3. Terima

21 1 0
                                    

"Kenapa ini, aku tak bisa berhenti memikirkan lelaki itu.

Biasanya aku juga tak pernah seheboh ini" pikirku sangat aneh sambil berkali-kali aku memandangi handphone berharap ada SMS masuk dari Randy.

Sungguh aneh, yang tadinya aku tak tertarik sama sekali, sekarang malah berharap lebih sama sama Randy.

"Ada SMS!" Teriakku.
Langsung ku buka SMS itu dan benar, itu SMS dari Randy.

Aku pun sangat kegirangan. Itulah awal mula aku bisa serius menjalin hubugan dengan pasangan.

Dan inilah waktu yang aku tunggu, waktu dimana aku dan Randy jalan bareng.

Sebelumnya kami memutuskan untuk nonton, tapi berhubung waktu telah terlewatkan, kami akhirnya menuju ke sebuah tempat yang begitu indah.

Udara yang begitu sejuk, suasana tenang, burung-burung bernyanyi, rumput hijau menari dan genangan air yang membentang luas adalah sebagian kecil dari pancaran indah tempat ini.

Di tempat ini kami saling bercerita tentang kehidupan kami, tak terasa pula sore telah datang menjemput.

"Aku boleh ngomong serius sama kamu? Tanya Randy begitu serius memandangku.

"Boleh, silahkan" dengan sedikit gugup aku menjawab pertanyaannya.

Tiba-tiba Randy menggenggam tanganku.

"Duuuh gila, mau ngapain ni anak?" Gumamku dalam hati.

"Mau ngga kamu jadi pacar aku?"

Seketika perasaanku langsung campur aduk antara senang dan bingung.

"Aku ngga bisa jawab pertanyaan kamu sekarang. Kita juga belum lama kenal" jawabku menutupi rasa bingung yang sedang bersemayam di otak dan hati.

"Tapi aku sudah menganggap kamu pacar aku dari dulu" bujuk Randy yang sepertinya mengharapkan jawaban berbeda dariku.

Sungguh tak kuasa aku melihat pandangannya, ingin memalingkan pandangan darinya, tapi kepala ini bagai ditahan oleh batu besar.

"Hmm, ya udah aku mau"

"Kamu serius? Makasih yaa" sambut Randy dengan wajah kegirangan.

Finally, I'm UnderstandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang