Hampir 1,5 tahun sudah aku bersekolah di sini, namaku Arasyida Maika zuhaira, biasa di panggil zuhaira, umurku 16 tahun, aku bersekolah di salah satu SMK favorit di daerah Bogor, mengambil jurusan Tata Boga sesuai keahlian ku, wajahku tidak cantik maupun manis, mata sipit dengan warna kulit kuning kecoklatan, juga mengenakan hijab.Hari ini adalah hari terakhirku menjalani Pkl di salah satu hotel di jakarta sebagai cook helper, dan beruntungnya aku, pihak hotel bersedia merekrut ku sebagai cook helper di situ, tentu aku menerima tawaran tersebut, hitung-hitung membantu biaya kehidupan keluargaku.
Saat ini jam 7 malam, aku sedang bersiap-siap untuk pulang ke kost-an.
Aku sedang menunggu angkutan umum, di halte dekat hotel tersebut, setelah menunggu beberapa menit angkutan yang kutunggu pun datang, aku segera menaikinya.
Di perjalanan aku hanya memainkan handphone-ku, sekedar chat dengan temanku yang juga hari ini akan pulang, dan seminggu lagi kembali ke sekolah.
Sesampainnya di kost-an aku segera mengemas barang-barangku untuk di bawa pulang esok hari, setelah itu pergi keluar untuk menemui ibu pemilik kost-an, untuk membayar biaya kost dan izin pulang.
"Assalamualaikum, Bu Lina" ucapku saat memasuki rumahnya.
"Waalaikumsallam, masuk aja ra" ucap bu lina menjawab salamku, lalu menyuruhku masuk kerumahnya.
"Duduk dulu, mau minum apa?" Tanya bu lina lagi.
"Enggak usah repot-repot bu, cuman mau bayar kost-an doang sama mau pamit pulang"
"Yaudah, udah selesai pkl-nya?"
"Iya bu, kan udah 4 bulan" sambil menyerahkan uang biaya kost-an.
"Gitu toh, yaudah istirahat aja sekarang, hati-hati ya besok pulangnya, yang rajin belajarnya, makasih ya ra" ucap bu lina sambil menenerima uang tersebut.
"Iya bu, sama-sama, pamit dulu ya, asalamualaikum"
"Waalaikumsallam"
Setelah itu aku menutup pintu rumah bu lina, dan berjalan kembali ke kamar kost-an ku.
Cahaya matahari telah mengintip melalui celah gorden kamarku, aku segera membersihkan diri, setelah selesai melaksanakan ibadah subuh.
Hari ini aku begitu bersemangat, bagaimana tidak, hari ini aku akan pulang kerumah, bertemu dengan kedua orangtua-ku, juga kakak-ku yang begitu protektif, betapa rindunya aku dengan mereka.
Setelah mandi dan sarapan, aku menghubungi ibuku, untuk memberi kabar bahwa aku akan pulang hari ini.
Setelah dering ketiga, akhirnya ibuku mengangkat telponnya.
"Assalamualaikum, ibu"
"Waalaikumsallam, akhirnya kamu telpon ibu juga, kemana aja kamu ga ngabarin ibu sebulan?"
"Maaf bu, zuhaira ga sempat, hari ini zuhaira pulang bu"
"Iya gapapa nak, mau pulang jam berapa kamu? Abangmu nih udah cerewet nanyain kamu terus"
"Jam 9 an nanti aku berangkat, hehehe cieee.. abang kangen sama aku ya bun"
"Iya tuh kayanya, uring-uringan mulu tiap hari nanyain kamu, yaudah hati-hati ya nak"
"Iya bu, assalamualaikum"
"Waalaikumsallam"
Setelah menelpon ibuku, aku makin tidak sabar untuk pulang kerumah.
Aku segera mengeluarkan barang-barangku dari kost-an, setelah memesan taksi, aku menunggunya di luar di temani bu lina, di kost-an aku tidak memiliki teman, karena aku jarang keluar kost-an.
Aku sudah di depan rumah, dan sedang menuruni barang bawaanku, setelah membayar aku segera berjalan memasuki pelataran rumah. Setelah memencet bel rumah, abangku lah yang membukakan pintu, hari ini minggu, jadi abangku tidak sekolah.
"Dekk! Lo jahat banget ya sama gue, ga pernah ngabarin" teriak abangku, sambil memelukku.
"Lo ga kangen apa sama gue? Tempat kost ga pernah di kasih tau, chat gue ga pernah di bales, di sana lo gak kenapa-kenapa kan? Penyakit lo gak kambuh kan?" Tanya abangku lagi berturut-turut.
Ya ini lah abangku tercinta, begitu sayang, peduli, dan begitu overprotektif terhadapku.
Namanya Arasyid Mardafi Zahran, abangku ini memiliki wajah yang tampan, beda dengan ku, kulitnya tidak begitu putih, namum juga tidak kecoklatan sepertiku, matanya sipit, alisnya tebal, hidung mancung, most wanted di sekolah pula, abangku ini masih kelas 3 SMA. keluargaku biasa memanggilnya Rasyid, inisial namaku dengan bang Rasyid ini sama lohhh."Bang Rasyid, kasih zuha masuk dulu napa,baru juga sampe" ucapku setengah jengkel.
"Hehehe, iya ya maaf abang lupa, ayo masuk" setelah di persilahkan masuk, aku langsung duduk di sofa.
"Bang, ayah sama ibu kemana?" Tanyaku.
"Lagi keluar bentaran, eh pertanyaan abang yang tadi belum di jawab"
"Ohh, lupa tadi nanya apa aja" ucapku memasang tampang memelas.
Abangku hanya mendesah malas lalu bertanya kembali.
"Lo ga kangen sama gue?"
"Beuhh, bukan kangen lagi bang, susah di deskripsiin rasa kangennya" ucapku, lalu memeluk abangku.
"Terus kenapa chat abang ga pernah di bales, atau di baca?"
"Aku bener-bener ga sempet cuman buat sekedar megang hp doang, jam 6 udah berangkat, jam 8 malem baru pulang, abis itu langsung tidur, kalo minggu kan bikin kue buat jualan"ucapku menjelaskan.
"Yaampun sibuk banget, jualan? Emang uang yabg dikirimin ibu kurang?" Tanya-nya lagi.
"Engga sih, lebih banyak banget malahan, ya itung-itung tambahan uang jajan lah"
"Duh kamu itu jangan capek-capek deh, penyakit kamu sempet kambuh ga disana?"
"Alhamdulillah, engga pernah bang"
"Yaudah makan gih sana terus istirahat, oh ya badanmu kurusan ya?"
"Oke, hehehe iya, 4kg"
"Astaga, badan udah tinggal tulang, kaya tengkorak hidup aja kamu tuh"
Aku mencebikkan bibir setelah mendengar penuturan kata dari abangku tersebut, lalu segera membawa barang bawaanku ke kamar ku diatas, meninggalkan abangku.
Yakk, gimana? Jelek ya? hahaha, maafkan pemilihan kata ku yang kurang bagus itu, yang baca jangan lupa voment nya yaa...
Rl's
28 Desember 2015
KAMU SEDANG MEMBACA
Who I will choose?
Randomdihadapkan dengan 2 pilihan dan diminta untuk memilih salah satunya memang hal yang sulit, belum lagi keduanya hampir sama dan sesuai dengan apa yang ingin kamu pilih, tapi bagimana? bagaimana bila tidak bisa memilih keduanya? bukan barang yang bisa...