Dengan mu aku sempurna

401 12 1
                                    

Chapter 1 (1/3)
.
Mentari pagi telah menyapa hari. Tampak sepasang insan manusia laki2 dan perempuan sdng berjalan menyusuri jalan beraspal.
"Thea. Apa kau yakin hasil foto ku ini akan sempurna?" Tanya sang laki2 pada gadis yg sdng bersamanya. Thea. Seorang gadis yg berbakat masih berumur 18 tahun tpi sudah jadi fotografer yg handal. Dan sudah punya studio sendiri. Thea menghentikan langkahnya. Dan membuat langkah pemuda itu juga terhenti. Thea menghembus nafas beratnya berharap ucapannya kali ini dapat menyakinkan pemuda yang sudah lama menjadi sahabatnya sekaligus orang yang diam-diam ia cintai.
"Galang, aku harus bilang berapa kali lagi,hah? Kau itu pantas untuk jadi model foto ku. Karena ku yakin hasilnya pasti akan bagus maka dari itu kau ku bilang pantas jadi model ku"ucap gadis itu dengan wajah lelahnya. Lelah untuk memberi penjelasan yang kesekian kalinya ini untuk pemuda yang sedang mendengarkan perkataannya.
"Baiklah. Ayo lanjutkan perjalanan." Ujar Galang langsung menarik tangan putih bak salju milik gadis itu untuk mengikuti langkahnya
"Iya" jawab Thea dengan wajah yang memerah bagai udang rebus.
####
"Aku gak bisa,The !" Ucap gadis mungil itu mengacak rambutnya frustasi.
"Aduh Sisi, harusnya kau bisa bersabar. Jika kau tdk memahami pasangan mu maka akan sulit utk mendapatkan cherimstry nya" Thea menjelasakn pada model sekaligus sahabatnya Sisi untuk bisa lebih bersabar lagi dgn Galang yg menjadi pasanganya dalam Pemotrettan pada kali ini. Maklum Galang masih awam utk hal seperti ini.
"Duh, lebih baik aku yg memfotonya dn kau yg berfoto bersamanya" Gadis mungil itu mengambil kamera dri tangan Thea dn langsung memposisikan si pemilik kamera tadi utk bisa berpose bersama Galang. Ya Sisi memang tahu jika Thea sudah menyimpan perasaan terhadap Galang sejak dulu. jadi bisa dibilang Sisi sengaja melakukan hal ini. Memang sahabat yg pengertian. Tapi tidak dgn Thea. Gadis blonde itu malah mendengus kesal karna kejahilan sahabatnya. Gara2 hal ini Thea harus berusaha utk tidak pingsan karna degupan jantung yg tiba2 tak terkendali karna efek terlalu dekat dgn Galang. Pemotrettan pun berjalan lancar dn hasilnya pun sempurna seperti yg diharapkan dn bisa dikatakan romantis sekali hingga hasilnya diam2 Thea salin utk disimpan sbg kenangan.
"Kau jahil sekali tadi" kata Thea kpd sahabatnya itu sambil mengemasi barang2nya di studio foto yg sudah sepi dri kegiatan pemoterttan tadi.
"Akh..terima kasih saja sudah cukup" Jawab gadis itu WaTaDos
"Tapi kau senang kan?"goda Sisi yg sukses membuat Thea merona malu
"Ada ada saja, biasa saja kali" jawab Thea masih dgn wajah yg memerah
"Cih. Malu malu tapi mau kau itu"cibir Sisi
"Sudahlah, lebih baik kita pulang. Kelihatannya hari mau hujan"kata Thea yg tengah melihat keluar jendela dan menghentikan godaan Sisi padanya.
####
Cinta itu membuat aku yg kurang ini menjadi sempurna. Tetaplah bersama ku, meski aku hanya bisa memandang mu.
"Kenalin Thea, ini Nayla. Dia tunangan ku" Pemuda itu dgn senyum khasnya memperkenalkan gadis chubby yg ada di sampingnya. Galang.
"Tu- tunangan?"gadis blonde itu serasa igin pingsan karna sakit yg tiba2 menerjang perasaanya.
"Ya, maaf sebelumnya aku gak bilang sma kamu. Soalnya pertungannya di adakan secara keluarga saja" ungkap Galang dgn cengirran yg membuat Nayla menyikut perutnya.
"Kamu ini, masa sampai lupa mengundang sahabat kamu sendiri ke acara pertunangan kita" Nayla mentapa kesal Galang lalu beralih pada Thea yg masih tidak percaya akan hal ini
"Maafin Galang ya,"ucap Nayla lembut
"I-iya gpp"jawab gadis blonde itu dgn gemetar
"Jadi kita kesini mau foto pre-wedding. Soalnya aku dan Nayla akan segera menikah"
Deg! Jantung itu ingin mati saja. Kenapa harus sekarang? Kenapa di saat Thea amat mencintainnya, dia harus mengatakan itu? Kenapa tidak nanti saja saat acara pemakamannya saja pemuda itu mengatakan hal ini? Sakit di hatinya makin menjadi dan tanpa dia sadari air kepedihan berusaha keluar dari mata indahnya itu. Tidak! Thea, kau harus tahan, harus kuat. Jangan menangis didepannya. Gadis itu menyemangati dirinya sendiri.
"Oke, aku akan dgn senang hati memotret pasangan baru ini" Jawabnya dgn senyuman indah terukir dibibirnya. Lalu dia menangis sejadi jadinya saat kedua org yg sukses menyakiti perasaanya itu pergi setelah pemotrettan nya selesai.
"Ibu..hiks Thea rindu ibu. Tolong Thea,bu hiks" isak gadis itu. Lalu dia melangkah keluar menyusuri jalan gelap yg tengah diguyur hujan itu Dgn air mata yg tak bisa berhenti...
"Tuhan, tolong aku" kata gadis itu dlam benaknya

Bersambung

" Aku Ikhlas "Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang