Enam

36 4 1
                                    

Back

Ceklek suara pintu kamar terbuka hingga gue tersadar dari lamunan gue

Terlihat sosok mamah yang sudah berdiri dihadapan gue

"Makan dulu na"

"Iya mah nanti belum laper"

"Oke mamah tunggu ya sayang"

"Iya mah"

Sehabis menyuruh gue makan mamah langsung ninggalin kamar gue

Karna hari ini libur biasanya nanti siang gue dijemput sama rico buat main seperti biasa

13.42
Rico? Kemana dia jam segini belum memberikan kabar masa iya dia masih tidur

Tuuuutttttt tuuuuttttt sudah hampir 20 kali aku menghubunginya namun tidak bisa terhubung sama sekali

Hingga tiba jam 4 belum juga ada kabar dari rico . kemana dia rasa khawatir ini semakin menjadi

Sudah pukul 8 belum juga ada kabar sedikitpun dari rico

Nafsu makan gue gak ada sama sekali hanya lemes yang ngerangsang tubuh gue

Lelah sampai malam menunggu kabar dari rico akhirnya gue terlelap tidur

"Semoga besok sudah ada kabar dari rico" kata gue sendirian

"Na bangun nanti telat" seperti biasa kebiasaan nyokap gue kalau pagi rutin seperti itu

Mata gue berat banget buat dibuka
Badan gue juga susah buat bangun dari tempat tidur

Karna gak kuat bangun gue lanjutin tidur gue mungkin 5 menit cukup buat pulihin badan gue

Sentuhan kain panas menempel dijidat membuat gue tersadar dari tidur tadi

Terlihat Sosok mamah yang memegang kain hangat berada tepat dipinggir tempat tidur

"Makan dulu sayang badanmu panas"

"Iya mah"

"Setelah ini rapihkan pakaianmu kita ke rumah sakit ya na"

"Gak usah mah"

"Sudah tidak perlu membantah"

Setengah jam tiba saatnya kerumah sakit karna permintaan mama tidak bisa ditolak

"Biar dirawat dulu saja ya" deg. Hampir saja jantungan mendengar mama mengatakan jika aku akan dirawat

"Aku gak betah disini mah"

"Tidak perlu membantah"

Sudahlah apa boleh buat mama sudah memaksa untuk merawat gue dirumah sakit

"Silahkan" sapa suster cantik didepan pintu kamar

Seharian disini hanya berdua dengan mama malah kondisi semakin lemah karna melihat jarum suntik tadi

Sekarang yang nemenin gue disini bukan mamah lagi dia sudah cape dan digantikan dengan kak alan

"Kenapa alan ga ngajak gue ngobrol" omongku pelan agar tidak kedengeran

Alan cuma diam di sofa sambil memainkan ponselnya sedari tadi masuk tanpa memperhatikan keadaan gue disini

Semakin tidak enak rasanya berdiam disini seperti tidak ada orang, alan pun hanya diam tidak meresponku sama sekali.

"Dek bangun makan dulu nih" suara alan yang membuat gue kaget dan terbangun dari tidur gue semalam

"Udah bangun sini gue suapin"

i really like youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang