"Hong Jisoo~" Panggil Junghan kearah pria yang tengah duduk sendirian di pojok perpustakaan sambil membaca buku. Woozi dan Mingyu yang berjalan dibelakangnya melihat kelakuan Junghan hanya bisa geleng-geleng kepala.Jisoo memilih untuk mengabaikan Junghan dan melanjutkan aktivitas membacanya, sambil sesekali menempelkan kompres kemata kirinya yang sekarang memang tengah bengkak pasca dilempar buku oleh gadis yang menembaknya kemarin.
Entah itu hari sialnya atau apa. Tiba-tiba gadis itu datang dan menyatakan perasaannya pada Jisoo. Awalnya tidak ada masalah, tapi setelah Jisoo menolak perasaan gadis itu dengan selembut mungkin, gadis itu malah melempar wajah Jisoo dengan buku, sampai mata kirinya memar sekarang -_- .
Junghan langsung mengambil tempat disamping Jisoo, di ikuti Woozi dan Mingyu. "Jisoo~ kau tau tidak? Seungcheol marah padaku karna kita gendong-gendongan seminggu yang lalu?"
"itukan disuruh hyung -_- salah hyung sendiri..." Jisoo menatap Junghan malas kemudian mendorong Junghan agar menjauh "lebih baik sekarang hyung pergi saja sama Seungcheol hyung... hush~ hush~"
Junghan tertawa kemudian mencolek-colek dagu Jisoo. Benar-benar... "Jisoo ngambek~"
"jangan colek-colek hyung..." Ucap Jisoo sambil mengalihkan wajahnya dari Junghan. Benar-benar godaan.
Mingyu dan Woozi hanya bisa menutup kuping mereka rapat-rapat, pura-pura tuli mendengar keributan didepan mereka, beruntung mereka berada dipojok perpustakaan sehingga pengawas tidak memperhatikan kegiatan rusuh mereka -read: Jihan-
"hyung, kalau gak bisa diam... aku pergi ya?"
Jisoo bangun kemudian pindah duduk disamping Woozi, lalu memeluknya. Junghan yang melihat itu tentu saja merasa sedikit sakit. Cemburu? Mungkin."kau... dasar om om pedofil~ hahahaha" Junghan tertawa kemudian bangkit dan pergi kearah Mingyu dan memeluk pria tinggi itu erat. Jisoo melotot melihatnya, kemudian pergi dan menarik Junghan dari pelukan Mingyu.
"jangan memeluk orang lain didepanku hyung..." Jisoo menatap Junghan sebal, dan Junghan hanya tertawa kemudian memeluk Jisoo dan menepuk punggungnya.
"arraseo Jisoo~"Junghan menatap wajah Jisoo, seperti memperhatikan sesuatu. "aigoo matamu... bagaimana rasanya dilempar buku Jisoo-ya?" tanya Junghan sambil tersenyum usil, mengejek.
"masih ditanya lagi -,- tentu saja tidak enak..." Ucap Jisoo sambil mundur teratur menjauhi wajah Junghan yang begitu dekat dengan wajahnya.
"baiklah aku akan merawatmu agar cepat sembuh. Bagaimana?"
"tidak usah repot-repot hyung..."
"yak! Kau mau tidak kupedulikan?"
"baik... ak- hmphhh!"
Woozi dan Mingyu langsung membekap mulut Jisoo dan Junghan, karna pengawas perpustakaan sudah memperhatikan mereka dengan tatapan mengerikan. Dua orang ini memang tak pernah tidak membuat keributan.
.
"hyung~"
Panggil Jisoo manja saat Junghan hanya diam didekat jendela kelas mereka, memperhatikan hujan. Yang dipanggil menoleh kemudian tersenyum dan membuat isyarat agar Jisoo menghampirinya."kau kenapa hm?" tanya Junghan begitu Jisoo sudah berada disampingya.
"bosan. Kenapa sih kita harus ada kelas tambahan dan hujan lagi? Kita jadi telat pulang kan? "
Mendengar ucapan protes Jisoo, Junghan kemudian memberikan botol minumnya kepada Jisoo.
"ini ada jus jeruk, siapa tau bisa mendinginkan hatimu yang panas?" Junghan tertawa kemudian mulai sibuk dengan hp-nya. Mereka tengah istirahat makan siang sekarang.
Jisoo meminum Jus jeruk itu, kemudian tersenyum menatap hyungnya yang sibuk dengan hp-nya. "seungcheol hyung ya?"
Junghan menatap Jisoo kemudian memasukkan hp-nya kekantung. "ya. Hm Jisoo, apa kau tau kalau anak-anak dikelas bilang kalau kita pacaran?"
"what? Dasar mereka itu -,-" Jisoo hampir saja menyemburkan jus jeruk yang berada dimulutnya.
"bagaimana kalau kita pacaran sungguhan?" tanya Junghan tiba-tiba.
"..........."
"..........."
Hening beberapa saat. Mereka sama-sama terdiam dan menatap satu sama lain dengan tatapan yang sulit diartikan.
"m-maaf hyung... aku tidak bisa. Aku sudah punya sun-"
"-aku hanya bercanda Hong Jisoo~ duh, hahaha... itu tidak mungkin... tentu saja itu sangat tidak mungkin..." Junghan terpingkal kemudian menepuk punggung Jisoo, wajah Jisoo sudah menegang mendengar pengakuan cinta tidak langsung hyungnya barusan, yang ternyata bercanda?
"hyung... kau kejam sekali. Tapi tetap saja aku minta maaf jika yang tadi itu serius.."
Junghan berhenti tertawa dan kemudian melempar tasnya kearah Jisoo. "hey kalau kau bosan kenapa kau tidak menghubungi pacarmu saja?"
Jisoo memutar matanya malas, "dia sedang sibuk hyung..."
"okay, sampai rumah lebih baik kau mandi.. lalu tidur siang agar fikiranmu itu membaik dan kebosananmu itu bisa cepat berlalu"
"aku belum makan siang hyung -,-"
"woahhh jadi Hong Jisoo bisa lapar juga? Ja.. kita pergi kekantin, kenapa kau tidak bilang dari tadi? Kelas akan segera dimulai ayo kita pergi~"
Didorong-dorong oleh Junghan, Jisoo hanya bisa menurut pasrah dibawa ke kantin oleh hyung paling ceria/? Nya ini. Entah kenapa, tiba-tiba dia penasaran dengan hubungan Junghan dengan Seungcheol.
"anyway.. hyung, kau dan Seungcheol hyung punya hubungan?"
Junghan mendadak berhenti "kenapa kau menanyakannya?"
"namja yang mengejar hyung, yang hyung ceritakan kemarin itu Seungcheol hyung?"
Junghan menghela nafas pelan kemudian tersenyum malu "kau tau darimana?"
"wow that's surprising... tadinya aku hanya menebak dan tiba-tiba kau mengiyakan..."
Junghan menatap kaget kearah Jisoo yang tersenyum usil, kemudian menjitak kepala Jisoo kesal "yak! Kau mempermainkanku?"
Dan acara makan siang merekapun batal, karna mereka sekarang sibuk bermain kejar-kejaran dikoridor kampus -kekanakan.
'aku tidak percaya apa yang kudengar tapi, aku harus memberi tahumu yang sebenarnya dan mencari tau lagi hyung' batin Jisoo sambil terus berlari menghindari Junghan.
.
Tbc...