...

540 16 1
                                    

Kamar gw berantakan abis karena ulah temen-temen gw yang emang nggak punya attitude kalo nyokap gw nggak ada.
Brian paling seneng ngacak-ngacakin meja belajar gw padahal isi kamar gw kan itu-itu aja, kenapa dia bongkar mulu?
Audrey sibuk sama DVD disney gw, karena gw sama Audrey sama-sama doyan disney.
James terlihat masih agak kaku di kamar gw karena emang dia nggak biasa masuk kamar cewek, sementara temen-temen gw yang lainnya doyan bener di kamar gw.
Diantara mereka ber-4 gw ngerasa Isabel sama Brian yang paling kepo, mereka bener-bener berantakin kamar gw biar dapetin sesuatu.

Tiba-tiba Audrey bangkit dari tumpukan DVD gw.
"Eh gw bosen nih dirumah, kita keluar dong besok.. Ajak deh si Bara, kurang kita kalo nggak ada dia"
"Iya gw setuju!! Gw kangen sama diaa kira-kira dia lagi apa ya" Ucap Isabel sambil mengerutkan keningnya seolah-olah berpikir.
Brian dan James setuju dengan ajakan Audrey, memang sudah sangat lama sejak kejadian antara gw dan Bara mereka juga jadi jauh sama Bara.

Gw jalan ke arah jendela kamar gw dan membukanya, angin yang sejuk berhembus masuk kedalam.
Cuaca yang mendung ini mengingatkan gw pada kejadian yang terlalu cepat gw anggap perpisahan.

Flashback (4 bulan yang lalu) -----------
Siang hari sepulang sekolah, Bara lagi menyendiri di ruang musik.
Anna di suruh ibu Sofia (guru biologi) mengantarkan buku ke kantor. Selama pelajaran biologi berlangsung, Bara nggak menampakkan batang hidungnya di kelas. Bangku Bara dan Anna memang nggak terlalu jauh, Anna terpaksa menyembunyikan tas Bara di laci meja.
Anna ngelakuin hal itu biar guru yang masuk nggak tau kalau Bara nggak masuk di jam mereka.
Anna kembali lagi ke kelas buat ngecek apakah Bara masih di sekolah atau udah pulang, ia melihat ke laci meja Bara dan tas itu masih ada.
Anna mencari Bara di sekeliling sekolah sambil menenteng tas ransel milik Bara, sampai akhirnya Anna membuka pintu ruang musik.
Betapa terkejutnya Anna ngeliat Bara terduduk lemas di kursi piano.
Anna mendekat ke arah Bara dan menatap wajah lelaki itu, wajahnya pucat seperti tak ada darah yang mengaliri tubuhnya.
Anna kemudian memeluk Bara yang masih saja terdiam,
"Sebenernya lo kenapa sih Bar?" ucap Anna dengan suara pelan.
"Lo nggak perlu tau, ini bukan urusan lo" jawab Bara ketus.
Anna melepas pelukannya dan menatap Bara.
"Atau ini semua gara-gara mantan lo? Lo masih di hantui mantan lo? Atau jangan-jangan lo balikan?"
"Gw udah bilang ini bukan urusan lo, dan lo nggak usah ikut campur!" suara Bara makin meninggi.

Anna sebenarnya tau kalo Bara selalu di usik sama mantannya, dan Bara nggak mungkin balikan. Tapi entah karena Anna cemburu atau marah, ia mengeluarkan pertanyaan yang sangat membuat Bara kesal..
Sampai detik inipun Bara nggak pernah menanggapi perminta maafan dari Anna.
Sejak kejadian itulah Anna dan Bara tidak pernah terlihat berbicara ataupun bersama.
Audrey, Brian, Isbel, James, Robbert dan seisi kelas merekapun tau Anna dan Bara bukan teman lagi.
-------------------------------------------------------------

"Kalian pergi aja sama Bara, gw dirumah aja.. Ntar kalo Bara tau gw ada dia nggak bakalan mau pergi, lagian kalian kangen dia kan? Gw ngerti kok dan gw pengen kalian temenin Bara" ucap gw sambil membalika badan dan tersenyum.
Isabel dan Audrey mendekat dan memeluk gw dengan hangat,
"Thanks ya na, lo emang temen kita yang paling strong ya! Hahaha" ujar Brian di sambung senyuman mematikan ala James .
"Ehh.. Satu lagi dong!! Ajak juga si Robbert yaa" ujar Audrey. Kami semua mencie-ciekan Audrey yang dulu pernah digosipkan menyukai Robbert. Ya.. Begitulah persahabatan, kadang diselipi oleh perasaan CINTA meskipun tak banyak yang mengungkapkan. Right?

PERTEMUAN KEDUATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang