-
-
-Aku mulai paham kenapa mereka mengejekku seperti itu, mengapa mereka memandangku sebelah mata, menceritakan hal yang tidak-tidak tentangku. Hal itu tampak jelas saat usiaku 12 tahun, mereka selalu membuliku dan berkata kasar kepadaku. Berkebalikkan dengan adikku, dirinya selalu dibanggakan, selalu banyak teman dan selalu diperhatikan. Aku mulai faham akan perbedaanku dengannya dari warna rambutku yang bewarna pirang dan bola mata bewarna biru saphire yang kumiliki, sedangkan dirinya bewarna merah muda.
Aku merasa asing dengannya, terutama saat dia kembali pulang kerumah setelah 4 tahun tinggal di china, kami tak begitu akrab. Bahkan kurasa dia tidak menyukaiku. Aku selalu berusaha tersenyum padanya, namun tak ada tanggapan darinya.
Kedua orangtuaku pun semakin tergapai jauh, entah karena kehadiran adikku yang pulang seminggu yang lalu atau karena pekerjaan mereka yang freak. Aku mulai menutup diri, menjauh dari cahaya yang membuat hariku semakin kelam hanya bisa hidup dalam duniaku sendiri.
-
-
-
-
"Hei....kau, mau kemana?"
'Sial.... ' suara khas milik Ino yang sangat kudengar jelas membuatku mau tak mau untuk menoleh.
"Ada apa?" Sekarang yang perlu kulakukan hanya berdoa saja, aku menarik nafas dalam dan mengeluarkannya secara perlahan.
"Uuhh....ini bawakan barang milikku, jangan sampai terjatuh. Jika terjatuh kau pasti tau akibatnyakan, Naruto" desis Ino, saat ini aku sudah berada dirangkulan Ino cs. Mereka juga menyuruhku untuk membawa tas mereka, sungguh ini sangat menyebalkan.
Saat sampai dikelas, beberapa siswi menatapku iba saat melihatku membawa barang kepunyaan Ino cs, ada juga yang melihat jengkel kearahku dan ada juga yang tidak peduli. Sungguh aku muak dengan semua ini, namun apa yang bisa kulakukan jika aku berkelahi dan menentang mereka pasti orangtuaku yang akan dipanggil. Aku tak mau mereka kesusahan karenaku.
"Hei, teman-teman hari ini Naruto yang akan mentraktir kita lagi. Silahkan pesan apa yang kalian minta" secara tiba-tiba dengan lantang Ino mengumumkan untuk seisi kelas, tanpa memberitahuku.
"A....pa?"
Aku tidak membawa uang banyak, pasti kena marah bibi Konan lagi
"Kenapa kau keberatan Naruto?" Dengan tatapan intimidasinya seperti biasa jika aku akan menolak.
"Ti...dak" hanya itu yang bisa ku katakan
¤¤¤¤¤¤
"Ohayou anak-anak, pagi ini kita mendapatkan teman baru, ayo perkenalkan dirimu" dengan seksama aku melihat anak baru tersebut, bukankah dia?
"Ohayou gozaimas, saya Haruno Sakura, doozo yoroshiku" seraya memberi hormat
"Wah, bukankah Haruno itu nama keluarga milik Naruto?" Ino yang melirik tidak suka kearah Sakura kembali melirikku, aku hanya berusaha tersenyum kepada Sakura. Ternyata dia sudah didaftarkan disini, padahal belum sehari dia pulang dari China.
"Naruto itu.........dia......kakakku" dengan tersenyum ia menjawabnya, syukurlah dia tidak menyangkalnya.
"Apa?" Teriak beberapa siswi dikelasku, dan seketika itu juga mereka saling bertukar pandang antara diriku dan Sakura
"Kau yakin dia kakakmu?" Tanya Ino seusai pelajaran, kulihat dia menghampiri sakura yang duduk manis dimejanya.
Sedangkan Sakura, hanya melihat Ino dengan tersenyum
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Am I ? ♥
RandomNaruto Haruno, gadis berusia 17 tahun, bersekolah di KHS. Merupakan siswi yang berprestasi dan sangat ceria dulunya. Namun sekarang keceriaan itu hilang dan lenyap bergantikan dengan air mata. Semua karena surat usang sialan yang terselip di gudang...