"Hmm... Dimana aku?" Karen mengerjapkan matanya beberapa kali. Ia berada di atas kasur yang bukan miliknya.
Ia terlonjak kaget saat menyadari tubuhnya hanya melekat bra yang menutupi sebagian payudaranya. Bau alkohol tercium dari mulutnya.
"A... Apa yang terjadi?!!!" Karen mulai menangis dan menjerit.
Ia berusaha berdiri tapi sakit di selangkangannya menghentikannya. Terdapat bercak darah di seprei kasur yang berwarna putih.
Karen mulai menjerit tak henti-hentinya. Ia berusaha mengingat apa yang terjadi padanya. Ingatan terakhirnya hanyalah saat ia dipaksa mabuk dan pingsan saat meminum botol beer ketiganya.
Apa aku diperkosa? Tetapi siapa yang melakukannya?
Tak henti hentinya Karen menangis dan menjerit. Sambil berusaha berjalan, ia mengumpulkan baju bajunya yang berserakan dimana mana. Tiba tiba ia melihat selembar kertas dan beberapa 3 lembar ratusan ribu. Dengan tangan gemetar Karen membaca surat itu.
Malam yang sangat indah. Siapa sangka goyangan pinggulmu membuatku ejakulasi berkali kali. Jangan lupa membeli pil cegah hamil. Ingat aku keluar di dalam vaginamu berkali kali. Terimakasih aku merasa tersanjung bisa merasakan keperawananmu. Walaupun perlu sedikit dipaksa;)
Love
P.S kamu kenal aku"Siapa ini?? Siapa yang tega memperkosaku?" Tangisan Karen kembali meledak.
Ia lalu menyadari celana dalamnya telat dibolongi. Ia tidak menyangka kejadian ini akan menimpanya. Ia merasa tidak ingin hidup lagi. Ia merasa menjadi orang terhina di dunia.
Sambil mengusap air mata ia kenakan baju, dan keluar dari kamar hotel dengan langkah berat.