|1|

665 39 1
                                    

"Bangun, bangunn sudah pagi sudah pagiii, kukkuruyukkkk"

"Bangun, bangunn sudah pagi sudah pagiii, kukkuruyukkkk"

"Berisikk!"

"Bangun, bangunn sudah pagi sudah pagiii, kukkuruyukkkk"

Anjir ini alarm berisik banget. Nyesel gue beli alarm yang bunyinya macem gini. Ganggu tidur cantik gue aja.

"Bangun, bangunn sudah pagi sudah pagiii, kukkuruyukkkk"

"Ah elahhhh! Busyett dah berisik amat."

Dengan males-malesan gue pun dengan terpaksa menjulurkan tangan gue dari balik selimut yang membalut tubuh gue. Meraba atas meja kecil yang terletak di sebelah ranjang. Mencari keberadaan alarm yang menganggu ketenangan tidur nyenyak gue.

"Bangun, bangunn sudah pagi sudah pagiii, kukkuruyukkkk"

"Berisik!" Dengan segera gue lempar aja tuh alarm ke sembarang tempat ga tau deh ke mana.

Jdegtakk.

Nah kan bunyinya berhenti. Gue yakin itu alarm udah ga berbentuk lagi.

Sekarang marlandur.

Mari lanjut tidur!

"Graciaaaaaaa! Bunyi apaan tuh tadi?!"

Dan tidur gue kembali terusik karena teriakan nenek lampir. Oke. Agak kejam juga kalo gue sebut gitu. Maksud gue teriakan kakak gue.

"Suara kucinggg!" Teriakku.

"Ohh kirain apaan!" Balasnya dengan teriakan juga.

Buset ini rumah ya bukan hutan. Kenapa malah sahut-sahutan pake teriakan coba.

Bodo amat deh. Gue lanjut tidur aja.

"Tok! Tok! Tok!!! Graciaaaaa sejak kapan lo melihara kucingggg!!"

Astaga.

Demi apapun.

Gue kesel.

Rasanya ini kesel udah di ubun-ubun.

"Berisik looo! Ganggu gue tidur ajaaaaaa!

Gue mempererat selimut yang menutupi badan gue. Mencoba memejamkan mata kembali. Berusaha menulikan kuping gue. Berharap tuh nenek lampir ga ganggu tidur gue lagi.

Satu menit, aman. Ga ada gangguan lagi.

Saat gue udah mulai terlelap kembali. Lagi-lagi ada yang menganggu.

"Graciaaaa lo ga sekolah?! Udah jam setengah 7 tau!!!"

Anjrit!

Dengan seketika gue membuka mata gue.

Astaga.

Gue lupa...

Ini kan hari SENIN!

S-E-N-I-N!

Sekali lagi, SENIN!

MonsterDay!

Arggghhhhhhhhhhhhh.

♥♥♥

"Makanya kalo dibangunin tuh langsung bangun! Jangan kebo jadi orang! Liat nih gara-gara lo gue jadi telat ke kampus."

Aduh pagi-pagi gini udah kena omelan nenek lampir. Capek kuping gue dengernya. Gue ga tanggepin. Karena kalo ditanggepin gue rasa gue bukannya nyampe sekolah malah nyampe ke rumah sakit.

Batin coy!

Sekarang gue berada di mobil dengan disupiri kakak gue yang bawelnya minta ampun. Kata orang sih kayak bidadari. Cih itu hanya penampilan dari luar aja.

BaperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang