Namaku Jeon Taera.
Awalnya kehidupanku diisi dengan jeritan kesakitan,isak tangis,dan bentakan galak.
Tapi,suatu hari,suara lembut dan sentuhan hangat mulai mengisi masa-masa kelamku dan membawaku ke cahaya yang hangat.
Dia adalah keberuntunganku.
Dia menyelamatkanku dari siksaan yang kuterima setiap hari.
Dia pernah berkata padaku,
"Aku akan terus ada di sisimu,Taera-ya."
Awalnya aku menganggapnya sebagai kakakku,tapi..
Aku masih seorang yeoja yang memiliki perasaan,bukan?
---
"Anak tak berguna!!!"
Lagi-lagi pukulan rotan itu menyakiti tubuh kurusku. Kepalaku di tarik agar aku dapat melihat wajah marah Ayahku.
"Kenapa kau malah membuang benda-benda itu,eoh?!!"
BRAKK!!
Aku memegang tanganku yang kedinginan dengan takut.
"B-bukan aku yang membuangnya,Ayah.." Aku mencoba membela diriku sendiri. Ayahku menamparku dengan keras.
"Masih bisa berbicara,eoh?! Mau kubuat bisu?!"
Aku menggeleng perlahan.
BRAKK!!
Ayah melempar sebuah kursi ke pintu,membuat pintu rumah kami rusak.
"Anak bodoh!!!" Ayahku bersiap-siap membantingku.
Aku ingin pergi.
Aku ingin bebas.
Aku ingin bernafas dengan lega.
"Akan kubunuh,kau!!"
Aku menggerakkan kaki kecilku dan berhasil keluar lewat pintu rumah ku dan berlari sekencang-kencangnya.
Aku tidak ingin bertemu Ayah lagi.
Aku tidak ingin mati di tangan Ayah.
Aku tidak ingin seperti Ibu.
Aku hanya ingin kasih sayang.
---
Aku menatap jemari kakiku yang mulai memutih karena sejak tadi aku berlari-lari tanpa alas kaki.
Aku memandang pohon natal di depanku,sangat indah.
Aku jadi ingat Ibu,ia yang selalu mengajakku ke taman ini selama malam natal karena biasanya di taman ini ada pohon natal dan Santa Clause. Aku merapatkan jaket kebesaran yang kupakai setiap hari.
"Apa kau tidak kedinginan?"
Tiba-tiba sebuah tangan menggenggam tanganku. Aku menoleh,seorang namja.
"Aku kedinginan." Jawabku jujur. Namja tadi membuka syal hya dan memakaikannya padaku.
"Apa masih dingin?" Tanya nya,sambil tersenyum.
"Ini sudah hangat." Jawabku. Namja tadi duduk di sampingku.
"Mana Ibumu?" Tanya nya.
"Ibuku sudah di Surga." Jawabku agak sedih. Namja itu menatapku.
Aku merasakan sebuah tangan merangkulku,lalu aku merasakan apa yang belum pernah aku rasakan sebelumnya.
Sebuah pelukan hangat penuh kasih sayang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Feeling. [BTS V]
FanfictionAwalnya aku menganggapnya sebagai kakak, Tapi aku masih seorang yeoja yang memiliki perasaan,bukan?