"Apa yang kalian lakukan?" suara serak milik seseorang yang begitu familiar untukku menyeruak ke dalam indra pendengaranku.
"Zo" aku melihat sosok teman kecilku sekaligus suamiku telah berada di samping dengan penampilan yang luar biasa berantakan. tatapan tajamnya seakan mengintrogasi kami secara tidak langsung.
"ehm a-aku tidak melakukan apapun tadi di-" belum sempat lagi aku meneruskan pembicaraanku tiba-tiba Rezo memukul kevin sampai terjatuh, aku melihat sudut bibir kevin memar akibat pukulan Rezo, sontak aku langsung menutup mulutku karna kaget. Kevin berdiri dan kemudian membalas pukulan Rezo lebih keras dan membuatnya jatuh dengan darah keluar dari bibirnya. kevin menindih Rezo dan berusaha memukulnya kembali.
"hentikan" teriakku dengan keras
"apa yang kau lakukan? kau tidak berhak memukul suamiku" ucapku penuh emosi pada kevin, sungguh sebenarnya bukan kevin yang semestinya kusalahkan, karna dia bukan yang memulai perkelahian ini, tapi mengingat rasa benciku yang mendalam padanya, aku tidak akan segan-segan untuk mencacinya bahkan kalau perlu menyakitinya. sama seperti yang dia lakukan padaku.
Kevin menatapku tak percaya kemudian dia bangkit dari tubuh Rezo dan berjalan pergi meninggalkan kami, entah kenapa rasanya ada sesuatu yang terasa sakit dihatiku, namun tiba-tiba kurasakan seseorang mencengkram tanganku kasar dan menyeretku masuk ke dalam.
"lepaskan Rezo, sakit" keluhku sambil berusaha meloloskan tanganku dari cengkramannya.
Rezo menghempaskanku ke kasur kemudian menindih tubuhku dengan tubuhnya yang kekar membuatku dapat merasakan otot-otot tubuhnya yang tercetak sempurna.
"Kau selingkuh dengan calon suami adikku?" tanyanya dengan tatapan yang paling mengerikan yang pernah kulihat. seakan dia adalah seekor singa yang siap memakanku hidup-hidup. "a-aku tidak selingkuh dengannya Rezo" ucapku takut, sungguh Rezo benar-benar menakutkan, tiba-tiba saja aku mencium bau alkohol dari bajunya, aku mendelik menatapnya, Rezo mabuk? pikirku ."lalu kenapa kau memeluknya hah?" ucap Rezo dengan intonasi suara meninggi, membuatku bergidik ngeri mendengarnya. aku tau suatu saat nanti Rezo pasti akan tau semuanya, tapi bukan sekarang, bukan saat ini aku menceritakan padanya, apalagi dia sedang dipengaruhi alkohol seperti ini. benar-benar sangat tidak mungkin.
"bukan aku yang memeluknya Rezo, kau salah paham"
Rezo menatapku dingin dan mencekam, bahkan ini lebih mengerikan dari film horor sekalipun. "salah paham? ck! kau mau membodohiku ya, hah" ucapnya dengan suara serak dan dalam.
aku terdiam, tubuhku benar-benar gemetaran karna takutnya, aku tidak pernah melihat Rezo seperti ini, dia benar-benar berbeda dari Rezo yang biasa kukenal, saat ini dia benar-benar menakutkan.
"menyingkirlah Rezo, aku tidak bisa bernafas" aku mendorong tubuhnya sekuat tenaga yang kumiliki, tapi tubuhnya yang kuat tidak bisa kusingkirkan, tangannya yang kekar dengan cepat mencengkram tanganku kuat, membuatku meringis kesakitan. "kau tidak bisa bernafas ya istriku?" dia tersenyum mengerikan, aku menatapnya tak percaya, dia benar-benar bukan rezoku.
"Rezo hentikan, kau membuatku takut" ucapku seraya berusaha menarik tanganku dari cengkraman tangannya. entah kenapa tiba-tiba mataku terasa panas.
"kau takut? kau takut padaku istriku?" dia menyeringai sambil memegang daguku. "hahaha kau tau betapa bahagianya aku mendengar kata-katamu itu, kau takut. sebentar lagi akan kutunjukan padamu bagaimana sesuatu yang lebih parah dari kata -takut-" ucapnya
Sreetttt
Rezo merobek piamaku dengan kasar, "Rezo apa yang kau lakukan?" aku panik melihatnya merobek pimaku sehingga membuat pakaian dalamku hampir terlihat seluruhnya. tanpa kusadari air mataku menetes . aku tidak pernah membayangkan hal seperti ini terjadi dalam hidupku. terutama dimalam pernikahanku. tidak sekali pun.
"kau harus menerima semua ini, semua penderitaan yang pernah kurasakan " Rezo mendekatkan wajahnya kearahku kemudian kurasakan bibirnya melumat bibirku kasar, menerobos masuk kedalam pertahananku. lidahnya menelusuri setiap rongga mulutku, dapat kurasakan aroma alkohol yang begitu lekat dari mulutnya. tapi kemudian tangannya menjambak rambutku kasar "ahh" aku meringis kesakitan. " kenapa kau tidak membalas ciumanku? apa kau pikir kau wanita paling cantik di dunia ini, sehingga aku harus memperlakukanmu seperti seorang putri, hah?" ucapnya di dekat wajahku, aku tidak bisa menahan tangisanku yang sudah tidak bisa dibendung lagi.
Plakkk
aku menampar Rezo dengan membawa seluruh harga diriku yang telah diinjak-injaknya,
"ck! beraninya kau menamparku?"
"kau keterlaluan Rezo, aku tidak menyangka kau melakukan hal seperti ini padaku"
Rezo menyipitkan matanya saat menatapku, "jadi kau mau diperlakukan seperti apa? seperti ini?" Rezo mencium pipiku dengan lembut kemudian turun ke rahangku dan berhenti leherku dia menghembuskan nafasnya yang terasa hangat disana. membuat bulu kudukku meremang, tangannya menulusur masuk kedalam piamaku yang telah dirobeknya, mengelus sisi tubuhku dengan tangan kekarnya. sesaat aku sedikit terbuai dengan perlakuannya. kemudian dia berhenti dan menatapku sinis,
" ini belum berakhir istriku" ucapnya kemudian bangkit dan pergi ke kamar mandi. tanpa terasa air mataku menetes kembali dengan derasnya. aku merasa diperlakukan seperti wanita murahan oleh suamiku sendiri.
" inikah karma? apa pernikahan yang kubuat dengan berlandaskan balas dendam akan berakhir mengenaskan?, aku tidak tau apa yang akan terjadi di masa depan, tapi aku harap itu tidak akan pernah terjadi "
*****
malam yang mengerikan telah berlalu, kini mentari pagi yang menyilaukan hadir mengubah kembali suasana yang mencekam itu berubah menjadi hangat, tapi tidak dengan hubunganku dan Rezo.
sejak kejadian tadi malam, dia seaakan mogok bicara denganku, sikapnya dingin sedingin salju di kutub utara, bahkan aku merasa dia tidak menganggapku ada. aku lihat dia keluar dari kamar mandi dengan hanya mengenakan handuk sehingga tanpa sengaja aku melihat tubuhnya yang atletis dan bersih. membuatku menunduk kepalaku gugup, entah mengapa darahku berdesir ketika mengingat kembali perlakuannya tadi malam, walaupun memang aku sangat membenci hal itu.
"maaf Rezo aku tidak bisa menjadi istri yang baik untukmu" ucapku dalam hati.
"apa kau mau melihatku telanjang bulat disini?" ucapnya mengagetkanku, dia menatapku dingin sambil berkacak pinggang.
wajahku terasa panas karna ucapannya yang sedikit fulgar , dengan cepat aku melangkahkan kakiku keluar dari kamar yang mengerikan itu.
tak berapa lama kemudian, aku melihat seorang wanita berjalan ke arahku, ku perhatikan dari penampilannya sepertinya dia seorang model, itu terlihat dari wajah tirusnya yang cantik dan bodynya yang tinggi dan juga sexy. benar-benar wanita sempurna pikirku. wanita itu kemudian berhenti tepat di sebelahku, dia melihatku dengan tatapan meremehkan dan terkesan jijik. kemudian dia mengeluarkan ponselnya yang berkilauan dan menyilaukan, aku tidak bisa membayangkan berapa harga ponsel miliknya yang berlapis emas itu.
"sayang cepatan dong, aku udah di depan nih " ucapnya yang memberikan tanda tanya padaku. kemudian kudengar suara pintu dari kamar kami terbuka dan aku yakin itu suamiku, kulihat rezo berdiri dengan stelan tuxedo hitamnya yang terlihat begitu mempesona.
"maaf menunggumu lama"ucapnya kemudian berjalan ke arah wanita sebelahku dan mengecup pipi wanita itu dengan mesra.
Deg
"apa aku sedang bermimpi?, Rezo dan wanita itu...."
*****
I'M BACK
MAAF RADA DIKIT UPLOADNYA, HEHEHE
BUT THANKS UNTUK SEMUA READERS YANG MENYEMPATKAN WAKTUNYA MEMBACA CERITA SAYA YANG TAK SEBERAPA INI.
SEKALI LAGI THANKS.
I LOVE YOU ALL :*
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANGE
RomanceApril gadis dengan segala keluguan dan kepolosannya membuatnya memberikan harta untuk sang kekasih yang dia cintai, namun kekasihnya menghianatinya,lalu bagaimana dengan April? apakah dia akan membalas si penghianat ?