Heart Beat

55 0 0
                                    

Deg~

Deg~

Deg~

Deg~

Detak jantungku terdengar ketika sebuah uluran tangan seorang wanita menjangkauku. Mataku terkunci pada sosoknya yang indah di pandang mata.

"Apa anda baik-baik saja?"

Suara lembut menerobos pendengaranku saat aku mulai menerima uluran tangannya.

Aku pun mulai bangkit dari jatuhku dengan bantuan dari tangan kecilnya itu. Tangannya begitu mungil kurasakan saat tanganku menyentuhnya.

"Iya, saya tidak apa-apa!"

Sesaat setelah berdiri, aku langsung membersihkan tubuhku dari debu yang menempel saat kuterjatuh.

Aku jongkok dan Kuambilah beberapa kertas milikku yang berserakan karena aku terjatuh.

Dia pun ikut memungut kertas milikku itu untuk membantuku meskipun aku tidak memintahnya.

"Maaf merepotkan."

"Tidak, ini salah saya juga karena tidak hati-hati." Dia berkata sambil mengeluarkan sebuah senyuman termanis yang pernah kulihat.

Setelah semua kertas itu terkumpul dan kutata kembali, dia bangkit dari posisinya. Dia merapihkan rok selututnya dan berkata.

"Kalau begitu saya permisi dulu."

"Oh—, iya."

Dia berlari menuju sebuah halte yang sudah ada bus terparkir di sana menunggu penumpang. Beberapa saat kemudian bus itu pun mulai berangkat ketujuannya dan perlahan tidak terlihat lagi.

Lalu aku pun teringat sesuatu yang penting...

"Siapa nama gadis itu?"

—Semoga kita bisa bertemu lagi, itu yang kuharapkan. Tapi, pada pertemuan berikutnya. Itu adalah sebuah kejutan.

Heart BeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang