A-A:: Freedays

363 18 13
                                    


Arum POV

"Aga,"

"Hmm,"

"Jangan hmm hmmm aja napa"

"Iya,apa?" Gue liat Aga mengambil nasi untuk piringnya. Gue udah selesai makan. Tinggal dia yang makan. Jadi gue liatin dia makan aja. Btw ini yang masak buat sarapan semuanya Aga lho. Gue cuma bantuin ngiris bawang putih, itu aja gak selesai. Karena gue udah mengeluarkan airmata. Deres pake banget.

"Hari ini kan libur. Gue free. Lo juga gak kerja kan? Berarti kita sama sama free. Gimana kalo kita jalan jalan?"

"Emang nya lo punya tujuan?"

"Banyak. Gue mau ke pantai. Kalo enggak ke mall. Terus gue mau ke rumah Mama. Boleh ya ya?"

"Yang terakhir boleh"

"Kenapa yang satu sama dua gak boleh?"

"Karena hobi shopping itu gak baik. Lo jadi lupa waktu. Foya foya terus ngabisin duit"

"Terus ngapain dong seharian di rumah doang? Gue.bosen.tau"

"Beresin rumah?"

"Hah? Apa?! Beresin rumah? Maybe Nyuci, nyapu, ngepel semacam itu maksud lo?"

"Thats right,"

"Ohmygod"Arum tepuk jidat.

"Menurut gue itu lebih seru ketimbang lo belanja belanja di mall. Yang kedua, lebih bermanfaat" Aga tersenyum menang sementara Arum sudah menekuk wajah menjadi 5 lipatan.

:::::

Author POV

Arum dapet tugas ngepel. Tadinya dia mintanya nyapu aja. Tapi bukanya bersih malah rambut ijuknya rontok semua. Entah di gigitinya atau di guntinginya. Aga kebagian nyapu sama motong rumput halaman depan.

"Agaaaa awasss itu masuh licin tau!" Arum memperingati Aga yang baru aja mau masuk rumah sambil bawa gunting rumput.

Bruuukk!

"Kan gue bilang masih licin Ga," Arum menjulurkan tangannya berniat mau membantu Aga bangun. Aga menolak tangan Arum, memilih bangun sendiri.

"Ish. Ditolongin malah gamau. Yasudah"

"Lo tuh bisanya apa sih Rum? Nyapu gak bisa, ngepel malah bikin becek,"

"Yaa maap deh,"

"Muka lo gausah di melas melasin gitu. Gak cakep" Aga berlalu dari hadapan Arum setelah mengambil gagang pel dari tangan Arum.

Arum menyusul Aga ke belakang.

"Siniin pel nya Ga, gue bisa kok ngepel"

"Lo niat ngepel gak sih? Kalo gak bisa bilang, biar gue aja"

"Yaaa gue kan mau bantuin. Masa lo semuanya. Masak aja elo. Harusnya masak itu bagian gue"

Aga tepuk jidat.

"Gimana gue mau biarin lo masak kalo lo motong bawang aja udah berderai airmata"

"Lebay deh. Gausah ungkit ungkit itu napa!"

"Ya makanya ajarin gue dong. Ya ya? Plis? Gue cepet tanggap kok kalo di ajarin," cerocos Arum.

"Oke, sini" Arum mendekat. Aga menyuruhnya mengambil gagang pel. Aga di belakang nya mengajari Arum cara memeras kain pel nya agar gak terlalu basah.

"Nih gini nih. Sekarang lo coba sendiri"

"Tapi-"

"Eh gak ada tapi tapian. Kan tadi udah gue ajarin"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 02, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Love You Bakery BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang