Knock, knock.Knock, knock.
"Shit! Siapa sih yang bertamu pagi-pagi begini?" Lagi-lagi tidurku terganggu oleh hal-hal kecil yang tidak penting. Biasanya, aku selalu bangun karena bunyi ketukan pintu pengantar susu, tapi aku sudah tidak memesan susu untuk 2 minggu kedepan.
Aku beranjak dari kasurku untuk mengetahui siapa yang berada di luar apartementku. Sambil berjalan aku melirik jam dindingku. 05:45.
"Hffft!" Aku mendengus kesal.
Akupun menyempatkan untuk melirik kaca di ruang tamuku, untuk melihat apa yang aku kenakan ditubuhku. T-shirt putih polos dan celana super-pendek yang biasa aku pakai untuk olahraga plus muka bangun tidurku.
Pintu apartementku, ku buka dengan cepat, berharap aku bisa cepat kembali ke kasur dan melanjutkan tidur. Betapa terkejutnya aku saat melihat siapa pelaku yang mengetuk pintu apartementku!
"Nash?"
Dia tersenyum lebar dengan tangan yang sibuk memegang sebucket besar bunga mawar merah!
"Morning gift, baby girl" Dia mengedipkan sebelah matanya. Oh aku tak menyangka yang tadi membuat tidurku terganggu sekarang malah membuatku senang!
"Nash, apa yang kau lakukan pagi-pagi begini? Bunga itu untukku?" Aku menjawabnya dengan pipi yang blushing sempurna!
"Oh, apakah itu jawaban yang pantas untuk ucapan morningku?" Dia mengkerutkan dahinya. "Yes, this is for you, baby girl" Tangannya terulur untuk memberikan bucket bunga tersebut.
Aku mengambilnya dengan senang hati dan memeluknya dengan erat. "Nash, thankyou for this! Morning and i love you" Memberi kecupan di bibirnya akupun segera melepaskan pelukanku.
Dia tersenyum bahagia melihat reaksiku. Aku menarik tangannya agar dia mengikutiku untuk masuk ke dalam apartement dan dia menutup pintu dengan kakinya. Aku meletakan bucket bunga itu dikamarku, sedangkan dia duduk di sofa ruang tamuku.
"So, apa yang mendorongmu untuk datang pagi-pagi begini? Dan dalam rangka apa kau memberiku bunga tadi?" Aku bertanya sambil menatap dia yang sedang asyik duduk di sofa.
"Ngga ada apa-apa, babe. Aku hanya ingin membuat pagimu bahagia saja"
"Dan kau berhasil, babe." Aku meletakan bokongku untuk duduk disampingnya. Dan segera menyalakan televisi untuk mencari channel yang cocok untuk kita tonton.