Lost in Love: Chapter 08

600 67 0
                                    

Jaejoong always been ma fave here
lololol

---

Dara, Jaejoong, Jiyong dan Sulli duduk bersama di ruang makan keluarga Park siang itu. Meja berukuran panjang dan mewah memisahkan mereka. Sesekali satu dengan yang lain saling menatap, mencoba untuk mencairkan suasana. Namun, kurang-lebih 5 menit mereka semua semua terperangkap dalam atmosfer paling canggung yang tak pernah mereka alami sebelumnya.

Heidi -kepala pelayan di kediaman Dara memasuki ruangan bersama dengan beberapa pelayan lain untuk menyajikan hidangan makan siang.

"Thankyou, Heidi." ucap Jaejoong, yang dibalas dengan anggukan singkat sebelum menghilang di balik pintu.

Jaejoong lantas menopang dagunya dengan tangan kanan di atas meja dengan raut wajah bosan, "Geuraeseo, apa kalian hanya sekedar bertamu?"

"Oppa!" Dara mengerutkan alisnya, memberikan pukulan ringan di dada oppanya.

Jiyong berdeham. "Aniya, geurom."
balasnya sembari tersenyum canggung. Arah pandangnya beralih pada Sulli.
tentu tidak

"Sulli bilang padaku sepulang dari rumah sakit ia ingin sekali mengunjungi kalian, terutama Dara." Jiyong menoleh. "Ia ingin mengenalmu. Geurae, ini salahku.. selama ini aku tidak pernah benar-benar mengenalkan kalian secara langsung. Mianhae, Dara-yah, Sulli-yah."

Dara tersenyum menanggapi sebelum pandangannya dan Sulli bertemu. Keduanya hanya dapat saling tersenyum.

"Eonni.. kuharap kau tidak keberatan jika aku kemari dengan tiba-tiba seperti ini. Mianhaeyo." ucap Sulli. Senyuman terukir di wajahnya yang pucat.

"Gwenchanha, Sulli-yah. Sejak dulu aku memang sangat ingin mengenalmu lebih dekat. Tapi Jiyong tidak pernah mau melakukannya, aish.." Dara terkekeh sambil menyuapkan beberapa potong pancake ke dalam mulutnya.

"Ah, jeongmal? Kau sangat ingin mengenal Sulli, Dara-yah? Geurae? Na mollane.." Jaejoong melontarkan pertanyaan -yang lebih pantas disebut sebagai sindiran tepat di telinganya. Dara tersentak, dilihatnya wajah oppanya yang hanya berjarak beberapa inci tengah menyeringai sambil menggesek pisau dan garpu dengan menyeramkan. Dara memutar bola matanya, menginjak kaki Jaejoong dengan cukup keras. Sukses membuat oppanya itu meringis dan mengalihkan pandangannya ke jendela.

"Aigoo, lupakan ucapannya. Oppa memang sangat tajam dalam berbicara. Aigoo!" Dara mengibas-ngibaskan tangannya di hadapan Jiyong dan Sulli, yang nampak tercengang melihat tingkah saudara kembar aneh di hadapan mereka.

"Jaejoong oppa sangat lucu." ceplos Sulli sembari menahan tawa. Jiyong, yang telah terbiasa dengan tingkah Jaejoong hanya dapat menggaruk pelipisnya.

Jaejoong menatap Sulli dengan raut wajah datar. SebeIah alisnya terangkat naik. Ia sungguh iblis berwajah luar biasa tampan yang tidak mudah dipuji atau bahkan diluluhkan hatinya oleh yeoja manapun kecuali adiknya. Yang jauh lebih penting, ia tidak pernah sedikitpun menyukai yeoja di hadapannya ini.

Tidak akan.

***

Mereka semua menghabiskan waktu makan siang mereka dengan baik. Dara dan Sulli banyak mengobrol, bercerita tentang banyak hal, sesekali bahkan Dara membantunya berjalan karena saat itu Sulli masih dalam kondisi lemah. Walaupun, jauh di lubuk hati Dara ia merasa seperti menjatuhkan dirinya sendiri ke dalam lubang yang penuh dengan torehan luka kapanpun ia berbicara dengan yeoka itu.

"Dara eonni?" panggil Sulli. Ia tengah sibuk mengamati bunga-bunga dandelion di pekarangan rumah Dara. Dara yang tepat berada di sampingnya pun menoleh. "Ne?"

Lost in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang