Gelapnya malam tak membuat nyali gadis berkacamata itu menciut. Baru saja ia menyelesaikan tugasnya di sebuah
cafe susu. Dengan kecepatan tinggi ia melajukan motornya menuju sebuah rumah mewah di ibukota. Rumah yg ia tumpangi untuk tempat berlindung.
"Dari mana aja kamu jam segini baru pulang??" Oceh seorang lelaki paruh baya yang selalu menantinya. Tak lupa dengan skenario kemarahannya yang selalu ia suguhkan pada gadis itu ketika pulang bekerja.
"Maaf paman tadi Naya lembur" jawab gadis bernama Naya Ainnayah itu.
"Di gaji berapa kamu bekerja di cafe itu sampai harus lembur?? Memang uang yang paman kasih kurang buat biaya hidup dan
sekolahmu??" Tanya om karyana
"Bukan begitu paman tapi Naya nggak mau terlalu ngrepotin paman" jawab Naya
"Ya sudah terserah kamu. Tapi jangan lupakan sekolahmu" nasihat om karyana.
Naya lalu mengayunkan kakinya
menuju kamar untuk melepas lelah.
.
.
Adzan subuh telah berkumandang.
Saatnya Naya bangun dan mengerjakan ibadahnya.
Seusai itu ia langsung menyiapkan
makanan untuk keluarga karisma,
keluarga yang telah mengasuhnya sejak orangtuanya meninggal 2tahun lalu. Mereka hanya
tinggal bertiga itupun bila om karyana ada tugas di jakarta. Kalau om karyana tidak ada tugas di jakarta Naya hanya tinggal bersama anak tunggal om karyana
(Bisma) yang telah ia anggap kakaknya. Sarapan bersama adalah rutinitas yg selalu mereka lakukan. Setelah selesai ia berangkat kesekolah bersama bisma.
.
Sesampainya disekolah mereka berdua terkejut karana semua murid berkumpul di lapangan basket sedang mengrumuni
sesuatu.
"Ada apa sih? Kok pada kumpul gitu?" Tanya Naya bingung.
"Entah kita lihat yuk" ajak bisma yg
langsung mengandeng Naya menuju keramaian.
"Siapa dia??" Tanya bisma ke seorang murid.
"Itu temannya mr.Rafael band duo
nya itu" jawab murid itu.
"Siapa sih?? Penasaran gua" ucap Naya
"Kita liat aja yuk" ajak bisma. Mereka pun menghampiri seseorang yang menjadi pusat perhatian itu.
"Hay Naya, Bisma kenalin dia Reza
Rapper band saya" mr.Rafael mengenalkan Reza pada mereka.
"Hay salam kenal ya. Gua Reza, adek gua Ilham, dan sahabat gua rangga" Reza menjabat tangan Naya sambil memperkenalkan teman-temannya.
"Gw Naya dia kakak gua Bisma" balas Naya ramah.
"Kalian pasti murid kesayangan
mr.Rafael yang sering di ceritain itu kan?" Tanya Reza
'Ihh sok akrab banget nih anak' batin Bisma sambil menatap sadis Reza.
"Emang mr.Rafael suka bilang gitu
ya?" Bisma berusaha ramah sambil menggaruk-garuk kepalanya yg tidak gatal.
"Iya dia suka cerita katanya kalian pada pinter nge band" jawab Reza
"Ehh engak gitu kok. Kita mah cuma dikit-dikit bisa. Itupun yg ngajarin mr.Rafael" ucap Naya malu.
"Eh.. udah sekarang kamu ke kelas
aja dek udah mau masuk tuh" suruh Bisma.
Naya berpamit langsung meninggalkan mereka.
"Emang dia nggak sekelas sama
lu?" Tanya Reza.
"Dia baru kelas 1. Yaudah gua kekelas dulu." Ucap Bisma. Ia langsung meninggalkan
Reza dan temannya yg masih
membicarakan sesuatu.
.
"Heh.. ngapain lu senyum-senyum nggak jelasBgituh Nay?" sapa gadis imut itu membuyarkan lamunan Naya.
"Ihh apaan sih Ris ganggu gua aja lu" kesal Naya. Yah gadis itu adalah Rista sahabat Naya yang juga bekerja di cafe susu tempat Naya bekerja.
"Lagi mikirin apaan sih lu??" Penyakit kepo Rista mulai kumat.
"Nggak mikirin apa-apa kok " jutek Naya.
"Ihh lu sekarang maen rahasia-rahasiaan ama gua ya " Rista memanyunkan bibirnya.
"Rahasia apa Rista???" Tanya mr.Rafael.
"Tau tuh Naya udah nggak mau cerita ama gua lagi" jawab Rista spontan. "Oups" kaget Rista yg baru menyadari dia ditanya sama
mr.Rafael. Beliau tersenyum evil pada Rista.
"Mana tugas kamu?" Tanya mr.Rafael lagi.
"TUGAS??!!?" Kaget siswa dikelas.
'Mampus gua nggak ngerjain tugas itu' batin Naya.Karena siapapun yang tidak mengerjakan tugas akan diberi danksi oleh mr.Rafael.
"Memang tugas yg mana mr?? Setahu saya nggak ada tugas" ucap seorang murid mencoba berbohong.
"Tugas di buku paket halaman 23
yang 30 nomer itu" jawab mr.Rafael tegas. "Buku tugas harap segera dikumpulkan dimeja guru sekarang!!" Semua murid men gum pulkan buku tugas mereka. Rista dan Naya yang tidak mengerjakan juga mengumpulkan buku tugasnya walaupun tanpa ada tugas yang diminta. Mr.Rafael lalu memeriksa
dengan intens buku-buku yg tertumpuk sekitar 30 buku itu.
"Rista, Naya kenapa buku kalian kosong?? kalian tidak mengerjakan tugas??" Tanya mr.Rafael dengan murka. Mereka berdua hanya
diam." Sekarang kalian keluar dan
berdiri di samping pintu sampai jam pelajaran saya selesai" perintahnya yang langsung di turuti kedua gadis itu.
.
.
Jam istirahat...
Naya dan Rista telah berada di kantin melepas lelah. Mereka ngobrol dengan asyiknya sampai tiba-tiba hujan jus orange membasahi Naya.
"OoUps... sorry tangan gua licin jadi
tumpah ke elo" ucap orang yang membuat Naya basah kuyup. Naya hanya diam tapi Bisma yang baru datang tidak menerima perlakuan gadis sombong yang selalu membully Naya.
"Heh lu nggak ada puas-puasnya ya
ngerjain Naya. Kurang kerjaan banget lu" bentak Bisma.
"Nggak gitu Bis tap..." alasan gadis itu terpotong bentakan Bisma.
"Tapi apa hah?? Lu tuh selalu baik di depan gua tapi nyatanya apa lu selalu ngebully adek gua. Sumpah gua muak sama lu. Mulai sekarang jangan deketin gua lagi nona
AINNA." Ucap Bisma dengan penekanan diakhir kata.
"Nggak usah gitu lah kak lagian gua juga udah terbiasa kok sama sifat dia" Naya membela Ainna yang jelas sudah salah.
"Klo kakak nggak gitu pasti lu nggak akan ngelawan dek. Dan dia akan selalu bully kamu." Bisma menatap Naya penuh perhatian.
"Ya udah terserah kakak aja gua mau ganti baju." Pamit Naya seraya pergi menggandeng tangan Rista.
.
Jam dinding menunjukkan pukul 20.30 Bisma masih setia menunggu kedatangan Naya sepulang kerja. Kali ini ia menunggu Naya hanya sendiri karena tadi siang ayahnya pulang ke bandung. Tak lama kemudian terdengar deruman motor. Bisma langsung membukakan pintu. Ternyata Naya diantar pulang oleh Rista. Ia pun terlihat sangat pucat.
"Ris Naya kenapa?? Kok pucat gini?? Trus kenapa baru pulang jam segini?? Biasanya kan udah pulang dari satu jam lalu klo nggak, pasti satujam lagi. Ris Naya kenapa sih kok lu diem aja???" Karena panik
Bisma langsung melontarkan semua pertanyaan yg menjadi uneg-unegnya.
"Gimana gua mau jawab coba klo lu ngomong terus? Kasih kesempatan gua ngomong dong" kesal Rista. "Naya tuh tadi tabrakan,ini udah dari RS. Mending
sekarang biar dia istirahat dulu deh.
Nanti klo lu mau nanya-nanya lagi" ucap Rista langsung membawa Naya kekamarnya.
.
Keesokan harinya Naya sudah sedikit membaik. Walaupun masih ada perban di dahi dan sikunya. Setelah melaksanakan ibadahnya ia berjalan menuruni tangga menuju dapur berniat untuk memasak sarapan pagi. Tapi ia terkejut karena melihat Bisma yg tengah memasak omlate.
"Kak, kakak lagi ngapain??" sapa Naya.
"Buat sarapan kita" jawabnya singkat.
"Kan biasanya gua yg buat kak"
"Emang klo biasanya lu yang buat gua nggak boleh buat gituh??"
"Bukan gitu kak tapi.." ucap Naya
terputus
"Udah mending lu siap-siap mandi. lu mau sekolah kan??" tanya Bisma
"Iya kak" Naya menuruti permintaan Bisma.
.
@sekolah
"Nay lu kenapa kok lecet-lecet gini
sih??" tanya Nina kepo.
"Ngak papa cuma kemaren jatuh" ucap Naya singkat karena baru saja ia masuk sekolah beberapa menit lalu sudah ditanya macam-macam oleh teman-temanya.
"Eh Ris kabarnya sekolah kita ada
siswa cowok baru loh" ucap nina
"Murid baru?? siapa??" tanya nina
sangat bersemangat.
"Dia itu..." ucap fira terputus oleh Naya
"Dicky kan??" Tebak Naya.
"Eh... kok lu tau Nay??" Tanya Fira.
"Bukannya Dicky itu temen ngeband lu dulu Nay?" Tanya Rista.
"Iya dia temennya kak Bisma itu. Dia juga mau tinggal di rumah kak Bisma." Jawab Naya
"Ha?? Berarti dia tinggal ama lu juga Nay?" Kaget Nina. Naya hanya
mengangguk.
"Dia kece loh" ucap ...
"Beneran?? Gue sering-sering maen kerumah lu aja lah Nay pura-pura ngerjain tugas. Tapi aslinya modus" ucap Fira tanpa mengetahui
lawan bicara.
"Sana modus terus tugas nggak usah dikerjain" ucap orang itu lagi.
"Bener tuh ide bagus" Fira masih
belum sadar."lu pada kenapa sih?? Kok pada ngeliatin gua kaya gitu??" Fira merasa aneh dengan sahabat-sahabatnya. Dengan kompak
mereka melotot ke arah Fira.
"Itu yg lu ajak bicara mrs.Leni" bisik
Nina.
"Oups maaf miss." Kata Fira
tertunduk.
"Kamu itu mau sekolah apa cuma mau ngobrol dan modusin cowok kece Fir??" Tanya mrs.Leni penuh amarah.
"Enggak miss saya khilaf" Fira mulai memasang muka memelas.
"Sekarang kamu pergi ke
perpustakaan dan bantu penjaga merapikan buku-buku yang ada disana. CEPATTT!!?!" perintah mrs.leni yang langsung dituruti Fira.
.
-SKIP-
.
Jam 17.00. Hari ini Naya libur kerja. Ia hanya bersantai di balkon rumah. Tiba-tiba ponselnya berdering. Ia pun mengangkat telfon itu.
"Iya halo" sapanya
....
"Kesini?? Emang ada apa??"
...
"Tapi lu nggak nginep kan?"
...
"Ya udah ngak papa gua tunggu"
ucapnya seraya mrmatikan telfon. Ia lalu mengayunkan kakinya menuju kolam renang menghampiri Bisma dan Dicky yang tengah berenang. Dicky?? Ya sejak sepulang sekolah Dicky pindah kerumah Bisma karena ia akan tinggal dijakarta bersama Bisma.
"Nay buatin jus dong buat kita
berdua"pinta Dicky.
"Iya bentar" ucap Naya mengambil jus didapur yang sudah ia siapkan karena sudah hafal permintaan mereka sehabis berenang. Ia lalu menaruh jus itu di meja santai ditepi kolam.
"Bawain kesini dong Nay" pinta Dicky.
"Aish manja lu cky" ejek Naya.
"Sekali-kali boleh kan Nay mumpung dia ada disini" Ucap Bisma. "Punya gua sekalian" lanjutnya.
"Iya deh kak"Naya pasrah menuruti
permintaan Bisma. Ia langsung
memberikan 2 gelas jus itu. Tapi
dengan jail Bisma dan Dicky menarik tangan Naya dan langsung terjun ke kolam itu.
"Aaarghhh..." teriak Naya kaget. Terasa perih luka yg belum sembuh Langsung terkena air. Ia buru-buru keluar dari kolam itu lalu meneteskan butiran airmata dipipinya.
"Eh Naya lu kok nangis sih??" Tanya Bisma.
"Kak perih.. hiks" tangis Naya
"Maaf kakak lupa" Ucap Bisma yang merasa bersalah.
"Emang dia kenapa?" Tanya Dicky yang belum tau apa-apa.
"Kemaren dia jatuh dari motor" jelas Bisma.
"Owh maaf ya Naya gua nggak tau.
Ayo gua obatin." Ajak Dicky lalu menuntun Naya.
.
Sesudah Dicky selesai mengobati Naya tiba-tiba terdengar bel rumah berbunyi.
"Lu mau kemana? Biar gua aja yang bukain pintunya." Ucap dicky yang melihat Naya beranjak dari duduknya.
"Yaudah sono" Naya mengusir Dicky. Dicky lalu nengayunkan kakinya menuju pintu utama dan membuka nya.
"Lu siapa?" Tanya Dicky yang tak kenal seseorang yang berada didepannya.
"Gua temennya Naya. Lah lu siapa
orang asing??" Jawab sekaligus tanya seseorang yang di depan Dicky.
"Eh.. sembarangan lu ngatain gua
orang asing. Asal lu tau ya gua juga tinggal di rumah ini." Ucap Dicky.
'Apa gua salah alamat ya ke rumah
Naya?? Perasaan ini bener alamatnya tapi kok ada orang yg nggak gua kenal?? Setahu gua Naya kan cuma tinggal sama Bisma tapi kok orang ini ngaku tinggal disini?? Ahh bodo lah yang penting gua nggak mungkin salah cari alamat Naya' batin Fira yang bingung dengan keadaan. Yah Fira yang sedang dihadapan Dicky.
"Minggir lu gw mau cari Naya" kata
Fira ingin menerobos masuk.
"Ehh lu siapa mau main masuk rumah orang?? NGGAK BOLEH" ucap Dicky dengan penekanan. Alhasil mereka pun ribut didepan pintu.
.
Naya mulai terganggu dengan suara keributan di ruang tamu. Ia pun menghampiri keributan itu dengan tertatih-tatih menahan rasa perih di kakinya.
"Ehh kalian ngapain sih ribut-ribut gitu??" Kaget Naya mengetahui keributan dari kedua sahabatnya.
"Naya" ucap mereka kompak.
"Dia tuh Nay gua mau ketemu ama
lu nggak boleh" Fira membela dirinya.
"Yang ada lu orang asing mau masuk rumah orang sembarangan" Dicky tak mau kalah.
"Cky dia tuh Fira temen sekelas Naya Fira kenalin ini Dicky temen gua" ucap Bisma yang tiba-tiba datang melerai mereka.
"Maaf kak gua nggak tau" ucap Fira.
"Makannya lu tanya dulu kalo nggak tau" Dicky masih bersikeras tak mau kalah.
"Udah lah nggak usah kaya anak kecil gitu. Ichy lu ganti baju sana biar nggak masuk angin" saran Naya karena Dicky masih mengenakan kaos yang ia pakai saat renang tadi.
"Ok cantik " kata Dicky lalu pergi ke
kamarnya.
"Yuk Fir ke kamar gua aja." Ajak Naya.Fira pun mengangguk lalu membuntuti Naya. Bisma?? Dia pergi menyusul Dicky.
.
"Eh kok ada chat nih dari siapa ya? Lu kenal nggak?" Tanya Naya.
"Engak Nay coba lu balas aja."
Kata Fira. Naya pun menyetujuinya lalu membalas chat itu. Beberapa menit kemudian.
"Ehh Rangga?? Rangga siapa
yah??" Naya bingung.
"Apa lu bilang?? Lu dapet chat dari
Rangga??" Tanya Fira tak percaya.
"Iy Rangga tapi gua nggak tau rangga siapa" jawab Naya dengan muka polos.
"Coba liat fotonya" Fira langsung
merampas smarthphone Naya, "ohh my god.. ini kan rangga temennya mr.Rafael crewnya ELZA" ucap Fira.
"Eh yg bener lu salah orang mungkin, kalaupun ini crewnya ELZA gua mau minta pinnya kak Reza. Ooups" Naya keceplosan.
"Hehh ternyata lu juga suka sama
Reza?" Selidik Fira.
"Enggak salah denger lu" Dusta Naya
"Helehh ngaku aja kali" ejek Fira
membuat muka Naya memerah. Mereka pun bercanda diiringi tawa tak hent-henti.
.
"Udah malem nih Nay gua balik ya."
Pamit Fira.
"Yaudah yuk gua anter nyampe
depan"Naya pun mengantar Fira sampai depan rumah. Setelah Fira berlalu ia pun mencari sosok Bisma dan Dicky yang entah kemana.
"Pada kemana sih mereka??" Gumam Naya Dengan perlahan ia membuka kamar Dicky dan mendapati mereka sedang tidur sambil memegang remote PS.
"Dasar kebiasaan eh kok bau kaya ada yang gosong ya??" Gumam Naya menuju asal bau yang berasal dari dapur.
"Astaga... " pekik Naya ketika melihat dapur sangat berantakan dan juga oven yang mengluarkan asap. Dengan hati-hati ia
memadamkan api yang menjadi pemicu asap oven itu namun sayangnya "duaaarrr"
Disisi lain Bisma &Dicky bangun
karena kaget.
"Suara apaan tuh cky??" Tanya Bisma.
"Nggak tau mang. Samperin yuk."
Ajak Dicky.
"Uhuk uhuk..." Naya terbatuk karena asap ledakan itu.
"Naya lu nggak papa??" Tanya Bisma.
"Haha lu cantik banget Nay" tawa
Dicky saat melihat muka Naya yang penuh dengan noda hitam karena ledakan tadi.
"Apaan sih kalian, masak malah
ditinggal tidur ya jadi gini deh "
"Eh ya maaf kita kan laper trus mau
makan lu belum masakin kita." Ucap Dicky.
"Astaga.. maaf ya gua lupa keasyikan ngobrol sama Fira tadi. Trus kalo gua mau masakin buat kalian udah nggak ada bahannya. Tuh liat udah kalian berantakin
semua." Ucap Naya menunjuk ke meja dapur.
"Hehe maaf kita kan nggak bisa
masak" ucap Dicky tanpa rasa bersalah.
"Kita makan di luar aja gimana?"
Tawar Bisma.
"Ok" teriak Naya & Dicky kompak.
"Yaudah pada siap-siap sono"
.
.
@cafe fichania
Bisma memang sering berkunjung
kesana bersama Naya
"Mau pesan apa Nay cky??" Tanya
Bisma.
"Terserah lu aja Bis" ucap Dicky. Naya mengangguk setuju ide Dicky. Bisma pun melangkah memesan makanan.
"Eh itu kayaknya guru disekolah deh Nay Iya bukan sih??" Tanya Dicky menunjuk seseorang yg berdiri di panggung cafe.
"Iya itu ELZA."ucap Naya senang bisa menonton idolanya konser.
"ELZA?? Apaan tuh?? Kok lu seneng banget??" Dicky mulai kepo.
"ELZA itu band duonya mr.Rafael
singkatan dari rafaEL reZA, jelas gua seneng kan gua ngefans sama mereka" jawab Naya.
.
Tak selang waktu lama makanan pun datang. Mereka bertiga langsung menyantap makanan itu.
"Eh Nay gua mau nanya. Lu udah
punya pacar belum sih??" Tanya Dicky tiba-tiba.
"Uhuk uhuk.."Naya tersedak karena
kaget.
"Minum nih dulu" ucap Bisma
menyodorkan segelas air putih.
"Makasih kak. Hah lu tanya gua kaya gitu bikin kaget cky" ucap Naya menonyor kepala Dicky, "gua jomblo kale" lanjutnya.
"Ciye... yang nungguin gua tembak"
ucap Dicky.
"Ngarep banget lu jadi pacar gua Lagian gua sukanya sama .."
"Sama siapa??" Tanya Bisma kepo "apa salah satu dari ELZA?" Selidik Bisma.
"Bukanlah" ucapnya mulai salting
"udah pulang yuk pada udah selesai kan?"Ajak Naya
.
-SKIP-
,
Beberapa bulan kemudian.
Sejak beberapa minggu lalu para siswa disibukkan dengan persiapan perpisahan kelas XII yg tinggal satu hari lagi. Karena Fira harus latihan band di rumah Naya sekalian
modusin Dicky. Seperti sore-sore sebelumnya mereka sekarang berada di studio musik milik bisma.
"Yg bener dong Fir.. jangan cuma
modus terus" Tegur nina.
"Iya deh" ucap Fira mulai serius
memainkan keyboard.
"Hay semua. Kalian besok mau
nampilin ini?" Tanya Dicky yg tiba-tiba datang tebar pesona.
"Iy lah kak. Klo kakak besok mau
nampilin apa??" Tanya Rista
"Nggak tau besok Bisma mau gimana" jawab Dicky singkat.
"Ahh klo kak Dicky sih nampilin apa
aja bagus" kata Fira genit.
"Ih modus lu Fir, btw kak Bisma mana kak??" Tanya nina.
"Ciye ternyata ada yg nyariin gua"
ucap Bisma. Nina pun tersipu malu. "Ada apa nyariin gua Nin??" Tanya Bisma.
"Mau pamit pulang kak" jawab Nina.
"Huft kirain mau apa" ucap Bisma
kecewa.
"Haha padahal kak Bisma udah pd"
tawa Naya diikuti yg lain. Mereka pun pamit pulang pada Naya Bisma &Dicky.
.
@sekolah. Jam istirahat.
"Mau kemana Nay??, ke kantin aja
yuk" ajak Nina.
"Kalian duluan aja gua mau ke toilet bentar nanti nusul" ucap Naya lalu memisahkan diri.
.
Keluar dari toilet Naya dihadang Ainna & lia.
"Mau Apa kalian?" Tanya Naya
"Ya mau kedalem lah. Aneh lu" ucap Ainna.
Terbersit kecurigaan dalam hati Naya tapi ia tak memfikirkan itu. Naya lalu berniat membuka kran air untuk mencuci muka.
Tapi."Aduh.." teriaknya saat tangannya terasa tersobek benda tajam. Darah pun berlumuran di washtafel. Ia pun beralih menuju washtafel yang lain dan mencuci tangannya yang terasa perih. Dan masih tertancap secuil kaca di tangannya. Ia lalu mengambilnya setelah itu ia pergi ke UKS mencari p3k.
Ainna yang mengetahui Naya sudah pergi lalu tersenyum evil saat melihat darah di washtafel.
.
"Ehh.. Nay tangan lu kenapa?" Tanya Rista saat melihat tangan Naya diperban.
" kena kaca tadi di washtafel" jawab Naya singkat.
"Kok bisa sih?" Tanya Nina.
"Nggak tau juga. Tapi gua nggak papa kok, cuma paling besok gua nggak bisa ikutan perfom" Naya menunduk.
" ehh nggak bisa gitu donk" ucap Fira.
"Trus gimana gua juga nggak bisa bawa bassnya lah.. tangan gua aja luka" ucap Naya
"Kita ubah aja jadi acustik gitu
gimana?" Usul Nina.
"Setuju tuh trus lu fokus ngerapp aja Nay" Rista mengiyakan usul Nina.
"Tapi.." ucap Naya terputus.
"Udah nggak usah tapi-tapian gua juga setuju trus nanti sore kita latihan lagi kerumah lu" ucap Fira.
.
.
Hari yg ditunggu-tunggu telah datang. Naya dan teman-temannya telah menampilkan yang terbaik
mereka sangat senang. Tapi berbeda halnya dengan Ainna & Lia yang rencananya gagal total.
Sepulang dari kegiatan Naya bertemu dengan Reza.
"Hay Nay apa kabar?" Sapa Reza.
"Eh kak Reza. Baik kak, kakak
sendiri?" Jawabnya.
"Baik juga, Nay sebenarnya gua mau ngomong sama kamu" kata Reza.
"Ngomong apa kak?" Tanya Naya.
"Nay Kamu mau nggak jadi..." DEG hati Naya tak sabar mendengar lanjutan kata yang akan diucapkan Reza.
"Jadi pengganti aku & Nemenin
mr.Rafael manggung" Harapan Naya pupus ketika Reza mengatakan hal itu. Ia fikir Reza akan menyatakan perasaan cintanya namun kenyataannya tidak ia hanya ingin menggantikan Reza disebuah acara.
"Memang kapan kak?" Tanya Naya.
sambil menutupi kekecewaannya.
"Besok malam di tonk cafe
internasional. Kamu bisa kan?" Tanya Reza.
"Iy kak gua bisa" jawab Naya
"Yaudah semangat ya kakak mau balik dulu" kata Reza sambil berjalan menjauh.
"Kirain mau nembak gua ternyata
cuma mau minta tolong gitu" gerutu Naya.
.
"Ehh Nay kemana aja sih lu gua cariin??" Tanya Rista.
"Emang kenapa lu nyariin gua?" Naya balik nanya.
"Lu dicariin ama mr.Rafael" ucap Rista
"Ada apa?" Naya bertanya lagi.
"Katanya lu suruh gantiin Reza besok" jelas Rista.
"Owhh udah tau gua. Besok lu juga
ikut ya biar gua punya temen" pinta Naya
"Emang lu nggak ngajak Bisma/Dicky?" Tanya Rista
"Mereka ada acara sendiri" ucap Naya
.
@tonk cafe internasional
"Gua gugup nih Ris" kata Naya
"Udah lu tenang aja lu kan juga udah biasa manggung" Rista mencoba memberikan semangat.
"Tapi gua kan belum pernah
manggung ama mr.Rafael dia kan nggak seumuran ama gua" kata Naya
"Udah lah nggak usah gugup lu pasti bisa" ucap Rista
"Tapi..." belum sempat Naya melanjutkan kata-katanya ia sudah dipanggil oleh pembawa acara.
"Band duo yg telah kita tunggu
penpilannya.. kita panggil bersama
inilah dia ELZA" panggil pembawa acara. Mr.Rafael & Naya lalu keatas panggung dan duet nenyanyikan lagu Tiada Kata Berpisah.
.
.
"Nay lu dari mana??" Tanya Dicky
saat Naya baru saja sampai didepan pintu.
"Ngapain lu disitu?" Bukan menjawab Naya balik bertanya pada Dicky yang berada di kursi teras.
"Ya nungguin lu lah apa lagi lu kira gua disini nyari sate apa??" Jawab Dicky.
"Sejak kapan lu peduli ama gua?
Sampai lu bela-belain kedinginan nunggu gua" tanya Naya yang duduk disamping Dicky.
'Sejak gua cinta ama lu Nay tapi lu nggak pernah nyadar' batin Dicky.
"Ditanyain malah bengong lu cky" gerutu Naya.
"Ahh udahlah kita kedalem yuk
dingin nih" Dicky mengalihkan pembicaraan.
"Udah tau dingin masih aja disini" omel Naya Mereka lalu masuk.
"Loh cky kok lu bisa sama Naya?" Tanya Bisma.
"Nggak gua cuma nungguin Naya di
teras" jawab Dicky.
"Gua juga nungguin Naya disini" kata Bisma.
"Lu pada kenapa sih kurang kerjaan
banget nungguin gua segala" ucap Naya.
"Gua udah biasa kali nungguin lu" kata Bisma.
"Halahh udahlah gua capek gua mau istirahat dulu" ucap Naya
.
.
Keesokan Harinya. Seperti biasa mereka sarapan bersama.
"Nay lu berangkat bareng gua ya" ajak Dicky.
"Apaan lu. Naya kan biasanya
berangkat ama gua" kata Bisma
"Yah sekali kali lah mang Naya berangkat ama gua" ucap Dicky memelas.
"Yaudah lah terserah Naya mau apa nggak."
"Tapi ..." ucap nk terputus
"Please mau ya Nay" kata Dicky. Naya pun mengangguk karena kasihan sama Dicky.
.
Diperjalanan Naya hanya ada
kesunyian mereka tak berbicara sedikit pun.Naya pun kurang nyaman dibonceng Dicky ia ingin berpegangan namun merasa cangung.
.
Sampai di parkiran Naya merasa lega.
"Nay nanti pulang sekolah kita
makan bareng ya" ajak Dicky.
"Trus kak Bisma gimana?" Tanya Naya
"Dia nanti mau jalan ama nina" jawab Dicky.
"Owhh ya udah nggak papa gua mau" kataNaya "gua ke kelas dulu ya cky" lanjutnya.
"Iya" ucap Dicky memandangi
punggung Naya yang mulai menjauh.
.
@cafe
Dicky & Naya berada di meja yg dekat dengan jendela. Mereka sudah memesan makanan.
"Nay gua mau ngomong sesuatu
sama lu" kata Dicky.
"Apa??" Tanya Naya. "Drrrrttt..drrrrttt " ponsel Naya tiba berdering. "Bentar ya cky gua angkat telfon dulu" ucapnya lalu
mengangkat telfon.
"Hallo pak" sapa Naya pada orang fiseberang telvon.
...
"Iy pak ada apa?"
...
"Maaf pak saya sudah berhenti bekerja ditempat anda"
...
"Iya pak saya sudah dilarang sama kak Bisma karena saya harus mengurusi pekerjaan dirumah"
...
"Baik pak terimakasih" ucap Naya lalu mengakhiri telfon.
"Siapa Nay?" Tanya Dicky
"Manager cafe gua dulu" jawab Naya singkat.
"Emang lu berhenti sekarang?" Tanya Dicky lagi.
"Iya"
"Kenapa? Karena Bisma?" Tanya
Dicky.
"Iya dia nggak ngebolehin gua kerja di cafe itu lagi" jawab Naya
"Kenapa lu nurut banget ama Bisma lu suka ya ama Bisma??"
Tanya Dicky "Uhuk uhuk" Naya yg
tengah minum pun tersedak
"Lu kenapa sih cky? Kok lu nanya
ngaco gitu? Kak Bisma kan udah gua anggap kakak gua " kata Naya
"Beneran lu nggak ada rasa ama
Bisma?" Tanya Dicky meyakinkan.
"Beneran lah.. dia kan sekarang juga mau nembak Nina," jawab Naya
"Beneran lu nggak cemburu dia ama Nina" Dicky semakin mengintrogasi Naya.
"Lu demam ya cky ampe nanya-nanya sebegitunya ama gua??" tanya Naya sambil memegang kening Dicky.
"Nggak lah gua cuma mastiin aja lu
nggak ada perasaan sama Bisma" ucap Dicky
"Emang kenapa harus mastiin
segala?" Naya yang sekarang ganti mengintrogasi Dicky.
"Ya biar gua tau lampu ijonya aja"
ucap Dicky sambil mengalihkan pandangan.
'Mungkin belum sekarang gua nyatain perasaan gua Nay tapi suatu saat lu bakalan tau. Dan mungkin sekarang dihati lu ada orang lain tapi gua pasti akan gantiin posisi dia.' Batin Dicky.
"Lu kok banyak ngelamun sih cky lu
ada masalah?" Tanya Naya
"Nggak kok... yaudah makannya
dihabisin trus pulang takut nanti dicariin Bisma" kata Dicky. Naya mengangguk.
.
Perjalanan pulang sangat dingin
karena sudah petang. Naya yang kedinginan pun reflek memeluk Dicky. Sedangkan Dicky hanya memandang sekilas tangan Naya yang berada diperutnya.
"Ichy berhenti dulu yuk" ucap Naya tiba-tiba
"Kenapa?" Tanya Dicky
"Beli bubur kacang ijo itu" jawab Naya sambil menunjuk sebuah angkringan kakilima.
"Bang buburnya 3 di bungkus ya"
pesan Naya
"Yah ini tinggal 2 neng" ucap penjual.
"Ya udah nggak papa" kata Naya.
.
.
@rumah
Naya sudah sampai rumah 3jam yang lalu. Sekarang dia tengah mengerjakan tugasnya dengan kesusahan. Ia lalu menuruni tangga
berniat meminta bantuan Bisma.
"Mau kemana Nay?" Tanya Dicky.
"Mau minta bantuin kerjain tugas
sama kak Bisma" jawab Naya.
"Sini gua bantuin" tawar Dicky.
"Emang bisa?" Ejek Naya.
"Lu ngremehin gua? Kita taruhan deh kalo tugas lu nggak dapet nilai 80 lu boleh minta satu permintaan ama gua tapi sebaliknya kalo lu dapet nilai diatas 80 gua boleh minta satu Permintaan sama lu" tawar Dicky lagi.
"Oke siapa takut. Nih lu kerjain" Naya menyerahkan tugasnya agar
dikerjakan Dicky.
.
20 menit kemudian Dicky selesai
mengerjakan tugas Naya
"Nih selesai" ucap Dicky
"Ok makasih ya" kata Naya. Dicky lalu menghampiri Bisma di dekat kolam renang.
.
Setelah Naya menata buku sekolah ia lalu menggambil bubur yg ia beli bersama Dicky tadi dan membawanya ketempat Bisma &
Dicky berada.
"Kak Bisma ini bubur kesukaan
kakak, Ichy ini buat lu" ucap Naya lalumemberikan buburnya.
"Loh buat lu mana Nay?" Tanya Bisma.
"Gua udah makan tadi" dusta Naya
"Nggak usah pake bohong sini lu
makan bareng gua aja" ajak Dicky langsung menyuapi Naya. Mereka pun saling bercanda karena keusilan Dicky & Bisma.
.
.
@sekolah
"Itu beneran tugas lu Nay yang ngerjain Bisma lagi?" Tanya Nina.
"Ya mau siapa lagi yg ngerjain tugas Naya sampai dapet nilai sebagus itu kalau bukan Bisma" kata Fira
"Iya lah nggak mungkin Naya dapat nilai sempurna di mapel fisika dia kan paling nggak bisa mapel ini" komentar Rista.
"Ya.. lu malah bengong ditanyain
Nay Siapa yang ngerjain tugas lu?" Tanya Fira.
"Dicky" jawab Naya singkat membuat sahabat-sahabatnya cengo.
"Jangan becanda Nay" kata Rista
tak percaya.
"Gua aja nggak percaya" ucap Naya.
"Sudah jangan ribut. Dikarenakan
listrik padam sebenarnya sekarang sudah waktunya kalian istirahat" ucap bu Leni.
.
.
"Gimana tugas lu Nay? Dapet nilai
berapa?" Tanya Dicky yang menghampiri Naya di kantin
"Nilai sempurna cky. Emang bener lu yang ngerjain?" Tanya Fira
"Wow .. iy lah gua masa Naya sendiri mana bisa hehe... inget gua ada satu permintaan tapi bukan buat sekarang" ucap Dicky.
.
Sejak saat itu Dicky lebih sering
ngebantuin Naya mengerjakan tugasnya. Sampai suatu saat...
"Nay gua rasa ini sudah saatnya gua bilang sesuatu sama lu" kata Dicky
"Apa?" Tanya Naya
"Gua suka sama lu Nay gua sayang
sama lu. Lu mau nggak jadi pacar gua?" DEG jantung Naya serasa berhenti berdetak.'apa ini saatnya gua berhenti berharap sama Reza yang hanya nganggap gua fansnya? Apa ini jalan tuhan agar Gua move on dari Reza dan mencoba mencintai Dicky?' Batin Naya bertanya-tanya.
'Gua pharus gimana ya tuhan?'
"Kalau lu nggak mau nggak papaNay " ucap Dicky
"Gua mau kok cky" ucap Naya dihiasi senyum walaupun agak ragu. Ia sadar ia harus move on dan ini saatnya.
.
.
@sekolah
Kali ini sikap Naya berubah jadi agak dingin sama temen-temannya.
"Lu kenapa sih Nay akhir-akhir ini lu
kok berubah?" Tanya Fira
"Apaan sih Fir. Gua biasa aja tuh"
ucap Naya.
"Nggak Nay lu sekarang berubah
nggak kaya dulu" kata Rista
"Enggak gua nggak kenapa-kenapa, gua masih kaya dulu" Naya mulai kesal.
"Lu nggak nyembunyiin apa-apa kan Nay?" Nina ikutan bertanya.
"Kok malah kalian yang mengintrogasi gua kaya gini sih? Gua nggak papa. Udah lah anggap
gua kaya dulu gua nggak berubah kok gua tetep sahabat kalian" ucap Naya.
"Iya deh" ucap sahabat-sahabat Naya.
Di bangku agak jauh dari Naya dan
teman-temannya Ainna & Lia tengah merencanakan sesuatu.
"Ini nih senjata kita buat ngancurin Naya" ucap Ainna.
"Pinter lu na. Gua yakin ia pasti bisa kita ancurin" sambung Lia. Mereka lalu tersenyum evil.
"Teman-teman sekarang jam kosong jadi kita semua diharuskan ke perpustakaan" ucap ketua kelas. Mereka lalu berbondong-bondong menuju perpustakaan.
.
@perpustakaan
"Gua ke toilet bentar ya girls" pamit
Naya
"Iy" kata Rista. Disisi lain, lia melihat Naya pergi lalu memberi tahu Ainna. Mereka pun menghampiri temen-teman Naya.
"Hay guys... kalian mau tau kenapa
Naya berubah?" Tanya Ainna tiba-tiba
"Apaan lu sok akrab ama kita-kita?" ucap Fira.
"Eeeiits... jangan nyolot dulu donk.
Kita kan cuma mau ngasih tau kalian kenapa Naya berubah" lerai Lia.
"Naya tuh berubah karena dia udah
jadian ama Dicky" sambung Ainna.
"Jangan jadi profokator deh na.. mana mungkin dia jadian sama Dicky" Rista tak percaya.
"Iya lu nggak usah asal nuduh gitu
dong na" bela Fira
"Gua tuh bicara fakta kali. Nih klo lu
pada nggak percaya" Ainna pun
menunjukkan ponselnya yang terdapat foto Dicky memeluk Naya.
"Loh kok kaget? Emang Naya nggak pernah bilang ke kalian?" Tanya Ainna saat melihat expresi muka Fira & Rista yg kaget melihat foto itu.
"Udah kaya gini lu masih nggak
percaya?" Tanya lia "kalo kalian masih nggak percaya tanya aja langsung ke Naya" lanjutnya langsung melangkah pergi ketika
melihat Naya mendekat.
"Kalian kenapa? Ainna ama Lia
ngapain kalian?" Tanya Naya yang baru saja datang.
"Mereka cuma ngasih tau apa yang
harusnya kita tau lebih dulu Nay" jawab Rista.
"Maksudnya?" Naya tak mengerti.
"Mereka ngasih tahu kalo lu udah
jadian ama Dicky. Emang itu bener?" Fira to the point. Naya hanya mengangguk.
"Kenapa lu nggak ngasih tau kita dari dulu lu suka sama Dicky Nay?" Tanya Rista.
"Lu munafik Nay lu dukung gua waktu gua curhat sama lu kalo gua suka sama Dicky, lah sekarang lu malah jadian ama Dicky. Maksud lu tuh apa Nay? Kalo lu mau nyakitin hati gua nggak gini juga Nay lu
keterlaluan!!!" Fira melampiaskan kekecewaannya sampai meneteskan air mata dan berlalu pergi.
"Lu kok segitunya Nay ama Fira? Tega banget lu. Trus tadi lu Nina kok nggak kaget waktu liat foto Naya ama Dicky? Jangan-jangan lu
udah tau lagi?" Selidik Rista. Nina
hanya mengangguk. "Lu ternyata pilih kasih Nay lu kasih tau Nina tapi lu nggak ngasih tau gw ama Fira? Gua nyesel punya temen kaya lu" ucap Rista lalu menyusul Fira.
"Gw nggak tau mau gimana lagi Nin. Ini semua salah gua." Sesal Naya.
"Nggak semua salah lu Nay udah
pasti kita bisa jelasin semua ini
kemereka,tapi nggak saat ini" nasihat Nina.
"Makasih ya Nin tinggal lu sahabat yg gua punya saat ini, lu jangan bilang ke Dicky masalah ini ya" pinta Naya. Nina.mengangguk.
.
Disisi lain Rangga terkejut saat
melihat postingan disalah satu ucap yg ia follow IG.
"Eh Za lihat deh"ucapnya sambil
menunjukkan pada Reza.
"Ini Naya kan?" Tanya Reza. Rangga mengangguk. GLEKK.. Reza menelan kasar
ludahnya saat membaca tulisan di
postingan itu. 'My doi is Mine'. Serasa ada perasaan yg Mengganggu dihatinya. 'Perasaan
apa ini kok ada yg beda ama hati gw?' Tanyanya dalam hati.
"Malah bengong lu. Cemburu??" Goda Rangga.
"Apa??!? Ya nggak lah dia kan cuma fans gua" jawab Reza dengan dusta karena ia merasa ada yang aneh dengan hatinya.
.
@rumah jam 07.00
"Bau apa nih cky? Kok kaya ada yg
gosong?" Tanya Bisma.
"Naya emang baru masak, tapi dia kan nggak pernah gosong kalau masak" kata Dicky.
"Tapi baunya dari dapur coba lu liat
sana" suruh Bisma.
"Iya deh" kata Dicky menuju dapur.
Sampai di dapur ia terkejut
"ASTAGAAAAA NAYA!!?!!?...." pekik Dicky yg panik menemukan Naya pingsan didapur.
"BİSMA... BİSMA CEPETAN SİNİ!??!!" Teriak Dicky. Bisma pun menghampiri mereka dan mematikan kompor yg membuat
gosong masakan Naya
"Naya kenapa cky?" Tanya Bisma.
"Nggak tau gua, tadi gua nyampe udah kaya gini" kata Dicky
"Yaudah bawa ke RS aja cepetan."
Suruh Bisma "gua siapin mobil lu bawa Naya ke teras" lanjutnya lalu pergi. Dicky pun membawa Naya ke teras.
.
@RS
"Kak Naya kenapa?" Tanya Nina yg
datang ngos-ngosan
"Belum tau dia tadi pingsan itu masih diperiksa" jawab Bisma
"Emang tadi kenapa kok sampai
dibawa kesini?" Tanya Nina lagi.
"Dia tuh tadi pingsan dan badannya
panas" giliran Dicky kali ini yang menjawab.
'Cklek' dokter keluar dari ruangan
Naya langsung diserbu Bisma Dicky dan Nina.
"Naya kenapa dok?" Tanya Dicky
panik.
"Anda keluarganya?"Tanya Dokter itu.
"Saya keluarganya dok" bisma
menyahut.
"Baiklah anda ikut keruangan saya"
perintah dokter itu. Bisma lalu
membuntuti dokter itu yg menuju ruangan tak jauh dari tempat Nina & Dicky.
"Adik anda terkena mag akut dua
harus menjaga pola makan serta makanan yang ia konsumsi, dia juga harus meminum obat jalan secara rutin & cek setiap bulan"
kata dokter itu.
"Tapi dia bisa sembuh dok?" Tanya
bisma khawatir
"Bisa asalkan dia tidak sampai seperti ini lagi ini sebenarnya sudah terlambat sehingga dosis obatnya harus ditambah".
.
"Nay bangun dong kamu kenapa?"
Tanya Dicky cemas sambil memegang tangan Naya.
"Sabar ya Cky dia pasti sadar" ucap
Nina. Tak lama Bisma masuk keruangan itu.
"Naya belum bangun cky?" Tanya Bisma
"Belum Bis, oh ya kata dokter Naya
kenapa?" Dicky balik tanya.
"Dia kena mag akut" bisma memasang muka sedihnya
"APA?!?!?!!" kaget Dicky & Naya.
"Ssst jangan brisik ,tuh Naya bangun" tunjuk Bisma
"Naya lu kenapa kok bisa pingsan?"
Tanya Nina
"Tadi perut aku perih banget trus gua nggak tau lagi kenapa" jawab Naya
"Sekarang masih perih?" Tanya Dicky
"Enggak udah baikan." Jawab Naya.
"Yaudah lu istirahat dulu ya besok
pagi udah boleh pulang.
.
-SKIP-
.
Satu minggu kemudian. Naya sedah baikan tapi masih rutin minum obat resep dokter.
@kantin
'Tettt.... tettt' waktu istirahat sudah
usai. Naya &Nina berjalan menyusuri koridor menuju
kelas. 'Brukkk' "Aww... sakit " ucap
Naya jatuh tersungkur saat didorong dari belakang,
"Apa lu bilang?? gitu aja sakit?? Masih sakitan juga Hati gua tau... dasar cewek MUNAFIK" Ucap Fira tiba-tiba.
"Lu apaan sih Fir dorong-dorong Naya segala kita kan temenan Fir" Nina mengingatkan.
"Apa lu bilang temen?? Temen apa klo dia nikung temen sendiri & pilih kasih padahal sama-sama temen? Apa jangan-jangan lu udah jadian
juga sama Bisma trus lu belain calon adik lu ha??" Kata Rista dengan nada Tinggi.
"Udah nggak usah pada berantem.
Yuk Nin Kita ke kelas aja udah masuk" lerai Naya dengan sabar.
.
.
Hari ini hari yg cerah secerah suasana hati Dicky.
"Nay udah siap belum?" Panggil Dicky didepan kamar Naya.
"Iy bentar lagi" sahut Naya.
"Ya udah gua tunggu bawah ya" kata Dicky lalu menuruni tangga.
"Eh lu dah siap Cky." Sapa Bisma.
"Udah lah tuh Naya juga dah mau siap. Lu jadi ikutan nggak sih?" Tanya Dicky.
"Iya jadi tinggal ambil jaket kok" kata Bisma meninggalkan Dicky.
.
Naya menuruni tangga sambil mencari sosok Dicky. Tak menemukan Dicky diruang tamu ia lalu keluar rumah dan mendapati
Dicky dan Bisma yg sudah siap dan
bertengger di motor mereka.
"Kita jemput Nina dulu kan?" Tanya
Naya.
"Iyalah masa gua doang yg jemput
Nina" kata Bisma.
"Yaudah buruan keburu sore nih"
Ucap Dicky.
.
@cafe fichania
Seperti biasa mereka ketika weekend pergi ke cafe langganan ini. Dan tanpa mereka tau ternyata hari ini ELZA ada job di cafe
itu. Seusai ELZA manggung mereka
menghampiri Bisma Dicky Naya dan Nina.
"Hay boleh gabung nggak nih?" Tanya Reza. Seketika raut muka Bisma berubah, lain Dengan Dicky yg sangat ramah.
"Gabung aja sini" ucap Dicky, "kalian sering job disini ya?" Lanjutnya.
"Enggak kebetulan aja ada disini"
hawab Rangga.
"Udah lama disini?" Tanya Reza
"Belum kak baru sejam" jawab Nina.
"Itu mah udah lama atuh neng" goda Ilham.
"Rencananya abis ini kalian mau
kemana??" Naya angkat bicara.
"Nggak tau nih... tapi katanya di
taman sebelah ada pasar malem pengen liat kesitu aja" ucap Reza "kalian ikutan ya biar rame" ajaknya.
"Ya sebenarnya kita mau mau aja tapi kita masih ada acara setelah ini" ucap Bisma Mengedipkan mata memberi pertanda pada Dicky.
"Emmm iya kita ada acara sendiri"
sahut Dicky mengetahui instruksi dari Bisma.
"Owhh ya udah kita duluan ya" pamit Ilham
"Kak fotbar dulu dong" ucap Naya ia lalu ber foto bersama, kadang Naya juga foto berdua dengan Reza. Selesai berfoto Reza berpamitan.
"Ih kakak tadi kok diajak kak Reza
pergi kok nggak mau sih" kesal Nina.
"Emang kenapa? Kamu nggak suka? Kalo nggak suka kejar sana belum pergi juga tuh" jutek Bisma.
"Ciye.. yang cemburu" ledek Dicky.
"Apaan sih nggak kali, emang siapa
dia gua cemburuin" Bisma pd
"Trus kalo nggak cemburu kenapa
kakak jutek gitu ama kak Reza?" Selidik Naya
"Gua nggak suka ama orang sok kaya dia. Huft udah lah nggak usah ngomongin dia mulu bikin nggak mood aja" cuek Bisma langsung pergi
"Kak tunggu kakak mau kemana?"
Tanya Nina sembari mengejar Bisma.
.
Disisi lain Reza tampak tak
bersemangat menyusuri pasar malam bersama Rangga &
Ilham. Mr.Rafael?? Ia tidak ikut
karena setelah perfom ia ada urusan.
.
Sampai diparkiran Bisma duduk
dimotornya.
"Ngapain lu ngikutin gua? Kan lu tadi pengennya ama Reza" jutek
"Kakak marah sama gua?" Nina
menanyakan pertanyaan yg jelas ia tau jawabannya.
"Menurut lu?" Bisma balik nanya.
"Maafin gua kak kalau gitu" Nina
merasa bersalah.
"Udah nggak perlu minta maaf kita
jalan-jalan yuk, Dicky ama Naya mana?" Tanya Bisma
"Kita disini" kompak Dicky & Naya.
Mereka lalu pergi jalan-jalan menyusuri ibukota.
.
@pasar malam
"Za lu kenapa sih kok nggak semangat gitu?" Tanya Rangga yg mendapati sahabatnya murung.
"Nggak papa kok gua cuma kecapekan aja kayaknya" ucap Reza
"Yg bener lu bang? nggak biasanya
kaya gini" tanya Ilham
"Alah udah lah gua nggak papa kok,
pulang yuk" ajak Reza tiba-tiba.
"Yaudah ayo," kata Rangga
.
Bisma & Dicky memberhentikan motor mereka didepan toko buku. Yah mereka memang hobi berbelanja buku. Didalam
toko buku juga terdapat stand khusus video game.
"Nin Nay gua ama Dicky ke stand
video game dulu ya kalo lu mau cari buku duluan aja nanti gua susul" ucap Bisma.
Mereka lalu berpisah dari tempat itu.
"Yaampun memang dunia ini memang sempit ya jadinya ketemu lu lagi lu lagi" ucap Ainna ketika bertemu Naya.
"Emang kenapa suka-suka kita mau
kemana kali" ucap Nina.
"Ih lu apaan Nin penikung aja lu
belain" kata Lia
"Apa?!?? Penikung kata lu? Siapa
penikung?" Tanya Nina
"Siapa lagi kalo bukan dia noh" Fira
menunjuk Naya
"Beraninya lu bilang Naya penikung. Emang dia nikung siapa? Ohh lu pasti ngomongnya soal Dicky. Gua jelasin ya Dicky itu
bukan siapa* lu trus nk jadian ama Dicky itu Dicky yg minta, nah kalo lu siapa? Lu cuma orang yang suka sama Dicky dan lu sahabat Naya itu doang, jadi intinya Naya nggak nikung Dicky dari lu." Bela Nina panjang lebar.
"Sahabat? Emang dia masih anggap gua sahabat dia?" Tanya Fira
"Udahlah Nggak usah pada ribut gini. Iya gua selalu anggap lu sahabat gua fir, yaudah gua duluan ya" pamit Naya.
.
Keesokan harinya. Naya menuruni
tangga sambil mencari sosok Dicky di rumah itu, namun ia hanya menemukan Bisma dan Nina yg tengah menonton sebuah film
drama.
"Kak Ichy mana?" Tanya Naya
"Tadi pergi Nay kirain ama lu.
Emang dia nggak pamit?" Tanya Bisma
"Klo pamit mah gua nggak nanya kakak kali" kesal Naya.
'Tingg tongg tingg tongg' bel rumah
berbunyi.
"Eitss mau kemana (nam..)? Biar gua aja yang buka siapa tau Dicky udah dateng" larang Bisma ketika Naya hendak mengayunkan kakinya. Naya pun menuruti kemauan Bisma dan mendaratkan pantatnya di sofa dekat Nina.
'Ceklek' Bisma membuka pintunya
"Heh kok lu yg dateng gua kira
Dicky"ucap Bisma yg melihat tamu itu "mau apa lu kesini? Mau nyakitin Naya lagi?? Kalo itu mau lo mending lu balik aja" lanjutnya.
"Gua kesini dengan niat baik kak
bukan mau nyakitin Naya" kata Fira.
"Alahh lu nggak usah alasan deh, gua udah tau yg buat Naya luka waktu itu kan lu, dan kalo emang lu baik ama Naya lu nggak bakalan nyakitin dia disaat dia lagi sakit" kata Bisma "mending lu balik sekarang daripada lu gua usir" lanjut Bisma
"Ya udah kalo itu mau kakak" kata
Fira langsung pergi. Bisma pun langsung kembali ke sofa lalu mengrutu tak jelas.
"Kenapa sih kak?? Siapa tadi yg
datang?" Tanya Naya.
"Fira tadi yg datang tapi udah gua
usir" ucap Bisma enteng,
"Apa? Fira? Kok kakak usir sih?" Kata Naya langsung pergi kedepan rumah.
"Huft mana sih Fira apa udah pergi
ya?" Naya ngomong sendiri.
"Nyariin siapa Nay?" Tanya Dicky.
"Tadi katanya Fira kesini tapi udah
diusir ama kak Bisma" kata Naya tak sadar berbicara dengan Dicky "ehh cky kok udah dateng, tadi kemana?" Tanya Naya
"Ini"kata Dicky menunjukkan
kantong kresek yang ia tenteng.
"Yeeyy bubur kok cuma 2?" Tanya
Naya melihat Isi kantong itu.
"Semangkuk berdua lah" ucap Dicky.
"Yaudah kita siapin yuk" ajak Naya
"Ayo" Dicky bersemangat.
Dipinggir kolam mereka berempat
menikmati bubur yg dibeli Dicky
sambil bercanda ria mrnghabiskan weekend.
.
.
Pagi yg cerah tapi tak secerah wajah Reza yang nampak gelisah sambil sesekali melihat layar ponselnya.
"Lu kenapa bang kok gelisah gitu?"
Tanya ilham
"Dari tadi gua belum bisa hubungin
thella padahal gua mau ngajak dia jalan tapi nggak tau dia kemana" jawab sang kakak.
"Mungkin dia sibuk kak" kata ilham
"gua berangkat sekolah dulu ya" pamitnya lalu pergi dengan motornya.
.
"Nay tunggu" panggil Fira
"Ada apa Fir?" Tanya Naya
"Nay sebenarnya gua mau minta
maaf ama lu" Fira menunduk tak berani memandang Naya.
"Kenapa harus minta maaf harusnya gua yg minta maaf karena gua nggak ngasih tau lu
dari awal soal hubungan gua ama
Dicky" kata Naya
"Lu nggak salah kok kan Gua kan juga bukan siapa-siapanya Dicky ngapain lu harus cerita dari awal, pokoknya gua minta maaf sama lu, maafin gua ya Nay" ucap Fira
"Maafin gua juga Nay" Rista juga
meminta maaf
" gua udah maafin kalian kok sebelum kalian meminta maaf" ucap Naya dengan senyum yang mengembang.
"Makasih Nay lu emang sahabat
baik gua" ucap Fira &Rista sembari
memeluk Naya.
"Sebagai permintaan maaf kita nanti lu mau ya gua ajak ke toko buku trus gua beliin buku yang lu suka" kata Fira
"Tapi..."
"Lu nggak boleh nolak" potong Rista
"Ok deh" pasrah Naya
.
.
@toko buku
"Eh Nay itu kak Reza bukan?"
Tanya Rista
"Eh iya itu kak Reza tapi sama siapa Nay?"
"Itu pacarnya kali" ucap Naya
"Lu nggak jelaus?" Tanya Fira
"Ya enggak lah gua kan bukan
siapa-siapanya kak Reza trus dia kan juga punya hak buat pacaran sama siapapun yg ia suka" jawab Naya.
"Tapi lu kan fans yg juga suka sama dia" kata Fira
"Gua cuma sekedar fans dan gua nggak berhak ngatur hidupnya. Dulu gua juga suka sama kak Reza tapi sekarang gua kan udah punya Dicky. Gua hanya pengen satu hal sama kak Reza pengen duet doang hehe " Kata Naua panjang lebar.
"Ssstt tuh kak Reza kesini"
"Hay Naya" sapa Reza ramah.
"Eh kak Reza ada perlu apa?" Tanya Naya
"Ini mau ngasih undangan buat lusa, kamu bisa dateng kan?" Reza menyerahkan beberapa undangan.
"Iya kak gua usahain" ucap Naya.
.
@rumah
"Udah selesai beli bukunya?" tanya
Dicky
"Udah... Eh iy ini dapet undangan dari Kak Reza" ucap Naya
"Undangan apa?" Tanya Bisma
"Undangan acara anivnya dia kita
boleh datang ya kak?" Tanya Naya
"Nggak boleh" ketus Bisma
"Kenapa nggak boleh coba? Kan cuma dateng" Naya memanyunkan bibirnya
"Nggak boleh kalo lu nggak ngajak gua haha" tawa Bisma sambil mencubit pipi Naya"ihh ngambek ya? Jangan ngambek dong, kita cari hadiah yuk" lanjut Bisma
"Hadiah apaan Bis?" Tanya Dicky.
"Ya hadiah buat Reza lah masa kita
kesana cuma tangan kosong," kata Bisma
"Ok deh ayo" Naya mengiyakan ajakan Bisma. Mereka lalu pergi kesebuah toko membeli hadiah untuk Reza & Thella.
.
@pesta Reza & Thella
Reza terlihat sangat tampan
mengenakan jas yg terkesan lebih casual. Thella pun terlihat cantik dengan gaun yang membaluti
tubuh anggunnya. Semua telah hadir kecuali Naya, Dicky, Bisma & Nina.
"Ham.. masih ada yg belum datang
ya?" Tanya Reza
"Iya bang bentar lagi kayaknya
mereka telat deh" kata Ilham sambil melihat buku tamu.
Tak lama kemudian rombongan Naya datang.
"Nih dia yang ditunggu-tunggu" ucap Ilham
"Hehe sorry ya kita telat" kata Dicky
sambil menggaruk belakang kepalanya yang sebenarnya tidak gatal.
"Ya udah makasih atas kedatangannya silahkan duduk acara udah mau dimulai" ucap Ilham. Mereka pun duduk dan
menikmati rangkaian acara demi
acara. Sampai tibalah saatnya acara hiburan yg di isi oleh ELZA band duo Reza tentunya. Saat
nenyanyikan lagu demi lagu tatapan Reza selalu terfokus pada Naya & Dicky yg bercanda sambil menikmati lagu yg ia bawakan. Terbersit perasaan yg aneh
dihatinya. Akhirnya sesi hiburan Elza usai lalu dilanjutkan band-band yg mengiringi pesta itu.
"Drrrrttt" ponsel Reza berdering.
Reza lalu membuka pesan singkat dari sang adik.
'Daripada lu mandangin Naya & nggak fokus kalo nyanyi kaya tadi mending lu ajak dia duet nyanyi aja bang' begitulah isi pesan singkat dari Ilham. Reza lalu membyangkan betapa senangnya dia duet dengan Naya tapi gimana kalo Bisma kakaknya nggak ngebolehin Naya untuk duet dengannya?.
"Za lu mikirin apaan sih kok bengong?" Tanya Thella membuyarkan lamunan indah nan membingungkan Reza"Nggak kok gua nggak papa" kata Reza
gugup lalu membalas pesan Ilham 'lu atur aja deh' pesannya. Memang dalam pesta Ilham, Rafael & Rangga yg mengaturnya lebih tepatnya mereka menjadi hostnya.
"Ok itu tadi penampilan dari band
fussy semoga terhibur" Rafael memberi intro.
"Dan karena permintaan dari
pasangan pria, katanya dia akan mengajak duet seseorang yg spesial dihatinya," canda Ilham. Terlihat Thella yg tersenyum menyangka orang yang dimaksud adalah dirinya.
"Silahkan untuk nona Naya bila
berkenan duet dengan sahabat saya silahkan naik kepanggung" Pinta Rangga. Naya menatap Bisma meminta persetujuan dengan senyum Bisma mengangguk Dicky pun demikian. Naya lalu berjalan menaiki panggung begitu pula Reza yg tau Naya setuju. "Mereka akan nenyanyikan lagu 'You Are'" Ucap Rafael. Deg 'kenapa you are itukan ngepas banget ama gua' batin Reza. Mereka lalu menyanyikan lagu itu.
.
Ada kenangan yang tak mungkin
terlupa.(terbayang di benak Naya & reza saat mereka Sunsetan bersama di pantai)
Walau ku telah bergandeng mesra, Ku tau ini ingkar (teringat saat Reza melihat Naya dengan Dicky begitu pula saat Naya melihat Reza bersama Thella)
Saat ku lihat engkau nonton berdua
Hati ini mendadak terbakar, panasnya
Maukah kau berlari berlari bersamaku kembali seperti dulu lagi
Mangulang nada indah di saat kita
bernyanyi
You Are, You Are (ingin rasanya
mereka kembali bersama masa-masa indah mereka saat bersama)
You Are... the only one I wanna love
oh
You Are... the only one I really need
oh
You Are... the love of my life ..
You Are... selalu ku tunggu rindu
You Are... satu satunya cintaku
You Are... love of my life
You Are You Are.... really wanna love you
You Are You Are.... really wanna
really need
You Are the love of my life
You You You ah
You are You are selalu ku tunggu
You are You are satunya cintaku
You are You are really wanna love you
You are You are really really need you
Hatiku makin galau, pikiran jadi
kacau
Yaou are the one love of my life
.
Mereka menyanyikan dengan penuhbpenghayatan karena seperti kisah mereka tak terasa butiran airmata Naya meluncur dipipinya. Reza tau kepedihan kisah mereka. Reza lalu menyeka airmata Naya. Saat turun dari panggung airmata Naya masih tak terbendung ia sampai terisak. Tanpa bertanya Dicky tau kalau Naya menangisi kisah cintanya. Ia hanya memeluk Naya memberi ketenangan.
.
Setelah pesta selesai Naya dan Dicky berpamitan dengan Reza. Mereka yg terakhir berpamitan.
"Makasih ya kalian udah mau datang" ucap Thella
"Iya kak makasih undangannya" balas Naya ramah
"Oh iy Nay gua mau pamit sana lu. Gua mau pindah ke bandung" pamit Reza
"Trus kapan kejakartanya za?" Tanya Dicky
"Ya cuma kalau ada perfom aja kesini atau kalau ada event apa gitu, oh iy gua pesen sama lu ya jaga Naya baik-baik lu beruntung bisa sama Naya" Reza menepuk bahu Dicky.
"Tentu lah" Dicky tersenyum
"Kakak hati-hati ya" Naya lalu menyeka airmata yang lagi-lagi terjun bebas dipipinya.
"Iy kamu jaga diri disini baik-baik"kata Reza
"sampai jumpa satu tahun lagi"
lanjutnya.
Mereka berpisah setelah saling
memberi kenangan yang tak terlupakan.
.
-END-
.
Maaf gaje& typo dimana*..
Makasih yg udah selalu baca cerita
nya...
Ini Cerita nyata jadi ini fotoku dan si rapper idolaku yang aku ganti namanya..
KAMU SEDANG MEMBACA
My Idol Is My Hope (with SMASH)
RomanceCerita karya Naya Ainnayah yang terinspirasi dari kisah saya sendiri dengan idola saya (PPIP). Dan terimakasih buat pihak-pihak yang membantu & menginspirasi saya.