Why Did You Leave Me? | L.T

Two

Beep Beep

Aku terbangun dan mematikan alarm-ku yang sedari tadi berbunyi. Aku segera mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi. Setelah selesai mandi, aku memakai baju hitam polos dan
celana jeansku. Tak terasa ini sudah seminggu dan Louis sudah ada di LA sejak kemarin. Aku menuruni anak tangga dan menuju meja makan.

"Selamat pagi!" Sapa ibu, aku hanya membalas dengan senyuman tipis. Aku mengambil satu potong roti dan langsung melahapnya. Aku dapat notifikasi dari ponselku, aku segera mengambilnya dan..

ternyata itu dari Louis! Aku membuka notifikasi itu.

From : LouisT
To : Elle

Hai Elle!

Oh Tuhan.. Aku sangat merindukannya tetapi aku masih sedikit kesal saat tahu kalau Louis ingin ke LA.

From : Elle
To : LouisT

Hai, bagaimana kabar mu?

Beberapa menit kemudian, Louis membalas pesanku.

From : LouisT
To : Elle

Baik, disini udaranya sangat panas, Elle. Aku tidak terbiasa dengan udara yang sangat panas.

Aku tertawa kecil karena pesannya yang sangat lucu. Disana memang sedikit panas walaupun banyak angin. Lalu aku membalasnya lagi.

From : Elle
To : LouisT

Kenapa kau pindah kesana Lou? Kau jahat sekali meninggalkanku sendiri disini :(

5 minuets later..

From : LouisT
To : Elle

Aku sangat merindukanmu Elle! Maaf aku tidak bisa menjelaskan kenapa aku pindah kesini. Aku harap kamu mengerti. Sudah dulu ya, aku ingin ke kelas. Bye Elle! I love you. Xx

Lagi-lagi dia tidak bisa memberi penjelasan, kenapa? Aneh, sungguh aneh. Dia tidak biasanya seperti ini. Yang tadinya tersenyum, aku sekarang lemas tidak berdaya, tidak tersenyum.

"Ayo berangkat, nanti telat," ujar kakakku.

Oh iya, aku belum memperkenalkan kakakku ya? Kakakku ini namanya Niall, dia sudah punya pacar dan dia satu kampus denganku. Jadi kami selalu berangkat bersama.

Biasanya.. Aku ditemani Louis saat ingin ke kelas, tetapi dia sudah di LA. Aku tidak bisa apa-apa.

"Hai!" ucap seorang laki-laki yang tidak aku ketahui.

"Hai juga," balasku tidak semangat.

"Kau kenapa, huh? Oh iya aku Harry," Harry? Anak yang sangat populer itu? Bagaimana bisa aku tidak tahu?

"H-harry yang sangat populer itu?" Aku memberanikan diri untuk bertanya. Dia mengangguk, "bisa dibilang begitu,"

"Kelas pertamamu apa?" Tanyanya. "Matematika," Aku menjawabnya, dia mengangguk, lagi. "Kalau begitu kita ke kelas bersama," ucapnya sambil merangkulku. Sedari tadi, aku di tatap sinis oleh.. Fansnya Harry, mungkin? Aku tidak tahu.

Aku menunggu gurunya datang, tetapi entahlah, sepertinya dia tidak masuk? Akupun mengambil ponselku dan memainkan aplikasi instagram. Saat aku melihat recentsku, aku menemukan Louis yang sedang bersama perempuan dengan caption : ❤️. //mulmed\\ Siapa dia? Ugh aku benar, dia akan mencari perempuan lain disana.

"Itu adeknya," ucap Harry yang berada disebelahku. Hei, bagaimana dia bisa tahu?

"Oh ya? Bagaimana kau bisa tahu?" Tanyaku. Dia tertawa pelan lalu berkata, "aku ini sahabatnya, bagaimana bisa aku tidak tahu?" Benar juga! Dia sahabat Louis. Tapi kenapa aku baru tahu Harry tadi pagi? Ah sudahlah. "Kau mau ke kantin?" Tanya Harry, aku hanya mengangguk.

Di kantin, aku dan Harry duduk di meja tengah. Disitu juga ada Liam, Zayn, dan Niall a.k.a kakakku.

"Hei adik!" Sapa Niall. Aku tidak menjawab, karena menurutku tidak penting. Lalu, Zayn berkata.

"Aku sangat merindukan Louis." Huh. Aku juga Zayn. Sangat rindu!

"Oh iya, apa kabar ya dia?" Tanya Liam. Semoga baik-baik saja!

"Bukannya dia sedang ber-" Harry belum saja menyelesaikan kata-kata yang mau dia ucap. Tapi mulutnya sudah ditutup oleh Niall.

Dasar kakak menyebalkan!

"Sedang apa?" Kataku yang sangat sangat sangat penasaran. Ingatkan, dia tidak memberi penjelasan kenapa dia pindah ke LA?

"Uhm... Itu, sedang... Berencana untuk liburan disana sambil kuliah!" Kata Zayn terbata-bata. Masuk akal sih, tapi kenapa harus terbata-bata?

Aku yang di depan Zayn hanya ber-Oh-ria. Aku yakin, mereka semua tau yang sebenarnya. Tapi masa bodo. Yang penting, Louis masih mengirimiku pesan!

-

yang baca cerita ini sepi banget ya wkwkwk. vote leh ugha hihihihihihi.

-a