What Happend!

2.4K 63 6
                                    

A/N : terdapat unsur yaoi dan cerita ini asli pemikiran author, kalau ada kesamaan cerita, nama, lokasi hanya kebetulan saja. Semoga tidak ada pihak yang kecewa. Kritik dan saran dan vote!!

Happy reading~

...

Hari ini ayah dan ibu pergi ke luar kota sampai dua hari. Aku memutuskan untuk menginap di rumah Ari. Ia mengajakku menginap di rumah saudaranya. Ari bilang, saudaranya sedang ada urusan jadi Ari diperbolehkan menginap disana.

Ari adalah temanku yang konyol dan sangat suka dengan kucing. Badannya lumayan tinggi dan berbentuk karena ia rajin bermain basket dan olahraga lainnya. Beda sepertiku yang lebih kurus meski tinggi kami tak seberapa berbeda. Kulitku saja putih karena aku yang jarang sekali bermain di luar berbeda dengan Ari yang warna kulit dasarnya sedikit kecoklatan.

Hitam seksi katanya.. (T_T)

Kami berteman sejak SD kelas 6. Waktu itu kami sekelas dan tak sadar kami menjadi sahabat karib hingga SMA kelas 3. Entah keberuntungan atau bagaimana ia diminta untuk menjadi model dan hingga saat ini Ari sering muncul dalam beberapa majalah pria.

Setelah kurasa barang yang kubawa sudah siap, akhirnya aku berangkat menuju rumah Ari sekitar pukul sepuluh dan membawa satu ransel pakaian menginap dan tak lupa membawa snack meski tak banyak.

Setelah sampai dirumahnya. Aki ternyata sudah siap di garasi. Salim dengan mamanya. Cium pipi kanan cium pipi kiri. Eaaa....

"Cieee anak mama... hmm..."

Ari menolehku dan memasang wajah jutek.

"Itu tandanya masih sayang sama orang tua..."

Mama Ari mendekatiku dan menari badanku. Cium pipi kanan dan cium pipi kiri.. hmmmm.....

"Makasih tante..." spontan aku berbicara seperti itu. Ari dan mamahnya tertawa.

"Titipan mamah tidak lupa kan Ari? Berikan bibi ya kalau sudah sampai. Kalau gitu tante titip Ari sama kamu yah dek. Hati-hati dijalan..."

"Okee tantee. Kami berangkaaatt...."

Aku dan Ari mencegat bus yang lewat di ujung gang. Rumah saudara Ari memang agak di bagian desa. Tapi rumahnya besar. Aku hanya pernah sekali kesana dan tidak pernah menginap. Waktu itu aku masih kecil, jadi lupa-lupa ingat saja.

Karena udaranya sejuk, aku pun mengantuk. Kulirik Ari, ia sudah tertidur sejak tadi dengan headset menggantung di telinganya. Akhirnya akupun juga tertidur.

.

.

"...heeeeyyy... bangun.... kita sudah sampaii..."

Aku terbangun dan Ari langsung menyeretku untuk turun dari bus. Sebelum bus ini membawa kami lebih jauh.

Kami berjalan lagi, sambil aku masih menguap dan mengumpulkan tenaga.

"Oke disini rumahnya."

Ternyata bibi dan nenek Ari belum berangkat. Ari memberikan bungkusan yang dititipkan mamahnya Ari.

Banyak kucing disini. Mungkin keluarga Ari semuanya suka dengan kucing. Sekitar enam kucing dan ada satu yang gendut, mungkin sedang hamil.

"Bibi, kucing ini baru ya?"

"Iya, Ari, kucing ini tapi sering menghilang ke rumah sebelah. Kalau tak salah dulu nenek menemukannya disana juga. Lagipula kucing ini warnanya lucu sekali. Mata nya juga bagus. Jadi bibi merawatnya."

Saat Ari menggendong kucing yang katanya baru itu, kucing itu bergerak mencakar-cakar Ari, seolah tidak suka. Akhirnya Ari menurunkannya.

Kucing itu malah berjalan ke arahku dan mengeluskan kepalanya di kaki ku dengan manja. Aku pun acuh, karena memang aku tak seberapa suka kucing.

What Happend! (yaoi oneshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang