1

10.8K 411 12
                                    

aku membuka mataku dan duduk dari tidurku saat tak kutemukan sosok yang selalu kucari dalam mimpi bahkan didunia nyata.

Aku mengikat rambutku kemudian turun dari ranjang.

aku harus memastikan dia memakai selimut karna dia sering tertidur diruang kerja yang sering kugunakan untuk menyelesaikan ketikan novelku.

Kadang aku tidak mengerti kenapa dia sering tertidur disana tapi dia selalu katakan dia membantuku membereskan ruangan itu sebelum akhirnya ketiduran disana.

Aku membuka pintu pelan agar tidak membangunkan sosok yang ternyata memang tertidur disana.

Dia suamiku, dia tampan sekali dan aku menyukainya dari kecil tapi dia tidak sama sekali melihatku bahkan sampai saat aku lulus SMA pun dia masih sangat menyukai saudara sepupuku.

Memang aku akui aku jauh sekali berbeda dari saudara sepupuku itu.

Dia cantik, kaya, mudah bergaul dan satu yang membuatku merasa jauh berbeda sekali adalah dia bisa membuat laki-laki ini sangat tergila-gila padanya.

Berbeda sekali denganku, soal wajah aku sangat pas-pasan, tidak kaya bahkan untuk membeli baju aku harus merelakan uang jajanku selama empat hari dan sejujurnya aku bahkan tidak ingat bagaimana persisnya laki-laki ini mau menjadi suamiku.

Aku punya ingatan yang buruk, banyak ingatan jangka panjangku yang sering terhapus bahkan mungkin banyak yang sudah terlupa tapi aku juga tidak ingat apa saja itu.

Bagaikan mimpi memang tapi ini jauh lebih indah karna saat ini aku sudah terbangun dari tidurku dan dia nyata ada didepanku.

aku sering merasa merepotkannya karna ingatanku yang buruk ini bahkan dia harus sering membelikan notes temple untukku tapi aku merasa beruntung sekali karna dia yang dipilihkan tuhan untuk menemaniku.

Dia tidak pernah mengeluh walau kadang aku lupa menyiapkan makan saat sudah ada didepan komputer untuk mengetik bahkan sering kali dia menyiapkan makan sendiri.

Yang sering membuatku panik adalah saat aku melihat jam sudah menunjukan pukul lima pagi karna aku sering mengira sudah pukul lima sore.

Konyol sekali memang, penyakit lupaku sudah sangat parah bahkan disetiap sudut ruangan banyak tertempel tanggal pernikahan kami dan tanggal ulang tahunnya karna aku tidak mau lupa akan hari terpenting dalam hidupnya.

Bahkan pernah aku merasa jadi orang paling bodoh didunia, sudah kutempel tanggal ulang tahunnya tapi aku malah lupa tanggal berapa sekarang sehingga aku tidak memberikan kado apapun padanya saat teman-temannya datang kerumah membawakan kue dan ucapan selamat padanya.

Memang sering aku merasa teman-temannya memandangku seperti orang tolol, dan tak jarang aku merasa mereka menertawakanku karna tidak ada hal lucu pun kadang mereka tertawa terbahak-bahak setelah melihatku menggandeng tangannya.

Aku selalu berfikir keras apa yang sebenarnya salah dalam diriku sampai mereka harus menertawakanku?

Atau mungkin sebenarnya dia juga malu berjalan disampingku didepan teman-temannya tapi dia menyembunyikannya dariku?

Aku selalu berusaha masuk dalam hidupnya, didalam dunianya dan berusaha dekat dengan teman-temannya tapi sepertinya sangat sulit bagiku diterima.

Doesn't ExistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang