Jadi, author nulis ini karena ide yang tiba-tiba muncul... dan di sini, diceritakan dari sudut pandang Jin yaa! Happy reading! And don't forget to left vote & comment!^^
.
.
.
Aku sudah menyukainya selama sepuluh tahun, sejak kami berada di sekolah dasar yang sama, sampai sekarang walaupun aku tak lagi bisa menemuinya dan kami tak bisa satu sekolah lagi, karena prestasinya yang diatasku, aku masih saja menyukainya, aku masih saja mencintainya... aneh memang, mencintai orang yang tak pernah mencintaimu, itu hanya akan menyia-nyiakan sisa hidupmu. Menangisi orang yang tak peduli padamu, tapi tetap saja... aku mencintainya. Itulah kecerobohanku selama menjalani hidup...
"Katanya kau mau move on, tapi...?"
"Aku tak pernah berniat move on darinya. Sulit rasanya melepaskannya..." ucapku pada teman curhatku, Taehyung itu.
"Kalau hyung memang niat... pasti bisa." Ucapnya sambil menepuk pundakku.
"Arraseo, akan kucoba." Tapi, itu hanya kukatakan di mulutku, tapi tidak di hatiku... aku masih tak bisa melupakannya atau bahkan melepasnya, walaupun yah, sekarang dia sudah... berpacaran dengan orang lain.
×××
Seperti biasa, sepulang kuliah, aku berada di kamarku, bermain ponselku dan sesekali membuka laptopku walaupun memang tak ada yang baru.
"Seokjin-ah, kajja, kita pergi malam ini." Ucap Eommaku.
"Pergi? Ke mana?" Tanyaku.
"Ikut saja, ayo. Cepat ganti bajumu." Aku pun melakukan yang di suruh ibuku, mungkin nanti di tempat itu bisa bertemu Yoongi, orang yang telah lama kusukai.
××××
Eomma dan Appaku meninggalkanku di sebuah kafe dalam mall dengan tambahan aku bisa memesan apapun, tapi mereka pergi berbelanja sendiri. Aigoo, apa benar hidupku seburuk ini?
Setelah lama berdiam duduk dengan meminum kopi dan memakan waffle yang kupesan, ternyata dugaanku salah, aku tak bertemu dengan Yoongi. Tunggu... seingatku, Yoongi tak pernah menyukai tempat-tempat mahal... kecuali... ketika dia mulai memasuki tahun pertama SMP.
Berbeda sekali.
Bahkan, sikapnya sangatlah... entah, dingin?
Kenapa orang bisa menjadi seperti itu?
Kenapa aku jatuh cinta pada orang seperti dirinya?
Dan kenapa aku tak bisa melupakannya?
××××
Air mataku menetes lagi, malam itu... ketika aku sedang dengan riangnya menelusuri beranda Instagram... dan menemukan foto yang membuat hatiku begitu sakit. Perlu diketahui bahwa mungkin karena aku sering menanyakan soal pacar Yoongi, sekarang dia mengikutiku di Instagram dan aku mengikutinya balik, karena memang begitu perjanjiannya. Sedangkan setiap kali dia posting foto, pasti selalu begitu... bersama Yoongi.. berdua, bermesraan, aku sudah tak tahan. Kututup flip phone ku dan berbaringlah diriku di kasurku dengan air mata yang derasnya mengalir di pelipisku.
Ini bukan salahnya, ini kehidupannya, aku tak patut mengaturnya, memang aku ini siapa? Hanya teman. Dan juga ini bukan salah pacarnya, karena wajar saja, karena mereka menjalin hubungan. Jadi, ini termasuk salahku... salahku karena telah menyakiti diriku sendiri dengan melihat foto itu terus-terusan dan terus saja memikirkan Yoongi, padahal masih banyak orang lain yang lebih baik diluar sana... tapi, aku tak bisa.
Bisa kuketahui, aku jatuh cinta padanya karena pemikirannya, perlakuannya, tampangnya, dan juga cara berbicaranya. Bagiku, semua kriteria yang kubutuhkan ada pada dirinya. Tapi, masih saja, ketika orang lain berbicara soal kekurangannya, aku selalu memprotes.
××××
Liburan telah tiba, di mana aku masih bingung apa yang akan kulakukan selama liburan.
"Entah, mungkin..." -- "Apa? Serius?! Wah, beruntung sekali!" Ucapku ketika mengetahui Taehyung akan liburan di taman wisata yang indahnya tak ternilai. "Aku mau ikut... tapi, apa daya..." -- "Ya, berhati-hatilah."
Aku mengakhiri telepon. Teman-temanku semua berlibur, kecuali diriku yang masih bingung... seketika ide gila ini muncul di kepalaku...
"Bagaimana kalau... aku menghabiskan waktu seharian penuh dengan Yoongi? Apa... dia mengizinkan?"
-TBC-
KAMU SEDANG MEMBACA
☑️ 하루만 (YoonJin)
No FicciónInspired by true story and I just add some scene to make it more interesting!^^ ** Aku hanya ingin menghabiskan seharian penuh bersamamu... ××× Hanya sehari saja