Wulandari Sisilia

67 3 0
                                    

Author's Pov

Don't ever forget to love..
Keep loving who you are..
Best something so perfect, courage in everyone..
Don't ever let yourself stop..
Keep loving who you are..
----

Jika setiap orang menilai orang lain hanya karena sebuah kekurangan atau kelebihan yang bahkan mereka sendiripun tak tahu apa itu. Maka biarlah orang yang kamu nilai itu memperlihatkan sisi lain dari dirinya padamu..
~~~~~~~

Setiap hari, setiap saat waktu, dijalani seperti biasa oleh gadis mungil ini.. tanpa adanya sesuatu yang menarik, bahkan istimewa..

"Kak Sisiiii!"

"Hmmm?"

"Aku mau ngomong sama Kakak"

Denissa. Adik bungsu dari gadis mungil, cantik dan baik hati ini-Sisi-

"Mau ngomong apa Sayang? Sini dulu.." Sisi mengangkat tubuh kecil Dennisa-atau Icha- keatas pangkuannya, mengelus lembut rambut sang adik

"Gini Kak. Emm kemarin aku dipanggil keruangan kepala sekolah. Dan Buk.Kepsek bilang sama aku bahwa aku harus segera melunasi tunggakan SPP yang masih belum dibayar. Kalau tidak...." Icha menghentikan ucapannya

"Kalau tidak?" Sisi mengulangi kata-kata Icha

"Kalau tidak, dengan sangat terpaksa pihak sekolah harus memberhentikan beasiswa yang aku terima saat ini. Mencabut semua fasilitas beasiswa itu, Kak" Icha menundukkan kepalanya dalam

Sisi termenung, ia yakin saat ini adik semata wayangnya ini tengah bimbang dan serba salah. Dielusnya lembut kepala sang adik "Kakak minta maaf ya Sayang, belum bisa lunasin itu semua. Tapi Kakak janji, secepatnya lunasin itu semua. Kamu sabar dulu ya Sayang, Kakak lagi berusaha buat nyari uang, buat kamu" Sisi ikut merasakan kegelisahan yang dirasakan sang adik, ia sadar kini keadaan ekonominya begitu miris, dan ia sebagai Kakak sudah menjadi tulang punggung keluarga bagi keduanya

"Gak papa kok Kak, aku ngerti...
Kakak gausah terlalu keras kerjanya, aku paham" Icha memeluk tubuh Sisi, betapa ia menyayangi Kakaknya yang selama ini merawat dan membersarkannya dari kecil hingga akan beranjak dewasa ini

Seandainya hidup ini lebih memihak pada mereka, maka keduanya takkan merasakan betapa pedihnya jalan hidup ini
***

Sisi's Pov

Pagi ini seperti biasa, aku menjalani hari-hariku, detik berhargaku dengan bekerja, bekerja dan bekerja. Hal itu selalu aku tanamkan dalam hati dan pikiranku. Aku harus bekerja, semangat, mencari uang untuk adikku dan hidup kami berdua

"Hufftt.. semangat Sisi!" Aku selalu menyemangati dirikku sendiri agar tak selalu mengeluh

"Bismillahirrahmanirrahiim. Lancarkan setiap langkahku, Ya Allah.." kuucapkan mantra wajibku setiap aku akan melakukan dan pergi kemanapun itu

Aku bekerja sebagai seorang seorang pelayan sebuah Restaurant, hanya pelayan biasa saja. Sudah 2 tahun ini aku bergantung hidup pada satu-satunya pekerjaanku ini, selain karena aku ikhlas dan harus, aku juga enjoyed dengan profesiku saat ini. Meski uang yang kuhasilkan tak seberapa, namun aku sangat bersyukur, Allah masih memberiku jalan untuk tetap melanjutkan hidup, sekalian dengan menimpa kemampuanku untuk mencari sepeser rupiah

"Kakak mau berangkat kerja?" Suara Icha mengagetkanku yang tengah mengeluarkan sepeda bututku dari dalam rumah

"Iya Sayang, kamu gak masuk sekolah?"

"Aku sekolah shift siang Kak" Icha menatapku sambil tersenyum

"yaudah kalo gitu Kakak berangkat dulu ya, kamu hati-hati dirumah"

Love Who You AreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang