Impossible?!

27 2 0
                                    

'Hoamp..' mengolet diatas kasur seraya membuka mata perlahan dan melihat jam berapa sekarang, ternyata aku terbangun sebelum alarmku berbunyi. "Tumben banget aku bangun jam segini, haha yess berhasil" Ucapku pada diri sendiri yang dibarengi dengan senyum lebarku dan tangan yang menelungkup didada.

Dengan sigap aku beranjak dari tempat tidur ke jendela untuk menghirup angin segar pagi buta, 'clek' Umm ternyata sungguh sejuk dan segar pemandangan langitnya pun menyejukan hati menyegarkan mata dengan warna abu-abu bercampur putih berkilau.

Siap sekolah, aku menuruni tangga dengan semangat.

"Morning mom, dad" Sapaku lalu duduk disebelah dad yang tengah membaca koran disuguhi kopi panas.

"Morning by, tumben jam segini udah siap? Biasanya juga masih molor" Balas mom dengan nada meledek karena aku susah bangun pagi

"Haha anak perempuan harusnya begini, jangan bangun siang terus" Timbal dad yang setuju dengan perkataan mom tentang aku lalu mom dan dad tertawa kecil bersama

Aku yang mendengarnya hanya mengerucutkan bibirku dan mengerutkan alis sambil memasukan roti ke mulut pertanda sebal.

"It's okay, angel berangkat mom, dad" Salim. Dan melangkah pergi meninggalkan mom dan dad yang masih diruang makan.

Rumah vio denganku tak begitu jauh, kali ini yang menyampar vio biasanya sih vio yang samperin aku. Dia begitu pengertian. Kulihat tante Anna menyiram bunga didepan rumah. Tante anna adalah ibu vio.

"Morning tante" Sapaku mendekatinya dan salim

"Ada sayang" Balas tante anna lembut dan tersenyum menatapku

"Aku masuk ya tante" Izinku padanya, yang di tandai dengan anggukannya akan izinku

Karna aku dan vio satu komplek jadi denah rumahnya sama denganku yang membedakan hanya dekorasi dan peralatan. Kunaiki tangga dengan cepat tapi hati-hati.

'Dukdukduk' "Ms.perfect? Udah siap belum?" Tanyaku yang ada diluar pintu kamarnya

"Iya sudah, wait a minute ms.pity" Jawabnya dari dalam

Aku menunggunya di balkon yang tak lupa sambil membaca novel baru yang kubeli kemarin bersama vio. Tak sadar aku mengingat kejadian kemarin pula pada seorang pria yang membelikan ku minuman. "Aku akan bertemu dia lagi" Gumanku. 'Clek' aku menoleh kebelakang setelah mendengar bunyi pintu terbuka menandakan vio telah selesai.

*

Meski aku dan vio tergolong orang ada, tetapi kita bersekolah tak memakai fasilitas yang diberikan dari orang tua. Karna kita berfikir we young, we can do it everything, mandiri itu harus.

Seperti biasa sesampai disekolah aku berpisah dengan vio. Hari ini aku merasa berbeda, "apa karna aku bisa bangun pagi sendiri?" Ucapku pada diri sendiri sembari duduk dibangku

Pelajaran yang biasanya lambat pun terasa cepat. Bel istirahat pun berbunyi aku segera merapikan buku dalam tas dan beranjak pergi ke kelas vio mengajaknya ke kantin. Aku mendekatinya sambil melihat sekeliling ingin melihat anak baru yang diceritakan vio saat itu.

"Ms.perfect? Mana anak baru yang kamu bilang itu?" Tanyaku penasaran

"Yah telat ms.pity, udah keluar duluan dianya" Balasnya memberitahu sambil merapikan buku. "Yuk" Memegang tanganku mengarah ke kantin.

Indeed For MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang