Dia Cuek

10K 27 8
                                    

hi guys... ini cerita pertama yang aku upload jika ada typos atau kesalahan-kesalahan lainya mohon dimaklumi :))))

kritik dan saran + vote sangat amat membantu thx ^^

--------o0o----------

Aku masih menunggu Dylan di kantin. Hari ini aku ingin bicara dengannya, aku bosan dengan sifatnya yang cuek, tak pernah perhatian dan rasanya dia tak pernah peduli denganku. Waktu istirahat tinggal 15 menit lagi dan Dylan belum juga datang, sebenarnya kemana sih dia? Ah.. entahlah aku pusing dengan kelakuaannya.

"Hai, udah lama nunggu ya? Maaf aku telat tadi masih ada urusan sama tim basket" Sapa Dylan sambil cengar-cengir. Tak merasa bersalah banget nih orang, aku udah nunggu dari tadi dan dengan PD-nya dia datang sambil cengar-cengir.

"Oh. Udah selesai?" jawabku singkat

"Udah kalau belom aku gak bakal kesini lah, emang kamu mau ngomong apa sih?" sumpah Dylan adalah orang yang paling menyebalkan di dunia. Kenapa aku harus dijodohkan dengan dia? Dan kenapa pula aku bisa suka dengannya? Kenapa Tuhan? Memang sih dia itu termasuk cowok idola di sekolah ini. Dylan kapten basket yang tampan. Dengan wajah yang seperti Jacob di twilight itu tak sulit bagi Dylan untuk meluluhkan hati cewek. Cewek disokalah ini pun banyak yang tergila-gila dengan Dylan kata mereka sih Dylan itu ganteng dengan sifatnya yang dingin. tapi, bagiku dia itu menyebalkan sangat menyebalkan untuk menjadi cowok ku.

"Buruan duduk dah" kataku sambil menyeruput es jeruk

"Iya sekarang apa?"

"Sebenarnya aku ini siapamu sih?" tanyaku sambil menatap matanya tajam-tajam, deg.. jantungku bergetar. Ya setiap kali aku menatap mata Dylan jantung ku berdegup, entah apa arti dari ini.

"Ya kamu udah tau lah kamu siapa ku"

"Apa? Siapa aku?"

"Jangan kekanan-kanakan deh" kata Dylan membentak ku

"Dylan.. kamu tau kan aku ini pacar mu bahkan kita telah dijodohkan. Tapi, kenapa aku merasa seperti orang yang tak pernah ada di hidup mu? Sebenarnya kamu sayang gak sih sama aku?" aku tak dapat lagi menahan air mataku.

"Iya lah. Sebenarnya kamu kenapa sih ada yang salah dariku?"

Air mataku pun menetes, kenapa disaat seperti ini aku harus menangis. Aku sekarang sudah tak dapat lagi mengontrol kata-kata yang keluar dari mulutku. "Aku bosan !! bosan dengan sifat mu. kapan kamu bisa perhatian, kapan kamu bisa menjadi cowok yang sempurna buatku. Setidaknya kapan kamu bisa menjadi cowok yang wajar yang mengerti kekasihnya, kamu itu sebenarnya sayang gak sih? Bahkan sekalipun aku belum pernah tau kamu bilang sayang ke aku" Sekarang suaraku sudah memuncak, aku tak peduli orang-orang seisi kantin memperhatikanku. Emosiku sudah tak terkendali. "Dylan aku sayang kamu. aku mau kamu mengerti aku. Andai sedikit saja kamu bisa mengerti perasaanku" suaraku mulai melemah bahkan terkesan serak karena tangisku yang semakin menjadi.

"Kamu apa-apan sih malu tuh di lihat orang banyak" kata Dylan sambil menunjuk beberapa orang yang memang sedang melihat kearah kami. Tapi, dia tak menjawab semua pertanyaanku. Bahkan Dylan tak mengomentari pertanyaan ku, dia lebih peduli dengan orang-orang yang melihat kearah kami. Apakah masih manusia sih Dylan ini? Kalau memang manusia dimana hatinya? Aku benar-benar sudah tak kuat dengan kelakuannya. Aku memilih pergi darinya aku mau menenangkan diri dan semoga dia bisa mengerti.

"Woee Bel mau kemana?" teriak Dylan

"Lan kejar sana!! Ngambek loh nanti" kata Aldo teman Dylan yang sedari tadi melihat pertengkaran kita

"Udah biarin aja nanti juga dia sadar"

Kemana Dylan? Dia benar-benar tak mengejarku ah... bodoh mana mungkin dia mengejarku dia kan gak pernah sayang aku, ya G-A-K-P-E-R-N-A-H-S-A-Y-A-N-G !!.

Dia CuekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang