Mila_PoV
"Prilly!!"
Kututup mulutku tak percaya menemukan sahabatku ini dengan kondisi yang dapat dikatakan sangatlah tragis.Tanpa sadar buliran air mata menetes dari pelupuk mataku,sesungguhnya aku tak sanggup melihat kondisi Prilly seperti ini.Bibirnya pucat pasi,wajahnya sangatlah lesu dan tampak kelelahan,ditambah lagi dengan cairan merah kental yang mengalir di hidungnya membuatku menjadi iba.Aku bingung,ada apa sebenarnya dengan Prilly?Kutatap nanar tubuh mungilnya yang dibopong Ali menuju ke uks.Sungguh,aku tak sanggup menatapnya seperti itu.Aku jadi teringat Jessica,kakak pertamaku yang kini susah tiada.Tanpa sadar air mataku semakin deras mengalir ketika mengingat kejadian pahit 2 tahun yang lalu.
Flashback
"Kak,kapan sampainya sih??"Gerutuku yang mulai bosan di dalam mobil bersama kak Jessica yang sedang fokus dengan stir dan jalanan di depannya.
Saat itu aku masih berumur 17 tahun dan kami sekeluarga berencana ingin merayakan liburan kami di puncak."Kamu sabar dong Mil,ini entar lagi nyampe kok!!"
"Huh,aku sudah tak sabar ingin bertemu mama dan papa di puncak kak..."
Yah,aku sudah tak sabar bertemu kedua orang tuaku di puncak.Aku sangat merindukan mereka selama 2 tahun tak berjumpa.Bukan waktu yang singkat bukan??Itulah sebabnya aku ingin segera bertemu mereka sebelum mereka kembali ke Ausie lagi.Jarang lohh moment seperti inu bisa di didapatkan.
"Iya iya,ini juga kakak ngebut Mil...bawel banget sih lo!!"
Aku hanya bisa memanyunkan bibirku mendengar ucapan kak Mila tersebut.Huh,anak itu memang selalu menang adu bacot denganku.
Namun fikiranku tiba-tiba buyar ketika sebuah truk melaju dengan kecepatan tinggi dan siap menghantam mobil yang kami tumpangi."Awas kak!!"
Mendengar teriakanku,sesegera mungkin kak Jessica membanting stir ke kanan hingga mobil kami tergelincir ke dalam jurang.Kepalaku serasa berdenyut,namun berusaha ku tahan.Kulirik kak Jessica yang keadaannya sangatlah tragis.Di sekujur tubuhya penuh luka,belum lagi darah yang mengalir deras dari kepalanya.
"Kak,bangun kak!!"
Tiba-tiba saja mobil bergoyang menandakan akan segera tergelincir jauh ke dalam jurang.Aku panik,takut,dan khawatir.
Namun tiba-tiba saja kak Jessica sadar,lebih tepatnya setengah sadat karena kondisinya yang parah.Aku menangis,menangis sekencang-kencangnya.Tak jarang pula aku berteriak meminta tolong,berharap akan ada yang mau menolong kami.
Kak Jessica tersenyum kearahku,kemudian menaruh jari telunjuknya di depan bibirku membuatku otomatis berhenti berteriak."Keluar Mil,biarkan kakakmu yang jatuh ke jurang..carilah pertolongan!!"Lirih kak Jessica membuatku menangis sekencang-kencangnya.
"Ngak kak,aku ngak mungkin ninggalin kakak!"
"Mila...masa depan Mila masih panjang,Mila keluar yahh...cepat,sebelum mobil ini jatuh!!"
"Tapi kak..."
"Mila,mila turutin kata kakak,Mila jadi anak yang kuat yahh...jangan cengeng,jadi anak yang tegar!!"
"Kakak tuggu sini yahh...Mila bakal cari pertolongan!!"
Aku pun keluar dari dalam mobil dengan terpaksa kemudian mendaki ke atas dengan pelan-pelan karena jurang yang curam.
Setelah berhasil lokos dari jurang,aku mulai berteriak mencari pertolongan,berharap ada seseorang berbaik hati yang akan menolongku dan kak Jessica.Brukk
Suara hantaman yang sangat keras itu disertai suara ledakan yang sangatlah keras membuatku otomatis berbalik ke belakang.Mataku membulat sempurna,air mataku mengalir dengan derasnya.Mobil yang berisi kak Jessica di dalamnya meledak tepat di hadapanku.Aku menangis,terus menangis menumpahkan kesedihanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
90 Days With You [New Version]
أدب الهواةDi setiap hubungan pasti akan ada cobaan Di setiap cinta pasti akan ada kesakitan Di setiap kesalapahaman pasti akan ada penyesalan Dan di setiap pertemuan pasti akan ada perpisahan -Ali&Prilly-