2

11 4 0
                                    

"Halo"

Andhara seketika membeku saat mendengar suara yang diujung sana. Suara yang amat ia kenal. Suara Adrian.

'Bagaimana ini??? Kok dia yang angkat??'

"Halo...ini siapa?"

Andhara menghela nafasnya untuk mengatur detak jantung yang berdetak tak karuan saat ini

'Kamu pasti bisa, dhara'

"Hmm....bisa bicara dengan Dimasnya?"tanya Andhara

Terdengar diujung sebuah suara yang datar seperti bisa, memanggil Dimas saat ini. Hal itu membuat Andhara seketika menahan nafasnya kembali

"Halo.....dari siapa ya?"

Andhara menghela nafas lalu tersenyum tipis saat mendengar suara Dimas saat ini walaupun sedikit rasa kecewa karena bukan suara laki-laki yang ia sukai saat ini menjawab Telponnya

"Hai dim. Ini aku Andhara kirana Yang tadi di sekolah kamu tawaran ikutan festival anak Indonesia tadi"

"Oh..Andhara. Gimana dhara, udah mutusin mau ikut atau enggak?"

Andhara terdiam sebentar lalu mengangguk walaupun yang diujung sana tak bisa melihatnya

"Aku ikut dim. Bolehkan aku ajak Bertha?"tanya Andhara ragu

"Gimana ya dhar. Bentar ya dhara, aku tanya dulu sama ketuanya?"

Andhara mengenyit dahinya
"Ketua? Memang panitianya dari sekolah kita?"

Mendengar Dimas tertawa membuat kerutan di dahi Andhara bertambah

"Enggak dari sekolah kita,dhara. Setiap perwakilan sekolah memiliki ketua masing-masing. Berhubung Adrian itu ketuanya dan juga dia ada disini, jadi aku tanya dulu sama Drian. Boleh gak di ikut"

"Oh....gitu. Baiklah, kamu tanya dulu aja Dimas nanti aku hubungi lagi"Andhara memutuskan panggilan itu sepihak tanpa mendengarkan kembali ucapan Dimas

Gadis itu menghela nafasnya kembali. Entah sudah berapa banyak ia menghela nafas pada waktu yang sama

"Sepertinya aku harus kedokter jantung untuk menanyakan jantungku ini"kata Andhara lirih sambil meletakkan telapak tangannya di dadanya. Merasakan jantung yang berdetak tak karuan

.......

Dimas menatap handphonenya lalu menghela nafasnya
"Belum selesai udah di Matiin"Dimas tersenyum tipis

Laki-laki itu berjalan menujuh sofa diruang TV lalu menjatuhkan dirinya disofa itu

"Gue mau tanya sesuatu"ucap Dimas sambil mengganti Channel TV didepannya

"Mau tanya apa?"

Merasa pas dengan Channel yang ia pilih, laki-laki itu menatap Drian  disebelahnya

"Saat festiva anak Indonesia gue mengajak Andhara kirana...."ucap Dimas

"Andhara kirana sepupu Brian?"tanya Drian tanpa mengalihkan tatapannya dari TV didepannya

"Yap, benar sekali. Nah gue ngajak Andhara tapi Andhara ngajak Bertha boleh?"tanya Dimas tanpa berbelit-belit

"Lakukan saja. Bukannya dia rekomendasi dari guru? Selagi kuota mencukupi, kenapa tidak?"ucap Drian sambil berdiri dari duduknya lalu mengambil kunci mobil yang ia letakkan di atas meja
"Gue pulang dulu. Kalau kuota sudah cukup kabarin gue"

Drian berjalan meninggalkan Dimas yang menatap Drian saat ini kesal. Pasalnya, Drian lah ketuanya tetapi seluruhnya Dimas yang menangani. Hal itu membuat pria berambut cokelat itu kesal

Story of My LoveHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin