Gritta's POV
"Hooaamm..." Aku bangun dari tempat tidurku. Langsung ku ambil handphone-ku dan langsung ku lihat sosial-sosial media ku, seperti: Instagram, Twitter, 17, Tumblr, Snapchat.Aku turun ke lantai bawah untuk makan sarapanku. Kokoku sudah ada dibawah bersama dengan Dad. Saat kulihat menu sarapan, ada strawberry smoothies dan blueberry pancake.
Aku sudah kenyang makan dan segera bermain dengan anjing peliharaan ku, Cookie.Hari ini hari Sabtu, setiap hari Sabtu aku berenang bersama temanku oleh karena itu, aku meminta maid-ku untuk menyiapkan baju berenangku. Aku langsung menelpon ketiga temanku Nicole, Katelyn, dan Emily.
Sudah jam 10, aku langsung turun kebawah untuk menemui teman-temanku.
"Mom.. Dad.. Gritta pergi dulu ya.. mau berenang..", pamit ku. Sesampainya disana, aku langsung disambut dengan senyum manis teman-temanku. Aku langsung berganti baju dan terjun kedalam kolam berenang. Setelah beberapa menit berenang, "Eh!! Guys!! Liat deh.. ada apa tuh? Kenapa mereka rame-rame disitu?", teriak Emily secara tiba-tibaAku dan teman-temanku langsung melihat ada apa di keramaian disitu.
"Eeww... blood i don't like it. It makes me sick.", kata Nicole yang memang keturunan Amerika. Aku kaget dan langsung bertanya kepada orang sekitar
"Permisi, ini kenapa ya? Kok ada darah? Itu kenapa bapak disitu?", tanyaku kepada seorang pemuda.
"Itu, tadi baru ditemukan jasad bapak ini yang disembunyikan di belakang pohon itu.. trus kata polisi ini sebuah pembunuhan.", jawabnya.
Aku dan teman-temanku kaget.Polisi berteriak lewat speaker
"Perhatian!! Semua pengunjung Seashell Waterpark tidak boleh meninggalkan tempat tanpa interogasi pribadi!!".
Aku dan teman-temanku langsung bilas dan mandi. Ku ambil tas dan segala perlengkapan berenangku. Emily, Nicole, dan Katelyn sudah siap dan menungguku di gerbang keluar. Saat aku di gerbang keluar, aku dan teman-temanku di-interogasi oleh polisi. Dan kami ternyata bebas.Sesampaiku dirumah, aku menceritakan kejadianku kepada keluargaku. Kokoku sangat tertarik, ia suka kasus-kasus misteri seperti ini. Pada malamnya, kokoku menemuiku di kamarku.
"Dek, kamu pengen bantuin koko ga mecahin misteri ini. Tapi jangan kasih tau polisi. Kita menjalani misi rahasia. Mau ga?"
, tanya kokoku
"Mau lah.. koko masak tanya lagi kalau kayak begituan. Gritta pasti ikutan lahh..", jawabku kepada kokoku.Esok paginya, aku dan kokoku pergi lagi ke SeaShell Waterpark untuk menyelidiki tempat kejadian. Sesampainya disana, aku dan kokoku langsung pergi menyelidiki tempat kejadian. Kami menemukan: sebuah pisau, kantong plastik, tissue yang basah, dan kertas berlumuran darah.
Kami membawa semua barang bukti pulang ke rumah. Aku minta maid-ku membuatkan orange juice untukku dan kokoku. Semua barang bukti kami sembunyikan di belakang meja di pojok Laboratorium rumahku. Kami tidur karena sudah pukul 10.00.
Pagi-paginya aku langsung mandi dan berangkat ke sekolah. Sedangkan kokoku sudah kuliah di Universitas Hanzel Nusantara.
Pulang sekolah, aku dan kokoku langsung menyelidiki barang-barang bukti. Kami mengetahui bahwa darah di kertas itu merupakan golongan darah 0. Kami juga menemukan sidik jari pembunuh di pisau. Di dalam kantong plastik itu ada sehelai rambut milik pembunuh karena rambut itu berwarna coklat. Sedangkan jasadnya berwarna hitam.Sore harinya, aku dan kokoku pergi ke kantor polisi.
"Permisi pak.. bolehkah kami melihat jasad nya pak??", tanya kokoku.
"Silahkan dek.. asalkan jangan sampai hilang atau berantakan ya barang buktinya.", jawab pak polisi.Kami mengambil sampel darah, sehelai rambut, dan sidik jari. Setelah selesai, kami langsung bertrima kasih, dan pulang dengan sopir kami. Sesampainya dirumah kami langsung makan malam. Menunya ada iced lemon tea dan steak. Setelah makan, kami langsung tidur.
Hari ini hari Selasa pagi-pagi aku langsung mandi dan sarapan. Pagi ini, aku makan Chocolate Cake dan minum White Coffee. Aku langsung pergi kesekolah. Sesampainya di sekolah aku langsung menyapa teman-teman baikku. Aku menceritakan misiku dengan kokoku. Pelajaran berjalan dengan lancar, sekarang waktunya istirahat, aku membawa Chicken Sandwich dan Iced Lemon Tea.
Pulang sekolah, aku main ke TimeZone bersama temanku. Aku mendapat boneka Fanta Cola, Emily mendapat boneka Burger, Katelyn mendapat boneka Teddy Bear, dan Nicole mendapat boneka Pooh Bear. Sehabis itu, kita pergi ke Starbuck. Saat lagi minum Coffee, handphone-ku berdering.
*TING-TING...TING-TING*Kuangkat telfon itu :
*Hallo?? Siapa ya??
*Gritta!! Ini koko.. kamu dimana koko ada berita bagus tentang misi kita.
*Apa itu ko??
*Kamu cepetan pulang aja nanti koko kasih tau pas kamu udah pulang.
*Okeh ko.. nanti Gritta pulang.. bentar lagi.. abisin Coffee dulu.
*Ya udah.. koko tunggu ya.. Bye..
*Bye..
Kumatikan telfonnyaKuhabiskan Coffee-ku dan pamit kepada teman-temanku untuk pulang. Aku sampai dirumah pukul 14.30. Kokoku menungguku di teras sambil bermain dengan Cookie.
"Koo!! Gritta sudah pulangg!!", panggilku.
"Iyaa.. udah kedengeran.. ga usah teriak..", jawab Ko StevenAku dan kokoku masuk ke rumah. Kami langsung memasuki Laboratorium rumah.
Disitu, koko memberitahu berita bagusnya. Bahwa darahnya yang menjadi sampel merupakan darah yang sama. Tapi rambutnya tidak sama, berarti rambut itu punya pembunuh. Sidik jari nya juga bukan punya jasad bapak itu, berarti bapak itu tidak bunuh diri tetapi dibunuh.Aku dan kokoku kaget melihat hasil pengamatannya. Jantung ku berdebar-debar. Tetapi, walaupun aku takut aku tetap ingin mencari tahu. Niatku untuk membantu menenangkan arwah bapak Randy (nama jasad nya).
Salah satu cara untuk mengetahui siapa pembunuh bapak Randy adalah dengan cara menyelidiki lebih lanjut. Koko ku mencari di Google blog milik Bapak Randy. Dan benar saja, bapak itu mempunyai blog.
Disitu tertulis:
*Randy Havillian
*Umur 29
*Menikah tanggal 27 November 2020 (Wow.. baru menikah ya.. sekarang masih tanggal 5 Desember 2020)
*Tidak punya anak
###############
(Wahh.. sisanya baru di delete.)Aku dan kokoku mendapat informasi yang berguna. Kita melihat beberapa favorite follower nya. Ada Kalinta Dipanta, Dannish Sukiawan, dan Harry Gunawan. Koko ku berkata "Dek.. kayaknya pembunuhnya salah satu dari mereka deh.." "Kok bisa ko??", tanyaku balik "Siapa tahu mereka mau balas dendam.. dibunuh deh gara-gara jealous.", jawabnya "Iya juga sih Ko.", balasku.
Malam sudah tiba, saatnya makan malam. Menunya Cooked Salmon dan Iced Green Tea. "Mom.. Dad.. boleh ga Gritta jadi detective??", tanyaku tiba-tiba. "Boleh saja, tapi kamu harus mempunyai partner.", ucap mom dengan lembut. "Aku mau jadi partnernya Gritta.", kata Ko Steven. Aku selesai makan langsung naik ke atas ke kamarku dan mengambil handphone untuk bermain game dan melihat sosial media.
Karena aku bosan, kubuka Line-ku dan mulai chat dengan Nicole.
Chat:
*Hi, Nicole
*Hi, Gritta
*I'm not feeling fine now..
*Why not?? Is everything allright??
*(sigh) Nahh.. i'm fine don't worry about it..
*Hey.. you can tell me everything.. i AM your bestfriend..
*Okay.. it's just i'm scared what if the killer still in loose? I'm scared if i'm the next victim?
*Hey.. stay calm.. don't worry about it. Just don't think about it and head to sleep. Okay? Bye now..
*Okay.. Bye Nicole..
Kumatikan handphone-ku dan langsung tidur.Sampai disini dulu yaa.. ceritanya.. tunggu cerita selanjutnya ya.. berhubung liburan natal.. mungkin aku ngga bikin part 2 secepat yang diharapkan.. pokoknya nantikan saja ya..
Jangan lupa vote, comment, dan add to library ya..
"MERRY CHRISTMAS AND HAPPY NEW YEAR TO EVERYONE!!"
@vegaprat
Special thanks to :
Nettaxcz & ClarissaAlv
Bye...
KAMU SEDANG MEMBACA
Honorable Family
Teen FictionAda sebuah pembunuhan di SeaShell Waterpark. Gritta dan kokonya,Steven ingin menyelidikinya. Dan apa yang mereka temukan?? Pengen tahu lagi?? Ayo baca ceritanya sampai habis.. Jangan lupa vote ama comment ya..