1. seminggu berlalu

8 1 0
                                    

malam hari yang sangat indah. tumben sekali malam ini ada bintang. aku berjalan menuju balkon dan ternyata disana sudah ada adikku sedang duduk termenung menatap langit yang gelap walaupun yang sangat indah. aku suka sekali melihat dia selalu menyendiri padahal aku tak pernah membuat dia merasa harus sendiri. ya walaupun aku tau aku selalu meninggalkannya untuk memenuhi kebutuhanku dan dia. di usia aku yang baru menginjak 19 tahun aku harus berjuang untuk melawan dunia yang fana ini. aku harus bekerja untuk membayar kuliah dan sekolah adikku tapi inilah kehidupan di dunia aku tak tahu tuhan punya rencana apa lagi untukku setelah tuhan menggambil kedua orangtua ku tapi yang pasti aku masih punya adikku yang sangat aku sayangi. Walaupun aku tahu keluarga ayahku bahkan eyang masih mengawasiku dan adikku. Aku tau aku bisa saja menitipkan adikku pada aunty atau pamanku tapi tetap saja adikku hanya punya aku sebagai orangtuanya.

"kak apakah ini sudah malam??" tanya ferry adik kecilku yang sangat aku sayangi. sejak kedua orang tuaku meninggal 2 tahun yang lalu aku harus menjadi sosok ayah dan ibu untuk adikku. dia berumur 3 tahun sekarang. tapi demi dia aku rela banting tulang dan belajar sampai larut agar aku bisa gapai cita-cita dan menghidupkan kami berdua.

"iya ini sudah malam. kenapa memangnya" tanyaku lembut sambil mengusap rambutnya penuh kasih sayang dan duduk menemaninya yang sedang menatap langit malam.

"tak apa-apa hanya saja aku ndak suka malam kak. gelap!!! hanya bintang dan bulan yang ada, itu pun tak setiap malam. meleka semua abu-abu. aku nda suka"katanya lirih

"kalau begitu kenapa kamu dibalkon sayang??" tanyaku lagi

"kalna aku suka sendinyi" jawabnya datar.

ini yang aku gak suka dari adikku. adik laki-lakiku yang sangat tampan seperti ayah dulu. dia selalu mengurung diri padahal umurnya baru 3 tahun yang harusnya bermain bersama teman sebaya dengannya tapi dia tak seperti anak kecil pada umunya dia sedikit 'pendiam'

"yaudah. ayo kita kedalam sayangnya kakak yang paling tampan" ajakku untuk kembali kedalam karena udara semakin dingin.

"kak kalo aku main bersama orang apakah dia mau menjadi temanku??" tanya adikku tiba-tiba

"kenapa kamu bertanya seperti itu?" tanyaku tanpa menjawab pertanyaannya

"tidak apa. tadi ada anak pelempuan sama kakak-kakak cowo. kakak cowo sama anak pelempuan itu tiba-tiba nyampelin aku waktu aku main dibawah. telus kata kakak cowonya dia nitip salam cinta buat kakak. katanya dia, cinta itu seperti angin tak bisa dilihat tapi bisa dilasakan. kadang angin itu hilang tapi tak sampai berapa lama angin itu datang kembali. cinta juga sepelti depici kopi yang olang olang selalu katakan. cinta datang dan pelgi tapi cinta dia sama kakak sepelti ae'r mengair akan telus mengair sampai kapanpun." kata adikku panjang lebar. aku hanya diam terpaku dengan apa yang dikatakan adikku. bagaimana mungkin dia bisa mengatakan itu pada adikku. bagaimana mungkin dia bicara tentang cinta pada adikku. bagaimana kalo adikku menanyakan apa itu cinta. bagaimana kali dia tanya apakah dia mencintai seseorang. aku tak ingin berurusan lagi dengan dia.

"cinta itu apa yang kak? kenapa cowo itu bilang kalo dia cinta kakak. kenapa dia bilang kalo cinta dia seperti sungai. kenapa dia mengatakannya padaku bukan pada kakak. jika aku suka sama anak cewe yang dia bawa itu apakah aku juga cinta sama adiknya kak??" tanya adikku setelah penjelasan lebar yang dia berikan padaku. tuhkan adikku menanyakan apa itu cinta. awas saja dia kalo sampai nanti ketemu denganku akan aku hajar dia sampai dia tak bisa berjalan lagi.

