Aku terduduk di salah satu bangku yang berada di pojok ruangan kafe ini. Menatap lurus kearah luar jendela yang menampilkan banyak orang yang berlalu lalang diluar sana. Secangkir Latte yang menemani kesendirian ku masih tersisa setengah lagi, aku ingin menghabiskan nya tapi aku masih ingin disini ditemani dengan Latte ini
Mengabiskan banyak waktu dengan seorang diri di tempat ini adalah hal yang paling biasa untuk ku. Bukan hanya untuk sekedar berbengong saja aku di tempat ini. Tapi untuk mengenang sesuatu
Hm aku ingin sedikit bercerita. Dulu aku dan orang yang sangat aku cinta sangat sering menghabiskan waktu di tempat ini dan di kursi yang sama persis aku duduki ini. Namanya adalah Choi Minho junior ku waktu SMU. Yah walaupun dia adalah seorang adik kelas sifatnya tidak seperti adik kelas pada umumnya. Jika orang bilang 'berpacaran dengan orang yang lebih muda itu tidak enak, merepotkan' tapi tidak berlaku untuk nya, malahan aku yang suka manja dengannya. Dia sangat asyik
Awal mula aku mengenalnya adalah. Suatu saat kakiku pernah terjepit dalam suatu lubang di jalanan, terdengar sangat memalukan bukan? Tapi saat itu Minho datang dan menolong ku bak seorang superhero dan semenjak kejadian itu aku dan dia menjadi sangat dekat. Hingga dia menyatakan perasaan nya padaku, dan aku? Tentu saja menerimanya! Jika kakiku tidak terjebak saat itu mungkin aku dan dia tidak akan pernah saling kenal
Sayang nya hubungan kami tidak berjalan semulus papan tulis putih di kelas ku dulu. Choi Minho tiba-tiba pergi dan berencana untuk melanjutkan sekolah di luar negeri. Dan terjadilah berakhirnya hubungan kami. Hm dan kalian tahu? Aku seperti orang gila selama dia tidak ada. Tiga tahun aku tidak melihat wajahnya membuat ku frustasi. Dan anehnya kenapa aku sangat senang datang kesini? Bukankah akan tambah sulit untuk melupakannya? Ah entahlah. Perasaan ku berkata dia akan datang kesini. Dan kakiku selalu dengan lancar masuk kedalam sini
KRING
Suara bel berbunyi dari arah pintu masuk, menandakan ada pelanggan yang masuk di cafe ini. Entah kenapa aku sangat tidak peduli, biasanya aku langsung menengok ke arah pintu masuk. Namun kini aku malah membaca novel yang aku bawa
Aku merasakan seseorang berdiri dihadapan ku dan merasakan jantungku berdetak lebih kencang
"Kwon Yuri? Akhirnya aku bertemu denganmu." suara yang tak asing masuk kedalam inderaku, suara yang telah lama tak aku dengar, suara yang membuat ku sangatt nyaman. Kepalaku mengadah keatas, mendapati seorang lelaki bertubuh tinggi dengan senyum yang sangat berkharisma. Ah senyuman itu..
"Aku tidak percaya. Aku sangat sangat merindukan mu Choi Minho."
Dan detik selanjutnya aku sudah berada dalam dekapannya
FIN
