Author_PoV
Hari yang cerah mengawali hari pertama Prilly untuk menimba ilmu di Jakarta High School (JHS).
Awan putih hilir mudik tampak mulai bergerak mengikuti poros bumi.Langit terlihat begitu cerah,dihiasi dengan cahaya sinar matahari yang menyongsong seluruh bagian bumi.Tak lupa pula dengan suara merdu dari kicauan burung yang silih berganti,menambah suasana pada pagi hari ini semakin sempurna.Jam telah menunjukkan pukul 06.30,dan kini Prilly telah siap dengan setelan seragam barunya yang mendominasi warna abu-abu itu.Ia tersenyum memandang pantulan dirinya yang begitu serasi mengenakan seragam barunya tersebut.
Setelah puas memuji dirinya sendiri,Prilly mulai melangkahkan kaki mungilnya menuju ke ruang makan yang mungkin sudah terdapat kedua orang tuanya beserta kak Kevin dan kak Kirun di sana.Senyum terus mengembang di bibir indahnya itu,dan tak jarang pula gadis bermata hazel tersebut sesekali bersenandung dengan cerianya sesuai dengan suasana hatinya saat ini."Pagi semua!!"Sapa Prilly diiringi senyuman indah yang terukir di bibir tipisnya itu.
"Pagi!!"Jawab Bunda Ully beserta kak Kirun dan kak Kevin dengan serempak.
"Bun,Ayah mana??"Tanya Prilly seraya menarik sebuah kursi yang berada tepat di samping kak Kirun,kakak keduanya itu.
"Biasa lahh Prill,ada meeting mendadak jadi berangkat lebih awal tadi"Jawab Bunda Ully dan dibalas anggukan paham dari Prilly.
Hening.
Tak ada lagi percakapan antara keluarga harmonis ini.Yang terdengar hanya suara dentingan sendok dan sesekali suara merdu dari kicauan burung yang silih berganti.
"Eh dek,lo mau berangkat sendiri atau nebeng di gue??"Tanya Kirun pada Prilly yang tampak sedang asik melahap roti tawarnya dengan lahap sekaligus memecahkan suasana awkward di antara mereka ini.
"Gue berangkat sendiri aja Bang,lagi pula gue udah gede kok!!"Jawab Prilly yang telah menghabiskan rotinya itu dan kini sedang meraih segelas susu putih sebagai penutup sarapannya pada pagi ini.
Setelah meneguk susunya sampai habis,Prilly pun memutuskan untuk pamit pergi menuju ke sekolah barunya yang terletak tak jauh dari rumahnya itu."Eh Bun,aku berangkat dulu yahh..takut telat!!"Pamit Prilly seraya mencium punggung tangan Bundanya itu sebelum ia berangkat pergi.
"Kirun ama Kevin juga yahh Bun!!"Susul Kirun dan Kevin yang juga tak lupa mencium punggung tangan Bunda mereka tersebut.
"Eh Prill,tunggu!!"Sahut mereka dengan serempak sambil menyamakan langkah kakinya dengan Prilly.Prilly tampak tak menggubris sahutan kedua kakaknya itu,ia tetap terus berjalan tanpa memperdulikan Kirun dan Kevin yang tak berhentinya menyahuti namanya.
"Assalamualaikum Bunda!!"Teriak Prilly,Kirun,dan Kevin dengan serempak sebelum benar-benar menghilang dari balik pintu masuk rumah.
Karena tak ingin membuang waktu berlama-lama,sesegera mungkin Prilly melangkahkan kaki mungilnya menuju ke mobil lamborgini putih yang diberikan ayahnya tahun lalu tepat di saat ulang tahun Prilly yang ke 19 tahun.
Kirun dan Kevin pun juga begitu,Kirun berangkat dengan lamborgini birunya sedangkan Kevin dengan bmw sport hitamnya.
Dengan kecepatan diatas rata-rata,tiga bersudara itu mulai melajukan mobil mereka,membelah jalanan ibu kota Jakarta yang nampak mulai ramai dengan aktivitas penduduk Jakarta yang dikenal hiperaktif.Dengan keahlian mengemudi yang telaten,mereka melajukan mobil mereka masing-masing layaknya seorang pembalap profesional pada umumnya.*****
Brummm
Brumm
BrummTiga mobil mewah itu terparkir rapi di koridor Jakarta High School yang sangatlah luas.
Dengan perlahan Prilly,Kirun,dan Kevin turun dari atas mobil mereka masing-masing, membuat semua mata tertuju pada mereka semua.Prilly bersender di mobilnya,begitu pula dengan Kirun dan Kevin.
Prilly yang merasa diperhatikan tiba-tiba saja menjadi risih dengan tatapan para murid itu.Tak jarang pula ia mendengar pujian dan makian dari mereka semua yang membuat telinga Prilly menjadi memanas.
"Kak,risih gue diperhatiin kayak gini!!"Omel Prilly yang tak tahan lagi terus diperhatikan oleh seluruh murid JHS.
KAMU SEDANG MEMBACA
90 Days With You [New Version]
FanfictionDi setiap hubungan pasti akan ada cobaan Di setiap cinta pasti akan ada kesakitan Di setiap kesalapahaman pasti akan ada penyesalan Dan di setiap pertemuan pasti akan ada perpisahan -Ali&Prilly-