waktu luang, sangatlah susah.
Untuk bertemu dengannya, berbicara, dan sebagainya. Hanya dikarenakan, aku dan ia mempunyai pekerjaan masing-masing.Aku bekerja di sebuah agensi besar sebagai komposer yang mana aku harus membuat dan mengaransemen lagu-lagu dan kemudian di nyanyikan oleh artis-artis terkenal di agensi.
Sedangkan ia, orang yang kusukai, Lee Hongbin bekerja sebagai pelayan di sebuah toko record yang bernama Starlight Record. Letaknya tak cukup jauh dari gedung agensi tempat aku bekerja.
Walaupun begitu, tetap saja susah untuk mencari waktu bebas walaupun hanya ingin melihat wajahnya yang sangat kusukai itu.
"Wonshik hyung!", panggil seorang pemuda kepadaku saat aku tengah sibuk menulis lirik lagu
"Apa Hyuk-ah?", jawabku tak melihat wajahnya tapi aku bisa mengenal suaranya yaitu Han Sanghyuk
"Aku pulang duluan ya hyung!", balasnya seraya mengambil tas dan membuka pintu
"Apa sudah kau kerjakan semuanya?", tanyaku sambil berjalan ke mejanya dan mengambil beberapa kertas yang ku tugaskan untuknya
"Yapp!.. Masih ada yang kurang hyung?" tanyanya kepadaku menutup pintu dan mendekatiku
Han Sanghyuk adalah asistenku atau menurutku ia adalah pemberi ide yang cemerlang bagiku.
"Kerja bagus Sanghyuk-ah!. Apa kau mau pulang?.. Bisa kah kau berikan ini?" Tanya dan pintaku kepadanya seraya ku serahkan sebuah surat
"Apa ini hyung?", tanyanya bingung lalu mengambil suratku
"Tolong kau serahkan di toko record di seberang jalan. Nama tokonya Starlight Record."
'Aku harap, ia membacanya..'
.
.
.
.
..
.
.
Jarum jam di tanganku sudah menunjukkan jam 10.38pm. Sekitar 2jam aku sudah menunggu didepan tempat Hongbin bekerja hanya untuk menjemputnya. Sedari tadi ku telepon, tidak saja terjawab."Biasanya, sekitar jam segini sudah pada keluar semua pekerjanya."
Tiba-tiba bunyi alarm Ambulance masuk ke telingaku. Mendengar itu, otomatis aku berjalan ke tepi jalan agar tidak menghalangi. Mobil ambulance itu berhenti tepat di depan toko Starlight Record. Aku kebingungan.
"Siapa yang sakit?", pertanyaan pertama yang terbenak di kepalaku
Dengan cepat, pertugas dari ambulan itu keluar dan mengeluarkan kasur dorong. Petugas lainnya membawa kotak P3K dan masuk kedalam toko.
Aku.. sangat khawatir dengan situasi sekarang. Aku sangat berharap bukan Hongbin yang dijemput oleh mobil ambulance itu. Ditengah sibuknya para petugas ambulance, keluar seseorang dari toko dengan keadaan yang baik-baik saja. Itu adalah Hongbin. Ia mengenakan jaket coat coklat dan totebag hitam. Ku lihat, ia baik-baik saja. Aku merasa lega. Tapi wajahnya, nampak tidak baik.
"Hongbin!" Panggilku seraya menghampirinya dan berjalan disampingnya
"Oh Wonshik.. Apa kau lama sudah lama menjemputku?" Tanyanya kepadaku
"Ah tidak kok.."
Setelah itu, Hongbin menoleh ke belakang. Tepatnya menghadap ke arah ambulance. Melihat itu, aku mengikuti. Ternyata yang berada di atas kasur dorong dengan keadaan tak sadarkan diri itu adalah seorang perempuan. Petugas ambulance dengan segera memasukkan orang sakit itu ke dalam ambulance beserta kasur dorongnya.
Membaca dari tatapan Hongbin, ia terlihat khawatir dengan perempuan itu. Sebelumnya, aku tidak pernah melihat tatapan sekhawatir itu dari Hongbin semenjak 6 bulan ia menjadi pasanganku.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Gaze
FanfictionAnother version of anime Sekai-ichi Hatsukoi 3rd Story Cast : VIXX Ravi & Hongbin