Mayuzumi Chihiro/Reader | Terkunci di Toko Buku

1.7K 406 36
                                    

(One-shot)

Tak terasa hari sudah larut malam. Toko-toko pun sudah banyak yang tutup. Termasuk toko buku yang sekarang sudah ditutup oleh karyawan-karyawannya. Tapi mereka melupakan sesuatu, masih ada orang yang terkunci di dalamnya.

Reader's POV

Aku tersadar dari bacaanku ketika sadar bahwa sekelilingku sudah sepi. Ternyata aku terkunci. Bodoh, kenapa aku tak menyadari jika toko sudah ditutup. Aku melirik arloji yang sedang aku pakai.

Jam 09.45 p.m. Pantas saja, ternyata toko ini sudah tutup 15 menit yang lalu. Kenapa saat toko ini mau ditutup tidak ada pemberitahuan? Atau memang ada tapi aku tak memperhatikannya? Mungkin begitu. Aku terlalu larut dalam bacaan. Mungkin alasan lainnya karena aku berada di pojokan tempat yang jarang dilirik orang.

Sekarang aku baru sadar apa masalahnya, aku harus berada di tempat ini semalaman. Yang benar saja?!

Aku terus berpikir mencari cara, aku menuju kasir untuk mencari kunci cadangan, namun nihil. Aku tak menemukannya. Jika meminta orang di luar percuma saja. Lagipula di luar sudah sepi.

Aku terus menyusuri rak-rak buku karena bingung akan melakukan apa. Sampai ada suara yang mengagetkanku.

"Oi."

Tubuhku menjadi beku seketika mendengar ucapan dingin dan berat dari orang yang berada di belakangku.

"Oi." Sahutnya lagi.

Dia memanggilku lagi. Kuberanikan diri untuk menoleh ke belakang. Oh, ternyata dia, kukira siapa.

"Chi-chihiro-senpai!" Ucapku kaget.

"Oh, ternyata benar itu kau [Name],"

Ternyata benar bukan seorang psikopat atau han... Sudahlah!

"Sejak kapan Senpai berada di sini?" Aku berusaha melanjutkan percakapan. Walau sebenarnya tadi aku melihat gerakan bibirnya seperti akan mengatakan sesuatu, tapi sudah terdahului olehku.

"Aku terkunci." Jawabnya datar.

"Oh, aku juga terkunci,"

Tunggu, Chihiro-senpai terkunci? Aku baru ingat kalau aku terkunci. Berarti aku ada teman dong? Yes! Eh, tapi tunggu, kenapa aku terkunci dengan 'laki-laki'?

Mayuzumi's POV

Dia benar-benar terkunci? Bukan, tapi kita terkunci? Tapi bagaimana bisa ia terkunci? Kalau aku mungkin wajar saja.

Kupikir-pikir lagi, kita terkunci berdua? Entah kenapa jantungku langsung berdetak lebih cepat dari biasanya. Ada perasaan senang sekaligus malu yang menyelimuti diriku. Mungkin sekarang ada semburat merah yang menghiasi pipiku. Tapi mungkin hanya perasaan ku saja yang melihat ada semburat merah dipipimu.

Untuk menghilangkan rasa tersebut, aku segera melontarkan pertanyaan kepadamu yang tadi sempat disela.

"Ba-bagaimana kau bisa terkunci [Name]?"

Kau diam agak lama, "Mungkin karena aku terlalu larut dalam bacaan dan kebetulan aku berada di pojok. Kalau Senpai?"

"Aku terlalu lama memilih yang mana yang akan kubeli." Jawabku datar. Entah kenapa aku hanya bisa ngomong panjang di depannya. Yang tidak bisa kulakukan pada orang lain.

Suasana menjadi canggung.

Kalau bertanya kenapa aku dan dia bisa saling mengenal, yaitu karena ibuku adalah teman ibunya. Aku bertemu dengannya saat aku berada di kelas satu Rakuzan kouko. Sementara dia 2 tahun di bawahku.

🎉 Kamu telah selesai membaca 𝐭𝐞𝐫𝐤𝐮𝐧𝐜𝐢 𝐝𝐢 𝐭𝐨𝐤𝐨 𝐛𝐮𝐤𝐮 ↯ mayuzumi chihiro 🎉
𝐭𝐞𝐫𝐤𝐮𝐧𝐜𝐢 𝐝𝐢 𝐭𝐨𝐤𝐨 𝐛𝐮𝐤𝐮 ↯ mayuzumi chihiroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang