Black Future

1K 36 2
                                    

Uname: itsfiyawn

Genre: Horor

Apa jadinya jika kita hidup dalam bayang-bayang iblis yang terpenjara di dasar hati. Hanya ketakutan dan derita yang bisa dirasakan. Berteriak setiap hari dikendalikan oleh roh jahat yang entah berasal dari mana.

"Pergi!!!!! Argghhhh!!! Darahh!! Pergi!!!" Gadis itu memberontak saat saat tubuhnya diikat tali. Di depannya ada cermin besar yang memantulkan dirinya sendiri. Empat orang pria memegangi tubuhnya agar tidak semakin brutal. Sosok nenek-nenek tua terlihat di dalam cermin. Rambutnya putih dengan mata hitam dan mulut yang sobek. Dia mulai keluar dari tubuh sang gadis itu. Sosok menyeramkan yang mendiami tubuh sang gadis mulai

"Cepat! Dia sudah mulai keluar!" teriak salah satu pria yang tampak kesusahan memegangi si gadis. Wajah si gadis sudah tidak karuan lagi, mukanya merah, bola matanya putih semua, dan mulutnya terbuka lebar. Kejang-kejang dia menahan dan melawan kekuatan dari sosok yang mendiami tubuhnya itu.

"Uhuk!" Darah keluar dari mulut gadis itu. Muncratannya sampai mengotori cermin di depan dan beberapa orang di sekitarnya. Sosok nenek yang yang belum keluar sepenuhnya dari tubuh sang gadis malah berusaha mengeluarkan diri dari dalam cermin.

"Kita tidak bisa lagi lakukan ini!" kata pria lain yang memegangi kaca. Badannya bergetar saat iblis itu berusaha membebaskan dirinya dengan menggedor dari dalam cermin.

"Lalu bagaimana? Dia sudah di ambang batas!" panik yang lain.

"Pecahkan kaca! Jangan sampai dia lolos! Kita ulangi ritual ini saat Alisa sudah pulih kembali! Cepat!" Segera salah seorang di antara mereka langsung memecahkan kaca.

Prang!

Kaca langsung pecah setelah teriakan dari iblis dari dalamnya. Puing-puing tajam langsung buyar begitu saja. Alisa melemah, tubuhnya lemas karena tenaga yang terkuras. Matanya langsung terpejam dan dia tidak sadarkan diri.

Keempat orang itu langsung melakukan ritual terakhir dengan membaca kalimat-kalimat yang entah apa. Beberapa menit kemudian, mereka selesai.

"Setelah kita merapihkan ini, kita tinggalkan Alisa untuk memulihkan tubuhnya. Pasti tenggorokannya akan sakit lagi."


Mereka mulai membersihkan serpihan kecil beling yang tercecer kemana-mana. Merapihkan kmebali kamar yang sudah tidak lagi berbentuk layaknya kamar seorang gadis. Banyak benda-benda aneh yang tergantung dan tertempel menghiasi kamar. Bukannya bagus, malah menyeramkan. Setengah jam kemudian, kamar sudah rapih dan keempat pria tersebut menutup kamar Alisa dan membiarkan Alisa terlelap dalam mimpi buruknya.

***


Gelap malam membias ke dinding kaca kamar Alisa. Dinginnya angin menggigit kulit dan menusuk sampai tulang. Alisa membuka mata mata perlahan, penglihatannya yang buram membuat ia harus memfokuskan penglihatannya.


Lampu kamar yang menyala bagai bola terang di tengah gelap yang pekat. Tubuh Alisa kaku tidak bisa digerakkan, tenggorokonnya sakit seperti dicekik oleh sesuatu. Bahkan untuk menelan ludah saja dia sulit, apalagi untuk bergerak dan minum sesuatu yang sekiranya menyegarkan.


"Kau sudah sadar Alisa?" Suara panik seorang lelaki membuatnya tersadar kalau ia tidak sendirian. Alisa menengok ke samping, dan mendapati seorang lelaki berdiri dengan jantung plastik penuh di tangannya. Mulutnya ingin mengeluarkan kata, tapi tenggorokannya masih sakit. Lelaki itu langsung menghampiri Alisa setelah menaruh belanjaan.

Masa DepanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang