Brilian Legacy

40 3 0
                                    

Episode 21
Brilian Legacy

****************

Bang...bang...Go Eun Sung!", Hwan menggedor-gedor pintu rumah Eun Sung.
Eun Sung terperanjat. Dia membuka pintu rumahnya. Hwan menerobos masuk dan rubuh ke lantai kamar bersama Eun Sung. Mukanya persis di atas muka Eun Sung. Eun Sung berusaha mengangkat badan Hwan yang mabuk.
"Hey, mau apa kau masuk kamarku", Eun Sung benar-benar kaget.
"Kamu yang terlebih dahulu masuk (ke dalam hatiku) tanpa permisi. Dan sekarang kamu menolak hadiah kecilku?!", kata Hwan setengah sadar sambil menyerahkan kalung itu kembali ke tangan Eun Sung.
Setelah itu Hwan langsung tergeletak tak sadarkan diri.
Eun Sung tak berani menelepon Jun Se ataupun Nyonya Oh.
Seung Mi menelepon Hwan. Eun Sung mematikan hpnya (bagus!)

Eun Sung akhirnya membiarkan Hwan tidur di kasurnya (futon kalo kata orang Jepang) dan menyelimutinya . Dia sendiri begadang mengerjakan proposalnya sampai dini hari. Dia memegang dan memperhatikan kalung hati pemberian Hwan. Lalu dia memandangi wajah Hwan. Dia ingin menyentuh wajahnya, tapi urung karena Hwan mengeliat.

Eun Sung tertidur di meja. Hwan sadar, dia kaget saat tahu dia ada di kamar Eun Sung. Hwan akan pergi, tetapi dia melihat Eun sung tertidur sambil memegang kalungnya. Hwan tak tega, dia menyelimuti Eun Sung. Dia duduk bersandar dan memperhatikan wajah Eun Sung.

Hwan tertidur, dan ketika sadar dia tengah berselimut dan hari sudah pagi. Eun Sung pun sudah tidak ada. Eun Sung meninggalkan pesan untuknya agar mengunci pintu jika pergi. Eun Sung juga telah menyiapkan sikat gigi dan sarapan pagi untuknya.Sarapan paginya tertata manis dan lengkap nasi, sup, sayuran dan kimchi...(so sweet)
Hwan membayangkan apa neneknya juga pernah tinggal di tempat yang sempit namun hangat ini. (Satu ruangan kecil merangkap tempat tidur, ruang serbaguna plus dapur...compact)/

Seung Mi terbangun di pagi hari. Dia mengecek HPnya, tetapi tidak ada tanda-tanda telepon dari Hwan. Dari Jung dia akhirnya tau bahwa Hwan tidak pulang ke rumah semalam. Dia cemas (instinct Seung Mi bagus juga)

Eun Sung sedang mengelap pintu kaca restoran ketika dia melihat Hwan datang (baju ga ganti rambut acak-acakan hayo keliatan banget ga pulang semalem!). Hwan mau minta maaf kejadian semalam. tapi Eun sung malah memarahinya
"Kalau aku lebih kuat tentu aku mengeluarkanmu dan membiarkan kamu tidur di luar!" (beneran marah atau malu nih... ehm)
"Kalau memang kamu sekesal itu mengapa kamu menyelimutiku, menyiapkan sikat gigi dan sarapan pagi untukku?", balas hwan..(nah lo!)
"Mmm...karena... kamu adalah cucu nenek!", Eun Sung membela diri.

Eun Sung dan managernya sendang membicarakan proposal penawan untuk suatu tender. Manager memintanya langsung melaporkannya ke CEO Jang di kantor pusat.
Seung Mi sempat mengintip proposalnya ternyata itu proyek Eun Sung dan Hwan untuk tender di luar kota.

Hwan pulang ke rumah. Nyonya Oh khawatir Hwan akan dimarahi nenek karena kemaren malam ga pulang.
Hwan menemui nenek di kamarnya. Nenek masih memajang bunga dari Hwan.
Nenek menegurnya 
"Kamu boleh makan di mana saja tetapi tidak boleh tidur di mana saja. Semabuk apapun kamu harus pulang!"
Hwan minta maaf dengan sopan dan berkata dia mabuk sampai tertidur (ga kayak dulu selalu ga sopan dan memberontak)
Hwan bertanya alasan nenek masih menerima Eun Sung bekerja, dia merasa nenek percaya pada Eun Sung dan ingin tau alasannya. Nenek bercerita kesannya terhadap Eun Sung selama 7 hari tinggal bersamanya.
Eun SUng orang yang penuh kasih sayang/kepedulian sampai rela memberikan semua yang dia punya untuk orang lain, padahal dulu Eun Sung juga miskin dan kelaparan. Setiap orang punya rasa simpati tetapi jarang yang penuh kasih dan kepedulian.
"Tetapi memang jadi lain ceritanya kalau dia ternyata telah mengenalku", nenek kembali ke kasus pengakuan (pemfitnahan!) dari Sung Hee.
Hwan masih bingung.
"Kamu sekarang telah bersamanya lebih lama. Tentu kamu yang mengenal dia lebih dalam dariku. Gunakan hati kecilmu", kata nenek.

Brilian LegacyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang