Part 1

175 69 15
                                    

"Elif lo ga liat Reno nembak Yasmin di tengah lapangan?"

"Omg betapa so sweetnya dia, dengan gantlenya menembak Yasmin di tengah lapangan dengan membawa bucket bunga, boneka teddy bear dan membawa teman-temannya untuk menyoraki "terima-terima", so sweet ya Yan?

"Perasaan ya Lif, kalo gue liat-liat Yasmin ga suka sama Reno deh, kok bisa ya Reno kepincut, apa jangan-jangan..."

"Aneh ya? Gue yang berjuang mati-matian sayang sama Reno, sedangkan Yasmin yang ga suka Reno tapi dia beruntung bisa dapetin cinta Reno"

"Ya cinta memang terkadang se-aneh itu"

Elif menarik selimutnya kembali saat jam masih menunjukkan pukul 02.00 dini hari, dia terbangun gara-gara mimpi buruk yang menghantuinya dimana orang yang dia cintai akan dimiliki seseorang.

Elifiana Agatha salah satu seorang pelajar SMA Taruna Wijaya murid kelas 3 jurusan Ipa. Anak dari Ny. Defni Brawijaya dan Tn. Rizal Brawijaya keturunan bangsa Indo-Turki berambut sedikit pirang, mata berwarna coklat muda, dan hidung yang mancung. Ia terlahir dari anak golongan atas yang hidup serba tercukupi. Sungguh lengkap hidupnya.

Namun jika masalah cinta Elifiana mundur, cinta tak seindah seperti hidupnya. Ia memilih untuk diam, mengagumi dan melihat dari kejauhan, lalu mendokakan secara diam-diam.

Entah apa yang menjadi penghalang Elif untuk tidak menyatakan cinta, entah karena ia perempuan lalu ia menahan egonya karena gengsi. Namun dijaman sekarang perempuan atau laki-laki menyatakan cinta sudah biasa.

"Nyatakanlah sebelum terlambat, jika sudah diambil orang, lo bakal ngerasain kehilangannya"

-

Jam menunjukkan pukul 05.00 pagi Elif terbangun dari tidurnya, alarmnya setia membangunkannya setiap pagi tanpa rasa lelah((:

Elif mengguyur tubuhnya dengan air dingin yang cukup membuatnya mengggigil namun ia sudah terbiasa dengan hal itu, mandi dengan sangat pelan-pelan bak seorang putri solo yang sedang berjalan, dibutuhkan waktu 30menit untuk ia menyelesaikan mandinya.

Ia sudah siap dengan seragam putih abu-abunya, ia tak lupa membawa tas jansport pinknya.

Elif menuruni tangga rumahnya satu-persatu untuk menuju meja makan, sudah rutinitas keluarga Brawijaya melakukan makan pagi bersama.

"Pagi Sayang" sapa mama Elif sambil mencium pipinya dengan membawa sop yang akan disajikan dimeja makan.

"Pagi ma, pa, dan kak Riana" sapa Elif memecahkan keheningan.

Elif mempunyai kakak kandung yang bernama Adriana, umur mereka berbeda 2 tahun, Sekarang Adriana kuliah di Universitas Indonesia jusuran kedokteran yang baru saja memasuki semester ke 5, ia sering mengeluh pada Elif tentang mata kuliahnya yang menjadikan Elif semakin tidak mau masuk jurusan kedokteran, apalagi ia tak mempunyai mental untuk melihat darah berceceran dilantai.*kurasacukup*

"Elif hari ini bawa sepeda motor?" tanya mama Defni

"Iyalah ma, kan Elif udah ga bawa motor selama 3 hari, sekarang waktunya Elif bawa motor buat jemput Diyan" jawabnya dengan mengambil beberapa lauk pauk yang tersedia dimeja makan.

"Ok, hari ini kamu mau bawa minum apa biar mama buatkan sekarang"

"Milo aja, ma sama bawa roti gandum ya aku lagi pingin nih kalo makan sekarang kenyang" rayu Elif

Sungguh beruntung Elif mempunyai mama seperti mama Defni, ia selalu perhatian kepada anak-anak dan suaminya. Ia memiliki berjuta-juta kesabaran dan kasih sayang untuk kedua buah hatinya. Ibu yang baik, ramah, sabar, dan ibu terbaik didunia yang Elif dan Riana miliki. Defni menjalankan perannya dengan baik walaupun ia wanita karir ia tak melupakan tanggung jawabnya sebagai istri dan ibu dari Elif dan Riana. Meskipun buah hatinya sudah dewasa ia tetap tak melupakan tugasnya untuk memberikan perhatian-perhatian kecil.

-

Sekolah sudah cukup ramai saat Elif dan Dianita sampai disekolah.

Hari ini adalah hari kamis yang melelahkan bagi murid-murid SMA Taruna Wijaya dikarenakan pulang sekolah ada pelajaran tambahan.

"Yan gue kemaren mimpi Reno nembak Yasmin di tengah lapangan" ucap Elif menceritakan mimpi yang dialaminya semalam

"Sepertinya mimpi lo bener, kan Yasmin sama Reno deket"

"Ih elo, tapi di mimpi gue mereka ga deket yan" jawab Elif tak terima jika Reno beneran jadian sama Yasmin

"Hanya waktu yang bisa menjawab" ejek Diyan.

Dianita adalah sabahat Elif yang kerap dipanggil Diyan, teman satu-satunya di SMA ini yang selalu baik padanya, 2,5 tahun suka duka mereka lewati bersama sudah banyak kenangan indah yang mereka lakukan. Mungkin jika ada event tentang sahabat di sekolah ini mereka akan menang, mereka benar-benar best friends goals.
Meskipun mereka sering bertengkar gara-gara masalah sepele tidak ada niatan Elif buat ninggalin Diyan, ia bener-bener menyayangi Diyan seperti menyayangi Riana kakak kandungnya.

-

Raut-raut wajah murid XII Ipa 3 menegang saat guru fisika yang sangat amat killer memasuki ruang kelas tersebut, bagi Elif melihat guru fisika ini seperti melihat kecoa sedang terbang bener-bener menakutkan apalagi hari ini ada ulangan harian. Elif hanya pasrah dengan nilainya nanti, dia benar-benar tidak menyukai pelajaran fisika.

"Siap anak-anak, semua barang yang ada dimeja dimasukkan dalam tas. Cukup keluarkan satu lembar kertas dan alat tulis seperlunya"

"Siap bu" seru murid-murid XII Ipa 3.

-

Jam istirahat pun tiba, Elif dan Diyan memutuskan untuk pergi ke kantin.

Namun ditengah-tengah perjalanan Elif melihat sosok yang benar-benar dikenalnya yaitu Reno dan Yasmin.

"Balik aja yuk Yan, gue ga sanggup liat mereka berdua"

"Loh kan mimpi lo akan jadi kenyataan"

Elif kembali menuju kelas dengan raut wajah bt, ia melihat Reno dan Yasmin makan berdua kantin. Elif terbakar cemburu, sangat amat cemburu. Ia benar-benar ketakutan jika mimpinya benar-benar terjadi:')

Ini adalah cerita pertamaku, di part ini masih perkenalan tokoh-tokoh. Semoga menikmati jangan lupa vote dan comment ya agar aku bisa lebih baik. Thx

You are My FlashlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang