Shadow

19 2 0
                                    

Author POV
You walking to the room
So perfect but unaware

Sambil mencari handphonenya Andre melihat jam di nakas dan berfikir siapa yang menelfonnya malem-malem gini.

"Halo"

"Dia selingkuh Ndre"

Tanpa melihat siapa penelpon tersebut Andre sudah tau itu siapa. Disa.

"Lagi?"

"Dia bilang dia bosen gue cuekin pas UTS kemaren"

"Lo dimana?" Andre mencari kunci mobil yang tadi ia lempar dengan sembarangan

"Di mall deket kampus"

"Jam segini?"

"Iya. Rencananya hari ini gue mau shopping karna ada midnight sale, tapi tadi gue ketemu Rafi lagi jalan sama ade kelas Ndre. Dan tadi kita ribut, rasanya gue gak punya muka lagi disini."

"Tunggu situ, gue kesana sekarang"

Tanpa menunggu jawaban dari Disa, Andre langsung memutuskan sambungan dan mengemudikan mobilnya ke mall deket kampusnya itu. Entah udah kali ke berapa dia jemput Disa setelah berantem dengan pacarnya. Berkali - kali Andre menasehatinya untuk pisah dari cowo brengsek itu, tapi berkali - kali juga Disa meyakinkan Andre bahwa Rafi mencintainya, tanpa tau ada yang jauh lebih mencintainya.

Tanpa membuang-buang waktu Andre langsung memarkirkan mobilnya setelah 30 menit melewati jalan yang cukup kosong. Ia langsung masuk ke salah satu toko yang cukup besar di mall tersebut. Ia yakin Disa disana.

Ia menemukan Disa tertidur di salah satu kursi tunggu yang ada di toko itu. Sangat jelas terlihat air mata di ujung matanya.

"Dis Dis gue harus berapa kali lagi ngasih tau ke lo kalo dia gak pantes buat lo?" karena tidak tega embangunkan Disa, Andre mencoba untuk menggendongnya sampai ke mobil, tentu saja sambil menahan malu karena beberapa pasang mata yang melihat ke arah mereka.

"Ja..hat Rafi ja....hat"

"Bahkan di mimpi lo aja dia bikin lo nangis Dis."

Ia mengemudikan mobilnya menuju apartmen di daerah Jakarta Timur, apartmen Disa. Disa memang tinggal sendiri, orangtuanya sibuk mengurusi bisnis keluarga mereka. Bagi Disa tinggal di rumahnya gak ada bedanya dengan tinggal di apartmen. Sendirian, kesepian, saat merasa seperti itu ia akan kembali mengingat peristiwa di masa lalunya. Sesuatu yang ia tutupi dari orangtuanya.

Setelah sampai di apartmen Disa, Andre langsung menekan 4 digit angka yang sangat dia hafal. Tanggal lahir Disa. Ia memasuki kamar Disa dan langsung menempatkan Disa diatas tempat tidur kesayangannya.

Sejenak dia hanya berdiri memandangi sahabatnya. Sahabatnya sudah jauh berubah, tapi perasaan terhadap sahabatnya tetap sama. Tidak, sekarang jauh lebih besar.
Ia membungkuk dan membisikkan sesuatu. Ia takut ada yang mendengarnya dan mengetahui rahasia terbesarnya.

Disa POV

Hal pertama yang gue lakuin saat bangun tidur adalah meraba kasur gue. Gue yakin kalo semalem gue tidur di kursi tunggu toko kesayangan gue. Apa itu mimpi ya? Berarti yang tentang Rafi itu juga mimpi dong? Syukurlah. Itu adalah mimpi terburuk kedua gue di minggu ini setelah mimpi tentang Andre yang ninggalin gue selamanya. Gue inget banget gue sampe harus nampar pipi Andre berkali-kali buat ngeyakinin kalo dia masih hidup.

Hal kedua yang gue lakuin tentu aja ngecek hp, kali aja ada pesan dari Rafiku tersayang hihihi.

1 pesan dari Si Kucrut Andre
Selasa, 29 Desember 2015
07:30

ShadowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang