0

207 9 0
                                    

kaki kecil itu terus berlari membawanya semakin dalam, kedalam ruangan yang sangat gelap. Keringat sudah membasahi wajahnya bersamaan dengan keluarnya air mata dari mata coklat terang yang ia miliki. Mulut nya tak berhenti mengucap kepada tuhan.
Kepala tertengok kebelakang untuk memastikan tidak ada yang mengikutinya, jatung nya berpompa semakin kencang pada saat dia melihat kebelakang.

Oh tuhan kapan ini akan berakhir?
Tanyanya dalam hati

pandangan nya semakin kabur, kaki kecil itu semakin lemah membuat lari nya tak secapat tadi. Bulir bulir keringat terus membanjuri wajahnya, ia ingin teriak namun lehernya seakan tercekik membuat dadanya sesak.

Yatuhan bantu aku
Hanya kata itu yang ingin dia keluarkan,namun lidah nya kelu dan bibirnya tertutup rapat seakan ada lem yang melekat pada bibir tipis itu.

Sosok manusia dengan tubuh tinggi terlihat semakin dekat, tubuh gadis itu bergetar hebat, tangan mungilnya semakin dingin dan kaki nya terus berlari membuat rambut pirang nya berterbangan, tangan kanan gadis itu sudah banyak luka namun tak ada rasa perih yang mengerogotinya.
Hanya dalam sekejap manusia tinggi itu sudah tepat berada di belakangnya, membuatnya semakin mengencangkan larinya namun seketika semua nya buram beiringan dengan ucapan bayangan  itu membuatnya terkejut dan bertanya tanya sebelum semua nya hilang dalam sekejap

"Kau membunuhnya"










USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang