Malam yang indah, begitu banyak bintang bertaburan di atas sana. Semilir angin membuat suasana menjadi lebih indah, awan hitam itu hampir saja menutupi seluruh langit. Jika bukan karena bulan, mungkin langit itu tak akan seindah dimatanya. Kehidupan di Langit adalah salah satu nafasnya. Bukan, bukan karena langit. tetapi ciptaan tuhan adalah nafas dan nalurinya. Ia tak akan bersemangat jika apa yang dilihatnya tak seindah ciptaan tuhan. Air matanya kering setelah melihat langit yang terlihat indah dimatanya, sudut bibirnya tertarik melengkung senyuman ketika penglihatannya begitu amat menyentuh hatinya. Pikirannya melayang teringat masa lalu yang riang, tak akan pernah ia lupakan seumur hidup jikalau ia dipaksa melupakan semua kenangan yang menurutnya sangat penting. Tetapi ingatan lain selalu mengganggunya. Entah siang, malam, dan pagi. Ingatan ini yang selalu membuatnya depresi. Dari sejak kecil, kehidupannya selalu diatur oleh ibunya. Tak pernah sedikitpun ia menolak. Apa yang ibunya inginkan, pasti ia turuti dan tak pernah ia membantah bahkan membuat sakit hati orang tuanya pun ia tak sudi.
Tetapi keinginan mereka sudah fatal, mereka tidak pernah tau apa isi hatinya yang diinginkan. Dari persoalan cita-cita dan sekarang persoalan jenjang pernikahan. Ia tak pernah berpikiran ke arah mana ibunya inginkan.
Pada saat esoknya akan menikah, ia menangis semalaman tanpa ibu dan ayahnya peduli. Dan pada saat itulah ia mulai membantah, amukan dan kasarnya perkataan itu terus terlontar. Ibu yang tak terima penolakan, langsung menguncinya dari luar kamar.
Dan sekarang waktunya kehidupan drama dimulai. Ia duduk termenung diatas balkon rumahnya, dengan menatap langit yang indah. Bukan rumah tempat tinggal biasa dengan orang tuanya, tetapi rumah baru bersama suaminya. Rumah yang mewah dengan halaman yang luas dan dibelakang rumah terdapat kolam renang yang tak kalah luasnya dengan halaman depan, desainnya begitu sangat sempurna. tentunya ia tak menikah dengan lelaki yang miskin dan tidak berpendidikan.
Ia adalah seorang presdir dari Ceo Suzuki Corp. Semua orang tentu kenal perusahaan itu.'Ckrek' suara pintu itu terdengar jelas di pendengarannya.
Tetapi tetap saja tubuhnya masih tak ingin berbalik menatap siapa yang datang.
Pria tegap nan gagah itu terlihat kelelahan, peluh kesah keringat itu ia usap dengan sapu tangan miliknya. Ia renggangkan kakinya yang pegal sambil bersandar di dashboard ranjang nya. hampir saja ia terlelap dari tidurya, karena semilir angin yang terus masuk lewat pintu balkonnya yang terbuka. Ia tutup pintu itu dengan keras 'brak'. Suara itu membuat jantung wanita ini berdebar keras tak karuan, ia terkejut bukan main.
Pria itu merenggangkan kembali tubuhnya yang kelelahan diatas ranjangnya. Seakan tak ada yang menghalangi pikirannya, ia tidur kembali tanpa adanya rasa beban. Ia melupakan sesuatu. Istrinya yang berada diluar balkon, tidak ia ingat, bahkan ia tidak peduli dengan apapun disekitarnya. Sudah dua hari berlangsung, pengantin baru ini tak kunjung bahagia bahkan bersenda gurau pun mereka tak akan melakukannya sedikit pun. Wanita itu adalah Seo Joo Hyun. Panggil saja ia seohyun, Wanita cantik dengan postur tubuh langsing dan berupa polos. Dan pria itu adalah Cho Kyuhyun, pria tampan berkulit putih dan postur tubuhnya yang kekar.***
Hari mulai pagi, matahari mulai terbit mengikuti waktunya, alunan cicit burung mulai terdengar, semilir angin pagi ikut mendominasi pagi hari yang sehat. Dua orang itu sudah mulai tergerak tanpa ada yang membangunkan. Masih tetap dalam posisi diam, sama sama saling membelakangi. Meski tak saling menganggap tetapi tetap saja jika tidur masih dalam satu ranjang. Sebenarnya, kedua pengantin baru ini masih enggan untuk tidur bersama jika belum kenal satu sama lain. Tetapi mereka akan kena marah jika mereka ketauan pisah ranjang. Seohyun beranjak keluar kamar setelah membuka gordeng dan sedikit membuka celah jendela kamarnya. Ia sedikit merenggangkan pinggul dan tangannya agar tidak terlalu kaku. Langkah nya ia bawa masuk kedalam dapur,
KAMU SEDANG MEMBACA
Im Going Crazy
RandomPernikahan adalah suatu anugrah yang diberikan tuhan untuk saling berpasangan. Pernikahan juga merupakan awal dari kehidupan untuk masa depan. Tetapi berjalan mulus atau tidaknya itu tergantung bagaimana mereka saling mengerti. Seperti, bunga-bunga...