" cinta itu kaya kamu sayang sama kakak. cinta itu awalnya dari rasa nyaman dan sayang. tapi kamu jangan dulu tau apa itu cinta yah" kataku menjelaskan walaupun aku gak terlalu tau cinta.

"yaudah yuk kita tidur aja" kataku lagi mengajak dia untuk tidur

"selamat tidur kak. aku sayang kakak" kata adikku sambil memelukku. aku hanya membalas dengan senyuman dan mencium keningnya sebagai ucapan selamat malam.

"iya selamat tidur juga adikku sayang. kakak juga sayang kamu" kataku setelah mencium keningnya.

-----------________--------------_______-----------

pagi harinya aku harus bangun dengan keadan pening di kepalaku, seakan ada yang mau meledak disana. Aku berjalan ke arah kamar mandi, mencuci mukaku agar terlihat lebih segar.
setelah selasai dengan urusan pagiku aku harus menyiapkan sarapan untukku dan adikku dan membangunkan dia dari tidur nyanyakanya.

"dek ayo bangun, mandi terus sarapan" kataku sedikit mengguncang badannya
" 5 menit lagi kakak, aku ngantuk sekali" katanya tetap memejamkan mata
" bangun atau kakak kelitikin" kataku membuat posisi agar siap mengelitikinya
"iya iya aku bangun" kata adikku sambil pergi menuju kamar mandi.

pukul 06.30

"dek ayo sarapan. kamu mau makan apa?? bentar lagi kakak berangkat nih nanti aunty merry kesini kamu jangan nakal yah" kataku memanggilnya sambil menyiapkan sarapan aku dan adikku.

" iya kak. tapi aku gak suka kakak pelgi-pelgi telus. aku maunya kakak nemenin aku telus." katanya sendu sambil menundukan kepalanya

"hey. angkat kepalamu boy. keluarga herlambang tak suka menundukan kepalanya ketika mereka sedih. mereka lebih senang mengangkat kepalanya dan tersenyum seakan mereka memiliki kekuasaan penuh atas dunia ini" kataku yakin sambil mengangkat dagu adik kesayanganku.
setelah itu kami sarapan dengan lahap. terkadang aku menjahili adikku selama kami sarapan.

"dek itu kok di idungnya ada cokelat" tanyaku berusaha menjahili dia lagi setelah yang tadi gagal karna dia tau aku ingin mencubit pipinya. 'semoga kali ini gak gagal' batinku

"emang iya??" tanyanya sedikit ragu

"nih nih kakak bersihin" kataku sambil mencubit hidung mancungnya

"ih...... kakak jahat. aku gak suka" kata adikku sambil cemberut. aku hanya terkekeh mendengar dia merajuk seperti itu.

"dek nanti kalo di playgroup kamu jangan nakal yah. kamu berbaur sama yang lain. aunty merry akan menemanimu selama kamu sekolah. pulang sekolah kamu bisa pergi kerumah eyang bermain bersama daffa dan lain atau......" belom selesai aku melanjutkan perkataanku lagi. tiba-tiba ada yang memencet bel apartemenku.

"nah mungkin itu aunty merry sudah datang. ayo kita temui dia" kataku berlalu sambil menggendong adikku untuk bertemu dengan bu merry baby sister yang aku sewa.

" aunty merry sudah datang tumben pa.......
kamu....... ....ngapain kamu pagi-pagi kesini" tanyaku sinis. DIA.....




××××××××××××
Hai ini cerita kedua aku tapi ini genrenya agak dewasa. maaf kalo nanti di part selanjutnya adegan hotnya kurang pas soalnya saya belom terbiasa buat nulis cerita kaya gini tapi kayanya seru juga kalo buat cerita 18++. semoga suka jangan lupa vomment. kritik dan saran dari kalian akan selalu aku terima, tapi kritikan dan saran yang kalian kasih harus sopan yaa jangan menyinggung perasaan aku, karna aku juga nulis cerita ini masih amatir.

Lagu KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang