Young master, Akashi Seijuurou

683 36 35
                                    

Mulmed : Akemi Shinju
.
.

"Kuulurkan jari telunjukku untuk menekan bel interphone yang tertempel di samping pintu sebuah kamar apartement mewah. Suara jawaban dari sang tuan rumah sedikit membuatku terkejut.

'siapa?'

"A-ano, aku Akemi Shinju yang datang untuk merapikan apartement anda."

'Orang yang dikirim oleh perusahaan, ya. Tunggu sebentar.'

Terdengar suara langkah kaki berhenti tepat dibalik pintu, dan bunyi handel pintu yang diputar. Lalu tampak seorang pemuda bersurai crimson dari balik pintu dengan mata heterochrome merah jingga-- terlihat bagai mata kucing yang indah, membuatku seolah terhipnotis oleh keindahan mata sang pemuda. Tak kusadari sebuah senyum lebar tengah merekah diwajahku, dan dengan senangnya aku berucap, "Matamu sangat indah."

Wajah terkejut dengan semburat merah tipis dipipinya, adalah hal yang selalu kuingat disaat pertemuan pertamaku dengannya.

.

.

Kuroko No Basuke by Tadatoshi Fujimaki

Canvas by Yuzu Nishikawa

(Akashi Seijuurou x Akemi Shinju)

Warnings! Semi-AU, Typo, OOC, tanda baca dan tata bahasa tak sesuai EYD, demi apapun judul dan isi cerita ga nyambung -_-

Credit Fanart to owner

Thanks Natsume Rokunami for editing cover :* //hug

Dedicate for Akashi Seijuurou Birthday

Happy Birthday my lovely Emperor Akashi Seijuurou :*

Don't Like, Don't Read!

.

.

Shinju POV

Awalnya,

Aku bekerja menjadi pelayan dari pemuda bernama Akashi Seijuurou hanya untuk sementara. Menggantikan ibuku yang saat itu tiba-tiba sakit karena kelelahan. Ibu yang bekerja di perusahaan Akashi Corp pun, awalnya bekerja sebagai salah satu staff kebersihan. Tapi karena ibu adalah seorang pegawai yang rajin dan bertanggung jawab, manager perusahaan menawarkan ibu untuk menjadi pelayan yang bertugas dirumah anak dari pemilik perusahaan Akashi Corp. Selain jam kerjanya yang sebentar dan sudah ditentukan, pekerjaannya pun hanya sedikit, yaitu bersih-bersih kamar apartement dan memasak makan malam, ditambah kenaikan gaji. Tanpa mempertimbangkan apa pun ibu langsung menyetujuinya. Tapi satu hari sebelum ibu mulai resmi bekerja dirumah tuan muda, ia tumbang karena kelelahan. Hingga akhirnya aku yang menggantikan ibu untuk sementara.

Tapi setelah ibu sembuh, ucapan dari tuan muda-

"Berikan anakmu padaku. Biarkan dia terus bekerja disini dan kau kembalilah bekerja diperusahaan. Akan kuminta pada manager jam kerjamu dikurangi dan akan ada kenaikan gaji, dan tak usah khawatir anakmu akan tetap menerima gaji sesuai kesepakatan."

-membuatku dan ibu betul-betul tercengang. Dan bodohnya diriku karena saat pertemuan awal kami, aku tak mengenalinya. Padahal dia, teman satu sekolah, satu angkatan, satu kelas, absensinya berada tepat diatasku, dan duduk didepanku pula. Ditambah dia ketua dewan kesiswaan, kapten klub basket dan siswa terpintar seangkatan. Kenapa aku sampai tak mengenalinya.

Aku mengerang frustasi didepan wash dishes, saat mengenang kembali kebodohanku dulu. Tak menyadari kehadiran tuan mudaku yang baru saja selesai mandi dan tengah menengak air mineral dari dalam lemari es.

Canvas [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang