Hari ini aku seperti biasa, berjalan dengan arah kepala kebawah, agak bungkuk, menutupi muka dengan topi. Hari ini aku berencana pergi ke sekolah. Saat itu, hari yang penuh dengan awan mendung. Dengan muka polosku, aku terus saja berjalan, tak perduli akan turunnya hujan yang sangat deras. Saat itu aku sedang berjalan, banyak petir menyambar, dan aku hanya diam dan melanjutkan jalanku, seolah-olah aku benar-benar tidak perduli. Pada saat aku berjalan, akhirnya hujan turun dengan derasnya, membasahi tubuhku. Aku tak perduli dengan semua itu, dengan wajah murung, aku meneruskan jalanku. Saat aku tiba di rumah, ayahku berkata "mengapa kamu basah kuyup seperti ini?" Dan aku menjawabnya dengan menggigil dingin "tadi ada hujan deras pak". Setelah itu aku mandi dengan air hangat.
Setelah mandi aku makan dengan duduk di meja makan, sendirian. Seluruh keluargaku sibuk sendiri, padahal aku ingin merasakan makan dengan mereka semua bersama. Lalu aku menyelesaikan makanku. Setelah makan kucuci piringku. Lalu aku beranjak untuk solat, sehabis solat ku berdo'a, diikuti dengan air mata yang terus keluar dari mataku. Berdo'a agar aku tak pernah merasakan seperti ini lagi nantinya. Keesokan harinya aku bangun dari tidurku yang tak nyenyak lantaran mimpi burukku, bergegas pergi ke sekolah, saat itu aku pergi ke kantin, ada beberapa anak yang memintaiku uang sambil mengejkku, aku memberikan uangku. Setelah itu mereka mengusirku. Setelah pulang sekolah, seperti biasanya aku langsung pulang dengan wajah galau.
Saat itu aku masih les di jarimatika. Aku les ditemani oleh teman perempuan(banyak). Saat itu aku diberi uang jajan yang bisa dibilang lumayan oleh ibuku, aku menjajankan uangku untuk satu somay seharga 2.000. Hasil kembilnya, ternyata dimintai oleh semua temanku, dengan bingung dan bodoh aku memberikan semua uangku. Seingatku mereka tak mengucapkan terimakasih. Sesampainya dirumah setelah les, ibuku bertanya"sisa uang jajanku mana?", lalu aku menjawab"tidak ada". Ibuku kaget dan marah kepadaku lantaran uangku yang dengan bodohnya aku hamburkan begitu saja.
Pernahkah aku cerita kepada kalian tentang aku yang hampir ingin diculik? Ya, aku pernah hampir ingin diculik karena aku yang bodoh, untungnya aku tak jadi dibawa, karena saat itu ada tuhan yang melindungiku. Selain les di jarimatika, aku juga les di (sensor). Aku pernah di ajak berantem oleh kakak kelas. Saat itu aku tak sengaja mengenai hidungnya dengan tanganku. Sepulang dari les, aku di giring ke suatu tempat yang dianggap aman, dan seketika aku di tendang, aku sebenarnya anak yang kuat, tapi aku yak mau mengeluarkan kekuatanku, dengan wajah malang aku ditendang, ditonjok, dan lain-lain. Aku hanya berkata kepadanya"aku tadi tak sengaja, aku tadi tak sengaja, sabar, sabar..." dan terus kuucapkan seperti itu, tapi kata-kata itu tak berguna. Aku hanya bisa menghindar sedikit, tapi kadang ada serangannya yang mengenaiku.
Aku menahannya,dan terus menahannya. Sepulang dari dia yang marah padaku, aku ditanya oleh orang tuaku"kamu kenapa memar?"aku menjawab "tadi aku lari-larian terus ketabrak". Aku berbohong kepada orang tuaku. Keesokan harinya aku hanya diam saja, dan terus diam. Saat aku diam, tak ada satupun orang yang mendatangiku, tak ada satupun orang yang ingin mendengarkanku.MUNGKIN SEGINI DULU UNTUK EPISODE 2, TUNGGU EPIODE SELANJUTNYA...